“Hentikan!” Pekik Arya, Rayana langsung terdiam, tangannya membeku di udara.Arya beranjak dari kursinya, matanya menatap Rayana, sambil menunjuk dengan jari, lalu berkata dengan nada sinis, “Kamu! Ikut saya ke kamar.”Ashley terkekeh, senang melihat Rayana ketakutan, seakan rencananya telah berjalan tepat seperti yang ia mau. Tentunya ia berharap suaminya Arya akan menghukum Rayana pagi ini, membuat adik tirinya itu makin menderita dan tertekan.Blam!Pintu kamar ditutup rapat, suasana kamar berubah mencekam. Arya menarik tangan Rayana kasar, dan menjatuhkannya ke sisi ranjang.Entah apa yang sedang merasuki pikiran Arya sekarang, deru nafasnya kian memburu, sorot matanya tajam, seperti binatang buas yang mau menerkan mangsanya, Rayana merinding ketakutan.“Maafkan saya… saya—” ucapnya terbata-bata, namun kata-katanya terputus ketika jemari Arya menyentuh dagunya, mengangkat wajahnya.“Kau kira aku tidak mengerti permainanmu? Perempuan licik, seperti ular—bersikap seolah polos, padah
Last Updated : 2025-08-14 Read more