Wajah Lena merona hebat, pipinya panas seolah terbakar. Ia begitu malu sampai-sampai tanpa sadar mendorong dada Neil yang masih berbaring di ranjang. “Aduh…” Neil meringis kecil, tangannya refleks menyentuh dadanya. “Ma-maaf… aku tidak sengaja,” ucap Lena terbata-bata, wajahnya menunduk dalam-dalam. Neil terkekeh pelan, matanya menatap Lena dengan penuh godaan. “Iya, aku tahu. Kau bahkan terlihat makin manis saat gugup begitu.” “Jangan bercanda, Neil.” Lena mencoba mengalihkan tatapannya, namun semakin ia menghindar, semakin Neil tersenyum geli. Tiba-tiba pikiran Lena tersentak. Axel. Suaminya. Ia harus segera pulang. Jantungnya berdegup semakin cepat. “Neil, aku harus mengobatimu cepat-cepat. Aku harus segera pulang sebelum suamiku curiga,” kata Lena tergesa, suaranya bergetar. Neil menarik napas panjang, kali ini wajahnya terlihat lebih tenang. “Baiklah, aku mengerti. Aku tidak akan macam-macam lagi.” Dengan cekatan, Lena kembali fokus mengoleskan obat pada luka Neil. Tanga
Last Updated : 2025-10-01 Read more