Home / Romansa / Cinta Pengganti / Kejutan Menyakitkan

Share

Kejutan Menyakitkan

Author: El Rii
last update Last Updated: 2025-08-27 10:19:21

Deandra Kirana baru saja kembali dari Nige setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun terakhir. Sekarang dia pulang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

Ini menjadi sebuah kejutan untuk mereka dan juga calon suami Dea. Rican yang sangat sempurna untuknya karena, selama 5 tahun terakhir dia adalah pria yang selalu mencintainya tanpa syarat.

Dea sangat mencintai pria itu, dan semakin mencintainya ketika beberapa bulan lalu Rican menghampirinya ke Nige dan melamar Dea di tempat romantis. Pada saat itu, dia merasa menjadi perempuan paling bahagia.

Dan sekarang adalah bagiannya membuat Rican bahagia.

Deandra keluar dari apartemen, menunggu taksi untuk pulang ke rumah orang tuanya, dia yakin mereka pasti akan syok melihat kepulangannya yang mendadak.

Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah orang tuanya, Deandra sedang berusaha menghubungi Rican. Namun, tidak satupun panggilan atau pesannya mendapat balasan.

“Dia kemana sih?” gumamnya yang terus berusaha. Terakhir kali Rican mengirimkan pesan kemarin.

Lalu, kemana dia hari ini? Sama sekali tidak ada ucapan selamat pagi seperti biasanya.

 “Nona Deandra?”

 Pria paruh baya itu berdiri tepat di hadapan Dea dengan senyum mengembang. Selama tiga tahun tidak melihat wajah Nona muda yang paling ramah itu, dia juga merindukannya.

“Halo Man. Apa kabar?”

Dea mengulurkan tangannya, untuk menyalami penjaga kebun yang bernama Pak Man itu. Tidak heran jika mereka terlihat akrab, karena Pak Man sudah bekerja hampir seusia Dea.

“Saya sehat Nona. Di mana barang-barang Nona?”

“Oh, barang saya sudah di apartemen!” jawab Dea sekedar menjawab basa-basi itu, “ada tamu ya?” tanya Dea, ketika dia menyadari sebuah mobil mewah dan asing terparkir di depan.

 “Itu orang tua Tuan Rican.”

Seketika wajah lelah Dea kembali sumringah, otak pintarnya saat itu langsung bekerja. Jangan-jangan, Rican ada di dalam dan membicarakan pernikahan mereka.

“Rican….” Dia terlihat begitu antusias, dan langsung berlari memasuki rumah.

Tanpa disadari, seorang anak laki-laki tampan berusia 18 tahun sedang duduk di kursi taman. Sejak tadi dia memperhatikan Dea.

Dia adalah Nate, adik laki-laki Dea yang paling menyebalkan. Pria muda itu selalu saja sibuk dengan buku di tangannya.

 “Mami!”

Pekikan itu sontak membuat orang-orang yang sedang duduk di ruang tamu, menoleh ke arah pintu secara bersamaan. Benar saja, di sana sedang berkumpul semuanya. Kedua orang tua Rican dan kedua orang tua Dea.

Mereka yang sedang berbincang serius, mendadak terdiam ketika menyadari Dea berlari ke arah mereka. Seketika suasana menjadi tegang, karena mereka akan menyampaikan berita buruk pada Dea.

“Hai!” sapa gadis itu sambil melambaikan tangan, dia memandang wajah tegang mereka satu per satu.

“Ada apa?” tanyanya lagi, karena tidak satupun dari mereka yang menyambut kedatangannya. Justru terlihat memasang wajah kasihan.

“Kenapa pulang tidak memberitahu kami, De?” tanya Mami Dea hingga akhirnya gadis itu terkekeh.

“Surprise!” katanya lagi dan masih dengan wajah antusias, “halo Om, Tante?” Dia menyapa semua yang ada di sana.

Memeluk Mami, juga Ibu Rican secara bergantian. Dea pikir mereka akan memberikan reaksi bahagia, tapi justru sebaliknya. Reaksi panik dan syok.

“Apa kabar Dea?”

“Aku baik Tante!” jawab Dea dengan cepat lalu bola matanya mengitari seluruh ruang tamu, “dimana Rican?”

