Pagi itu, udara terasa tegang di rumah Rani. Matahari baru saja menembus tirai tipis kamar, tetapi cahaya hangat itu tak mampu menembus kekalutan yang memenuhi pikirannya. Setelah malam panjang, Rani memutuskan, ia tidak bisa menunggu lebih lama. Kebenaran harus ia ungkap, sekecil apa pun kemungkinan yang tersisa.Ia mengenakan pakaian sederhana, namun rapi, dan merapikan rambutnya yang berantakan. Di tangannya, ia menggenggam foto lama—foto yang menjadi kunci rasa curiga yang selama ini membara. Jantungnya berdegup cepat, bukan karena takut, tetapi karena tekad. Ia tahu bahwa hari ini mungkin akan mengubah seluruh hidupnya.“Rani… kau pasti bisa,” bisiknya lirih pada diri sendiri, seolah memberikan keberanian.Mobilnya melaju pelan di jalanan kota yang masih lengang. Hujan semalam meninggalkan genangan air di trotoar, berkilau tertimpa sinar matahari pagi. Setiap tetes cahaya yang memantul seakan memperkuat tekadnya. Aurora mungkin sudah bersiap dengan langkahnya sendiri, dan Adrian
Last Updated : 2025-09-18 Read more