All Chapters of Malam Terlarang : Mengandung Anak Presdir Dingin: Chapter 11 - Chapter 20

Jessica menatap gedung perusahaan yang dulunya ia bekerja di sana dengan perasaan yang tidak menentu, gurat wajahnya begitu tampak kehilangan, matanya begitu sendu dengan air mata menggenang hingga pandangannya pun ikut buram.“Padahal impianku dulu bekerja di sini dengan posisi yang lumayan dan bisa membanggakan ayah dan ibu. Tapi sekarang tempat ini menjadi saksi betapa hancurnya seorang Jessica,” gumam Jessica dengan terkekeh miris.Tangannya terkepal dengan sangat erat, ia menutupi wajahnya dengan masker dan memakai topi hitam agar orang-orang di sini tidak mengenali dirinya.Sudah cukup beberapa hari ini ia menangisi kepergian kedua orang tuanya, ia kembali ke ibukota untuk meminta pertanggungjawaban Damian.Damian harus tahu jika dirinya yang tidur dengan pria itu. Tak perlu ada yang disembunyikan lagi, toh ia juga sudah dipecat bukan?“Audy, kamu kenapa tega melakukan ini?” tanyanya di dalam hati dengan perasaan yang begitu sakit karena Audy adalah orang yang paling dekat denga

“Sudah bangun?” Jessica tersentak mendengar suara yang begitu asing baginya saat ini. Ia beringsut menjauh saat melihat sosok lelaki yang berada satu kamar dengan dirinya duduk di sofa single menatapnya dengan mata elang yang begitu tajam.“S-siapa kamu?” tanya Jessica dengan terbata.Ia mengeratkan selimut yang ia pakai, mencoba mengingat apa yang terjadi dengan dirinya. Dan ia hanya ingat saat menyaksikan pernikahan Damian dan Audy hingga berakhir dirinya pingsan. Tapi sekarang kenapa ia bisa bersama dengan lelaki asing ini? Apakah lelaki ini yang sudah menolong dirinya?“Aaron Chaiden Barnard. Panggil saja saya Aaron,” sahut lelaki bernama Aaron yang baru memperkenalkan diri itu dengan tenang.Aaron menurunkan kakinya dari atas meja, wajahnya begitu tenang. Tetapi entah mengapa Jessica begitu waspada, mata gadis itu bergerak gelisah.Aaron yang menyadari itu hanya bisa terkekeh saja, ia terus memperhatikan gerak-gerik Jessica.“Tidak usah takut sama saya. Saya akan menolongmu,” uc

Dengan balutan gaun berwarna hitam senada dengan Aaron, Jessica menemani Aaron untuk pertemuan bersama pebisnis lainnya. Tak lupa Aland yang juga ikut dalam pertemuan ini, Aaron dan Aland menggunakan pakaian yang sama dari atas sampai bawah. Keduanya terlihat seperti ayah dan anak saat ini.“Selamat malam Pak Aaron sudah lama tidak bertemu,” ucap salah satu rekan bisnis Aaron dengan ramah.Aaron menjabat tangan pria itu dengan wajah yang masih dingin, tetapi ada senyuman tipis di sana.“Malam Pak Roy. Iya sudah lama tidak bertemu karena saya berada di Amsterdam untuk melanjutkan bisnis keluarga di sana,” sahut Aaron dengan tegas.Pak Roy melirik ke arah Jessica dan Aland meminta penjelasan kepada Aaron karena selama ini ia tidak tahu jika Aaron sudah menikah.“Ini istri dan anak Ba—”“Iya, Pak. Ini istri dan anak saya,” ucap Aaron dengan tersenyum semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Jessica.Jessica tampak tersenyum saja, menunduk memberikan hormat sebentar. Sebab, ia sudah ter

Aaron menggendong Jessica dan ia dudukan di meja bar dapur, tatapannya begitu sangat dalam ke manik mata cantik itu hingga menembus hati Jessica.Wanita itu menelan ludahnya dengan kasar, baru kali ini ia melihat tatapan yang sangat berbeda dari Aaron untuk dirinya.“M-mas, kamu—”“Bagaimana perasaanmu bertemu dengan papa kandung anakmu hmm?” tanya Aaron menyela ucapan Jessica.Tatapan Aaron menggelap, bukan karena amarah tetapi karena rasa aneh yang menguasai dirinya. Ia tidak suka Damian menatap Jessica seperti tadi, rasanya ia ingin menguliti lelaki itu sekarang juga.“B-biasa saja, Mas,” sahut Jessica dengan lirih.Ia merinding dengan tatapan Aaron yang begitu berbeda malam ini, hingga rasanya pasokan udara di sekitarnya kian menipis dan dirinya merasa sesak bukan main.“M-mas… Eumm….” Jessica tidak bisa menghindar dari ciuman Aaron yang terkesan menggebu-gebu.“M-mas ada Aland,” gumam Jessica saat Aaron sudah melepaskan tautan mereka.Jessica tampak malu saat Aaron menatap dirin

“Sudah tampan anak Mama,” puji Jessica dengan tersenyum saat melihat Aland sudah terlihat sangat tampan sekali dan begitu mirip dengan Damian yang membuat hati Jessica miris dan sesak.Aland tersenyum menampilkan deretan giginya yang begitu rapi, rambut yang berwarna coklat dengan kulit yang begitu putih Jessica yakin jika dewasa nanti anaknya akan menjadi incaran banyak wanita. Seperti ayah kandungnya.“Kamu yakin mau ikut Uncle Aaron daripada ikut Mama?” tanya Jessica memastikan anaknya.Aland mengangguk, ia suka petualangannya bersama dengan Aaron. “Daddy, Ma. Bukan Uncle lagi, Aland mau punya Daddy! Aland benci Papa karena gak mau beltemu dengan Aland dan Mama,” protes Aland dengan cepat.Jessica menghela napasnya. “Gak boleh seperti itu, Sayang. Suatu saat kita akan bertemu dengan Papa kamu,” ucap Jessica dengan tegas.“Kamu sudah bertemu dengan Papamu, Nak. Tapi dia gak mengenali kamu sebagai anaknya,” lanjut Jessica di dalam hati.Aland cemberut, ia sudah tidak lagi berharap ji