Library

Search

Home / Urban / Klinik Pemuncak Gairah Pria / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Klinik Pemuncak Gairah Pria: Chapter 91 - Chapter 100

142 Chapters

Bab 91

"Gak bisa diminta keterangan dari sini saja?" tanya Indra menatap pak Yosep.Pak Yosep menatap Tomy. Sepertinya, pak Yosep memanglah hanya seorang yang menjalankan tugas. Semua tindak tanduk dan keputusan itu berada di tangan Tomy."Bagaimana, Pak?" tanya Pak Yosep kepada Tomy."Kamu masih mau disini?" tanya Tony menatap Indra.Indra mengangguk."Baiklah, kalau memang kalian masih mau disini. Tapi, setelah kembali ke kota kamu temui Papa, ya.""Iya, kalau gak lupa," jawab Indra.Tomy hanya menghela nafas berat. Dia tahu, Indra masih belum bisa menerima nya.Keesokan harinya, Tomy dan Pak Yosep akhirnya meninggalkan desa ini. Sebelumnya, Pak Yosep telah merekam keterangan dari Salsa, Lita, Rina dan juga Indra.Tomy pun sangat terkejut ketika mendengar alasan Indra masuk ke klinik itu awalnya."Jadi, kamu bercerai dengan Bella karena ini?" tanya Tomy.Indra mengangguk. "Iya, dan ternyata malah dia yang membuat aku sakit seperti itu. Mereka memang merencanakan keberhasilan. Dia pikir aku

Last Updated : 2025-09-10

Bab 92

"Hahaha."Gelak tawa lepas dari Rina memecah tepian sungai melihat Salsa dan Indra terjatuh ke sungai.Wajah Salsa memucat. "Indra, aku takut."Indra langsung meraih tubuh Salsa dan memeluknya. "Jangan takut. Ini tempat aku bermain sejak kecil.""Ada apa di bawahnya?" tanya Salsa."Batu.""Maksudku apa ada buaya, ular dan lain-lain."Indra menggeleng. "Gak ada buaya. Kalau ular biasa di permukaan, Salsa. Ada mungkin ikan kecil-kecil."Cup!Indra mencium bibir Salsa dengan cepat. Takut kalau dilihat oleh Rina dan Lita, padahal keduanya juga sudah melihat.Lita dan Rina ikut menceburkan diri ke sungai. Air dingin menembus kulit putih dan mulus mereka."Sejuknya..." "Lihat tuh Rina dan Lita, mereka bermain," bisik Indra ke telinga Salsa, yang justru membuat Salsa merinding. Berpelukan di dalam air seperti ini, dan mendengar bisikan Indra, membuat hasratnya bangkit."Mau coba dalam air?" tanya Indra sambil meremas kedua buah dada Salsa. Indra seolah paham dengan apa yang dirasakan Sals

Last Updated : 2025-09-10

Bab 93

“Maksudmu? Aku punya tujuan tertentu pada kalian?” tanya Indra menatap Salsa tidak percaya.“Seperti yang kamu katakan tadi, tidak ada orang baik yang tidak mengharapkan imbalan. Lalu, bagaimana denganmu?”Indra menggeleng. “Apakah aku baik?”“Setidaknya kau berbuat baik, menyelamatkan kami dari Bu Mike. Bagiku itu sudah dianggap baik,” jawab Rina.Salsa menatap Indra cukup lekat. Seolah dia sedang menuntut jawaban dari Indra tentang pertanyaannya. Dia ingin tahu jawaban yang akan Indra berikan.“Aku bukan baik, karena aku juga menyelamatkan diriku,” jawab Indra.“Tapi, kau mengajak kami kesini untuk menghindari hiruk pikuk dan kekacauan masalah itu,” sahut Lita.“Karena kita sama. Kita berada di bawah jeratan orang yang sama. Dan aku melihat kalian disana karena terpaksa. Kalau kalian menganggap aku baik, terima kasih. Dan aku tidak punya maksud apapun, kecuali kepada Salsa,” jawab Indra.“Apa yang kau inginkan?” tanya Salsa.“Aku ingin kamu menjadi istriku. Itu saja.”Salsa terdiam

