“Awas!”Misha kaget saat tangannya ditarik agar tubuhnya mundur saat akan masuk dari pantry karena ada petugas kebersihan yang sedang membawa beberapa galon isi air. “Maaf, permisi ya, Bu.”“Iya, silahkan.”Misha menoleh ke Zayden yang masih memegangi tangannya. Ditariknya pelan dan mundur perlahan menjaga jarak.“Terima kasih, Zay.”Zayden hanya mengangguk, membiarkan Misha masuk ke dalam pantry dan mengisi ulang botol minumnya. Sementara Zayden sepertinya akan membuat kopi. Tidak ada yang berbicara di antara mereka, Misha berusaha keras untuk tidak melirik dan bertahan sampai botolnya terisi penuh.“Astaga!” Misha kaget, saat berbalik sudah ada Zayden di belakangnya yang diam menunggu gilirannya.“Kenapa, Bu Misha?” Tanya Zay dengan mata menantang.“Jangan membuat saya kaget,” decaknya, bergerak minggir agar Zay bisa mengambil tempatnya di depan dispenser.“Saya tidak melakukan apa-apa, Bu.”“Ya sudahlah.”Misha keluar, kembali ke ruangannya lagi dan duduk di depan komputer sambil
Terakhir Diperbarui : 2025-09-03 Baca selengkapnya