“Ini masih sore,” ucap Salsa.“Tidak ada larangan, kan?” tanya Indra sembari melepaskan sejenak ciuman mereka untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya.Wajah Salsa memerah, dia bisa merasakan embusan nafas Indra yang mengenai wajahnya. Tatapan yang kini terasa sangat meneduhkan.“Iya.”“Kalau begitu ayo kita ke kamar. Tapi, aku tidak tahu, apakah dia sudah bisa berdiri atau belum,” ujar Indra lemah sambil menatap bagian diantara kedua pahanya.Salsa melingkarkan tangannya di leher Indra. “Tidak masalah. Bukankah kamu bisa menggunakan tanganmu?”“Ah, selalu saja dia yang menjadi pemenangnya,” keluh Indra.“Kita coba dulu,” bisik Salsa.Indra menggendong tubuh Salsa seperti pengantin menuju kamar Salsa.Di balik pintunya, Rina yang berniat keluar tampak membulatkan matanya penuh kagum. Dia tersenyum senang, karena akhirnya Indra berani bertindak.“Wow, sepertinya ada yang resmi jadian, uhuy…” kekeh Rina.“Hei, gak boleh mengintip,” ujar Lita yang ternyata masih berada di balik pintu kama
Dernière mise à jour : 2025-08-31 Read More