Last Updated : 2025-09-10

Bab 94

“Lepaskan!”Kedua tangan Indra dipegang oleh dua orang yang berpakaian hitam-hitam itu. salah satu dari mereka meninju perut Indra.“Kenapa? Dokter Salsa, sudah saya berikan waktu untuk menyerahkan Indra, tapi malah ikut pergi dengannya,” kekeh Bu Mike saat melihat Salsa yang menangis melihat Indra.“Lepaskan Indra, dia tidak salah.” Salsa mencoba berbicara kepada Bu Mike.“Tidak akan. Karena dia telah menghancurkan saya.”“Itu semua saya yang melakukannya, bukan Indra. Lepaskan dia,” jawab Salsa.Indra meringis menahan sakit di perutnya akibat dihajar oleh orang-orangnya Bu Mike. Indra menatap Salsa sambil menggelengkan kepalanya. Salsa tidak harus berkorban seperti itu.Bu Mike tertawa. “Benar yang dikatakan Yuli kalau ternyata Dokter Salsa telah jatuh cinta padanya. Dokter Salsa begitu mudah terpengaruh dengan orang seperti ini.”Cit!Sebuah mobil memasuki halaman klinik dengan kecepatan tinggi, empat orang berotot besar turun dan langsung menghajar semua bodyguardnya bu Mike.“Kam

Last Updated : 2025-09-11

Bab 95

“Jangan, tolong bilang ke dia jangan baca semua bukuku,” ucap Indra.“Namanya Karisa,” jawab Tomy.Indra mengangguk, ternyata bukan hanya Tomy yang melupakan pembicaraan mereka di desa itu. Tapi dia juga, sebab, Tomy pernah menyebutkan nama kedua anak perempuannya itu.“Oh iya, katakan pada Kak Karisa, jangan dibaca semuanya. Kalau mau baca, cukup yang baru terbit saja,” ucap Indra.Seperti ada semilir angin yang berembus menembus hati Tomy saat mendengar Indra menyebut Karisa dengan panggilan “Kak”. Setidaknya sudah sedikit ada harapan kalau Indra akan menerimanya. Meskipun Indra belum memanggilnya Papa.“Kalau tidak salah dia sudah baca semuanya,” jawab Tomy.Indra menatap Tomy, dan pandangan keduanya bertemu. Itu adalah kali pertama pandangan keduanya bertemu dan saling tatap dalam lekat. Dada keduanya berdebar, dan Indra baru merasakan kalau ternyata mata itu memang rasanya tidaklah asing. Mata itu juga sama dengan matanya.“Astaga… kacau.”Tomy mengernyitkan keningnya. “Memangnya

Last Updated : 2025-09-11

Bab 96

"Jadi, sekarang kita ada pengawal?" tanya Rina, ketika Indra mengenalkan empat pengawal yang akan tinggal bersama mereka."Iya. Jangan digoda," jawab Indra."Astaga."Indra meminta keempat pengawalnya untuk sarapan bersama."Tapi, Pak Indra...""Kita tinggal disini adalah keluarga. Kami bukan atasan kalian, kita sama. Lebih ramai kan lebih seru," jawab Indra."Terima kasih, Pak."Indra hanya mengangguk pelan, di depan mereka masing-masing sudah ada satu bungkus sarapan pagi. Sarapannya beli, karena memang belum ada stok makanan di rumah."Hari ini, Rina dan Lita ke supermarket aja ya. Belanja untuk kita disini. Ajak Rian atau Jones ya. Tapi, nak taksi. Soalnya kita belum punya mobil." Indra tergelak membayangkan mereka pergi pakai pengawal tapi naik taksi."Hari ini saya akan ambil mobil, Pak," ucap Rudi.Indra mengernyit."Jangan pakai mobil kamu lah. Nanti setelah kita rincikan persiapan semuanya, kalau ada sisa uangnya baru beli mobil," jawab Indra.Rudi tertawa. "Bukan mobil saya,

Last Updated : 2025-09-12

Bab 97

“Hmm… kalian tuh ya kalau mau pacaran jangan malu-malu. Sudah tua juga,” ujar Rina menatap Salsa dan Indra bergantian.“Saya permisi, sudah selesai,” ucap Rudi berpamitan meninggalkan meja makan dan diikuti oleh tiga pengawal lainnya. Membawa piring masing-masing ke wastafel.“Aku juga sudah selesai, aku mau bersihin taman depan dulu,” sambung Lita.Rina memang menjadi penghibur di rumah itu. setiap kali celetukannya membuat orang tertawa. Dan tentu saja, hanya dia yang berani mengomentari Salsa dan Indra. Sekarang, dia tidak takut lagi dengan Salsa, sudah semakin lama mengenal. Dia tahu, Salsa tidak segalak yang dia kira.Setelah menjauh dari meja makan, semuanya tertawa.“Mba Lita, gawat itu adiknya,” kekeh Rudi.“Dia memang terbiasa mengganggu Indra dan Dokter Salsa,” jawab Lita tertawa. Tangannya mengambil sapu lidi dan bersiap untuk membersihkan taman depan.“Biar kami bantu Mba Lita.”“Terima kasih.”Lita dan ketiga pengawal lainnya tampak bergotong royong membersihkan halaman d

