“Katanya mereka mau nikah?” tanya Dinda setelah Altaf pergi bersama Ranu. “Kalau nggak salah, waktu itu kamu pernah bilang Altaf lagi fitting baju, kan?”“Ditunda,” jawab Cinta sambil memakan buah bersama Dinda di sofa panjang. “Mungkin setelah pak Kiano selesai sidang, biar nggak ada tanggungan.”“Ooo.”Cinta melirik jam tangan pemberian Altaf yang melingkar di pergelangan tangan Dinda. “Kamu masih nge-fans sama Altaf.”“Gitu-gitu doang,” ucap Dinda mengendik singkat, “jangan mikir aneh-aneh, ya. Aku nggak ada niatan deketin Altaf karena dia mau nikah.”“Kalau dia nggak mau nikah, berarti ada niatan buat deketin?”“Emm, tergantung,” jawab Dinda sambil memasukkan sepotong buah ke dalam mulutnya, “kalau dia suka sama aku, bisalah dipertimbangkan. Tapi kalau nggak, ya, nggak masalah juga.”“Masih dipertimbangkan.” Cinta terkekeh singkat. “Kirain langsung diterima.”“Iya kalau cocok, lah, kalau nggak?”“Maumu itu cowok yang kayak gimana, sih?” tanya Cinta gemas sendiri. “Seganteng Abang a
Last Updated : 2025-11-23 Read more