Deandra berharap kejadian beberapa jam lalu hanyalah sebuah mimpi buruk. Ketika bangun, dia mendapati duduk di sampingnya dan tersenyum.Dia berharap saat bangun nanti, akan menemukan Rican duduk di samping kasur sambil mengusap puncak kepalanya. Meminta maaf seperti biasa dan mengecup keningnya.Tapi ternyata tidak, karena sekarang dia sedang duduk di tengah kasur sambil menatap kosong ke arah jendela kamarnya.Ada Laras yang menemaninya di sana.“De, kau baik-baik saja?”Tidak ada jawaban yang diberikan gadis itu, dia tetap diam dan bungkam. Sibuk dengan pikirannya sendiri yang acak-acakan.Saat yang sama, Arum memasuki kamar dan menatap sedih ke arah putri sulungnya itu. Yang dia tahu, Dea gadis periang dan ceria. Tapi sekarang gadis itu berubah menjadi pemurung.“Dea, ikut Mami keluar sebentar.”Dea tidak menjawab, dia hanya mengangkat kepalanya untuk menatap Arum yang berdiri tidak jauh dari kasur. Dan saat itu juga dia menemui kesedihan mendalam dibalik netra kosong putrinya itu
Last Updated : 2025-08-27 Read more