“Ck, beneran protes ini namanya,” ujar Alma menatap putranya yang meringkuk di tempat tidur. Sejak pagi, Bias tidak beranjak dari kamar karena suhu tubuhnya semakin tinggi. Obat penurun panas sudah diminum, tetapi menjelang siang, demamnya justru kembali naik.“Mama nggak jadi shopping sama Cinta, kan?” tambah Alma.Bias hanya menatap sang mama. Kepalanya sudah terlalu pusing, sehingga malas memberi komentar. Hanya gumaman singkat yang ia lontarkan, setelah itu kembali menutup mata.“Minggu depan aja, Ma,” ucap Cinta setelah meletakkan handuk hangat di dahi Bias. “Kasihan Mas Bias kalau ditinggal sendiri.”“Mama bilangin, ya, Cin, kalau sudah suami yang sakit.” Alma menepuk dahi dan geleng-geleng, “kadang manjanya bisa ngalahin bayi.”Cinta terkekeh saat menatap Bias yang kembali membuka mata. Namun, mata suaminya itu kali ini melebar saat menatap sang mama. Seolah mengelak pernyataan yang baru saja dilontarkan Alma. “Aku nggak begitu,” kilah Bias dengan suara berat, “aku–”“Sudah d
Last Updated : 2025-11-13 Read more