**Beberapa belas menit kemudian, suara mesin mobil terdengar mendekat. Sebuah sedan berhenti di sisi jalan. Dari dalamnya, Em keluar tergesa dengan mantel tebal, rambut masih berantakan karena baru bangun. Begitu melihat Clara duduk di trotoar, Em langsung menghampiri tanpa bicara panjang, lalu merengkuh sahabatnya itu dalam pelukan erat.“Ya Tuhan, kau kedinginan,” gumamnya, seraya mengusap punggung Clara. “Ayo, masuk ke mobil. Kita bicarakan nanti. Aku akan membawa kopermu, ayo jalan!”Clara menurut, meskipun langkahnya terasa berat. Ia seperti menemukan perlindungan begitu masuk ke mobil. Di dalam kabin mobil yang hangat, Em menatapnya dengan mata penuh tanya, tapi menahan diri untuk tidak mendesak. Ia hanya menyalakan pemanas dan memberikan sebotol air dari dashboard.“Minum dulu,” katanya lembut. “Kau terlihat seperti baru saja melewati badai.”Clara mengangguk pelan, menyesap sedikit air, lalu berkata, “Aku sungguh tidak tahu apa yang terjadi. Rasanya seperti dia bukan Tuan Add
Terakhir Diperbarui : 2025-11-04 Baca selengkapnya