Last Updated : 2025-09-12

Bab 98

“Ayolah, Indra…” rengek Tia.Budi yang baru menyadari ada Indra disana tampak tersenyum. “Kita gantian posisi nanti, Indra.”Indra terdiam, dia baru melihat wajah Budi yang aslinya. Dia pikir, selama ini Budi orang baik-baik, dan ternyata pikirannya lebih konslet.Setelah melepaskan ciumannya dari Budi, Tia mendekat kearah Indra. Dia mengalungkan tangannya dileher Indra, kemudian mengikis jarak antara mereka.“Bibir kalian berdua sama rasanya,” ujar Tia sambil mengulum lidah.Indra terpancing, dia membalas ciuman Tia dengan kasar dan menuntut. Sejak tadi, dia sudah menahan diri, tapi Tia malah memaksanya untuk ikut bergabung. Indra mendekatkan mulutnya ke bagian sensitif dada Tia. Suara decapan bibirnya menghangatkan suasana.Ruangan yang dingin ber AC itu memanas, ketiganya bahkan berkeringat. Dengan perlahan tapi pasti, Indra berhasil melepaskan semua pakaian Tia, kemudian membanting Tia ke atas sofa. Indra menindih tubuh Tia dan tangannya bermain di bagian inti bawah Tia.“Ah, Indr

Last Updated : 2025-09-13

Bab 99

"Gak perlu penasaran, Tia."Sambil mengatakan itu, Indra segera berlalu meninggalkan apartemen Tia."Kita ke kantor Pak Yosep, Rud," ujar Indra kepada Rudi yang masih menunggunya."Siap, Pak.""Kamu tahu kan dimana kantornya?" tanya Indra kepada Rudi saat mereka sedang berhenti di traffic light.Rudi mengangguk. "Tahu, Pak.""Sebenarnya, saya penasaran dengan pak Yosep. Dia terkenal dengan segala aksi sosialnya, tapi mengapa dia kayak tunduk banget sama Pak Tomy," ujar Indra sambil menatap Rudi.Indra memiliki kelebihan dari pandangan matanya. Tatapan yang lembut, tapi tajam. Membuat lawan bicara tidak bisa menghindar dan tidak bisa keluar dari pembicaraan, apalagi mengakhirinya.Hebat, bukan?"Kalau saya tidak salah, Pak Tomy pernah menolong Pak Yosep. Dan juga, setiap aksi sosial yang dilakukan pak Yosep itu selalu pak Tomy di belakangnya. Mengawal hingga melindunginya, sehingga orang-orang tidak berani melawan," jawab Rudi."Oh." Indra hanya menanggapi dengan singkat.Dia ingin mel

Last Updated : 2025-09-13

Bab 100

"Pak, jangan mengarang hanya demi saya percaya dan menerimanya," ucap Indra sambil mengembuskam asap rokoknya.Ruangan Pak Yosep bagian belakangnya memiliki balkon yang dijadikan sebagai tempat merokok.Agar bicara lebih nyaman dan santai, Pak Yosef mengajak Indra duduk disana. Asap rokok yang mereka embuskan, langsung terbawa angin dan menghilang di udara.Suasana kantor ini benar-benar nyaman.Pak Yosep tertawa. "Untuk apa saya mengarang cerita? Agar kamu percaya? Itu tidak penting, Indra. Saya tidak masalah kalau tidak ada orang percaya dengan saya."Indra tidak menjawab."Tidak ada untungnya Pak Tomy mengakui kamu anaknya, kalau memang kamu bukan anaknya. Dia mengakui kamu anaknya karena memang anaknya. Kamu bukan orang penting, Indra. Tidak mungkin tiba-tiba pak Tomy ingin mengakui sembarangan. Dan kalau hanya ingin punya anak lelaki, lebih baik beliau ambil di panti asuhan," ujar Pak Yosep setelah beberapa saat.Indra belum memberikan respon apapun, tapi kalau dicerna, apa yang

Last Updated : 2025-09-14

PREV

...

...

NEXT

SCAN CODE TO READ ON APP

DMCA.com Protection Status