“Aahh… ini gila…” Rayana memejamkan mata rapat-rapat. Tubuhnya bergetar ketika Arya menembus masuk, deras dan mendesak, membuatnya kehilangan kendali.Napasnya tersengal, terputus-putus, kedua tangannya meraba dinding, mencari pegangan, sementara dorongan dari belakang terus menghantam tanpa memberi jeda.Ahh… ahh… sudah cukup…” Rayana terengah, tubuhnya mulai melemah. Satu kakinya gemetar, lututnya hampir tak lagi sanggup menopang. Ia hampir terjatuh, namun Arya sigap merengkuh, menahan seluruh berat tubuhnya agar tetap berada dalam dekapan hangatnya.Dengan gerakan mantap, Arya mengubah posisi, mengangkat Rayana ke pelukannya. Tubuhnya kini bergelantungan erat, melingkari Arya seperti koala yang tak ingin terlepas, napasnya berpadu dengan detak jantung yang memburu.“Pegang erat bahuku…” bisik Arya, suaranya berat, penuh desakan yang membuat Rayana tak sanggup berkata-kata.Air shower terus mengguyur deras, menutupi seluruh tubuh mereka, sementara keintiman itu terasa semakin intens
Terakhir Diperbarui : 2025-08-29 Baca selengkapnya