Begitu masuk, ia disambut sapaan ceria Mira dan Randi yang tengah berdiskusi.“Ra! Kamu balik tepat waktu, nih. Kita lagi mau revisi materi untuk campaign minggu depan. Butuh inputmu.”Shakira tersenyum tipis, berusaha terlihat normal. “Oke, ayo kita kerjain bareng-bareng.”Namun dalam hatinya, badai belum juga reda. Ia duduk di kursinya, membuka laptop, dan menatap layar tanpa fokus. Suara tawa rekan-rekannya mengalun samar di telinganya, tapi pikirannya masih dipenuhi perceraiannya dengan Ben, masa depan yang tak ia ketahui, dan ... tatapan Luis.Ia menarik napas panjang, mencoba meneguhkan diri. Bahwa ...'Aku harus profesional. Aku kerja di sini buat Belliza. Bukan buat Luis semata. Bukan buat menuntut masa lalu itu.'Namun denyut di dadanya, dan kilasan ingatan malam penuh kebodohan itu, terus saja mengusik.Setelah makan siang, suara ketukan ringan terdengar di pintu ruangan. Mira yang paling dekat segera membukanya, lalu sedikit terkejut melihat sosok David berdiri di ambang pin
Last Updated : 2025-09-12 Read more