"Bu..." panggil Indra ketika semua orang di ruangan itu tidak kunjung memberikan jawaban kepadanya."Maaf, kami menutupinya selama ini," jawab Bu Nisa."Bu, ini gak lucu loh."Indra tertawa menatap lekat ke dalam mata sang ibu. Tentu saja dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya."Inilah kenyataannya, Indra," sahut Pak Badar.Indra memegang kepalanya dan menunduk. Ini benar-benar diluar dugaan. "Aku tidak mengerti. Ada yang bisa memberikan penjelasan yang lebih sederhana?" tanya Indra.Pak Tomy, Pak Badar dan Bu Nisa saling pandang. Sementara lelaki yang bernama Yosep itu hanya diam. "Waktu itu, Papa...""Jangan sebut seperti itu, aku tidak terbiasa," potong Indra."Oke, maaf."Pak Tomy mengangguk. "Waktu itu, aku mengerjakan proyek di desa ini. Berkenalan dengan seorang wanita. Kami hidup bersama disini, dan lahirlah kamu. Kemudian, proyek itu berakhir. Wanita itu pergi, aku terpaksa menitipkan kamu yang saat itu masih terlalu kecil untuk dibawa ke mana-mana, sebab pekerjaank
Terakhir Diperbarui : 2025-09-08 Baca selengkapnya