Langit sore menampakkan semburat jingga lembut ketika Marlina berjalan keluar dari gedung kantor. Udara mulai sejuk, dan embusan angin sore mengibaskan rambutnya yang terurai rapi. Dia baru saja menyelesaikan tumpukan laporan yang diminta Rey. Bos yang belakangan ini, entah kenapa, semakin sulit ditebak. Di satu sisi, Rey tetaplah Rey yang dingin, berwibawa, dan nyaris tak pernah menurunkan nada bicara meski pada pegawai senior sekalipun. Namun entah sejak kapan, Marlina merasa lelaki itu menjadi berbeda, gerutama setiap kali mereka hanya berdua.Seperti siang tadi. Ketika Rey tanpa alasan menatapnya terlalu lama, seolah ada sesuatu yang ingin dikatakan, tapi tak pernah benar-benar diucapkan. Sorot matanya penuh dengan hasrat, dan Marlina tahu itu. Dan sekarang, saat Marlina baru hendak melangkah keluar, suara berat itu kembali memanggil dari belakang. "Sekretaris Marlina." Wanita itu berhenti, lalu menoleh. Rey berjalan mendekat, dengan jas kerja masih terpakai rapi di tubuh tega
Last Updated : 2025-11-13 Read more