Lena mematung di depan pintu besar rumah keluarga suaminya. Jantungnya berdetak tak beraturan, tangan yang memegang gagang pintu sedikit bergetar. Ia tahu, begitu masuk ke rumah itu, semua bisa berantakan. Riasan palsunya—bekas jerawat, rambut dikepang dua, kacamata tebal—semua itu hanyalah tameng untuk menjaga jarak dari suaminya.Namun begitu pintu terbuka, napas Lena seakan terhenti.Di ruang tamu yang megah, duduk tiga sosok yang membuat darahnya seketika berhenti mengalir: Richard, mertuanya yang berwibawa dan dingin; Elizabeth, sang mertua yang selalu menatapnya penuh perhitungan; Axel, suaminya yang bersikap seolah dunia ini miliknya; dan—astaga—Nenek Vero.Lena mematung. “Ne—Nenek?”“Nah... ini dia, Lena sudah pulang,” ujar Elizabeth sambil bangkit dari sofa dengan senyum yang tampak dipaksakan. Ia meraih tangan Lena, menariknya masuk ke ruang tamu.Nenek Vero menatap Lena dengan ekspresi terkejut luar biasa. Matanya membulat, meneliti cucunya dari ujung rambut yang dikepang d
Last Updated : 2025-11-12 Read more