Seketika suasana menjadi sangat tegang, keempat orang tua itu terlihat saling pandang. Tidak tahu harus memulai darimana, karena ini akan menjadi kabar buruk untuk Dea.

“Apa dia di taman? Di kamar? Di toilet?”

Dea tahu, kebiasaan calon suaminya itu pasti dia selalu berada di salah satu tempat yang disebutkan jika datang ke rumahnya.

“Pasti di kamar ya? Aku akan kesana dulu!”

Dea buru-buru melangkahkan kaki untuk meninggalkan ruang tamu, namun langkahnya terhenti ketika Arsen memanggil dia.

“Dea.”

“Iya Pi?” Gadis itu menoleh ke belakang, wajahnya masih terlihat sangat berseri-seri.

Siapapun yang yang melihatnya pasti tidak akan tega mengusik kebahagiaan Dea saat ini. Tapi, mereka harus memberitahu kebenarannya.

“Duduklah. Ada yang ingin kami sampaikan.”

Ekspresi Dea mendadak berubah, dia menatap orang-orang di sekitarnya satu per satu. Entah kenapa perasaannya mendadak tidak tenang, karena menyadari ketegangan mereka semua.

“Duduklah, Sayang.” Arum menepuk sofa tepat di sebelahnya, mengajak  Dea untuk segera duduk di sana.

“Ada apa, Pi?”

Chris Carter, Ayah dari Rican menatap Arsen seolah memberikan isyarat. Agar segera memberitahu Dea tentang berita buruk yang sudah terjadi.  Mereka cukup kompak tapi juga bingung harus memulai dari mana.

“Rican, menghilang. Dia pergi bersama kekasihnya yang lain.”

Seketika Dea merasakan dengungan di telinganya, jantungnya serasa berhenti berdetak dan dia spontan berdiri. Lelucon macam apa ini?

“Apa-apaan sih?!”

Dia menolak untuk percaya. Karena tidak mungkin Rican mengkhianatinya.

“Maaf saya lama.”

Saat yang sama, seorang pria bertubuh tinggi dan atletis tiba-tiba muncul dari arah pintu depan. Dia berdiri tepat di samping Deandra yang masih sulit mencerna tiap ucapan Arsen.

Pria itu menatap Dea yang juga memandangnya dengan penuh kebingungan. Sungguh otaknya tidak dapat digunakan sekarang.

“Arga, kau datang juga! Kenalkan, ini Deandra.”

Pria itu menatap lekat wajah Dea yang masih melongo. Tidak ada ekspresi dari wajahnya, hanya tatapan datar seolah tak suka.

“Arga Matthew Carter. Calon suamimu!”

Deandra kebingungan. Dadanya sesak, dan dia kesulitan bernapas. Ia menatap semua orang yang memandangnya dengan kasihan.

Hingga detik kemudian, tubuh Dea terhuyung dan akan jatuh. Namun, saat kesadarannya nyaris menghilang dia merasakan seseorang menangkap tubuhnya dari samping.

“Rican…,” gumamnya bersama dengan lenyapnya kesadaran itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Pengganti   Kabar Dari Rican

    “Sudah lebih tenang?” tanya Arga, setelah dia menemani Deandra dalam waktu cukup lama.Gadis itu menganggukkan kepala, dia menyeka sisa air mata yang masih ada di wajahnya. Lalu menatap Arga yang sejak tadi berdiri di balik pilar, sedangkan Dea duduk di kursi.Arga menarik napasnya dengan pelan. Lalu dia mendekati Dea dan berdiri di hadapan gadis itu, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Menambah kesan karismatik yang benar-benar mengagumkan.“Jadi, bagaimana keputusanmu?” tanya pria itu lagi, menunggu jawaban.“Aku tetap tidak menginginkannya.”“Tapi kau tidak diberi pilihan!”“Aku tahu!” jawab Dea dengan pasrah, walau sebenarnya saat ini dia sangat terluka, “semua ini salahku, karena terlalu percaya padanya.”“Tidak perlu menyalahkan dirimu! Berdiri, dan mulai hidup baru!”Arga pergi begitu saja, sesaat setelah dia mengatakan hal yang ingin disampaikan. Meninggalkan Dea yang masih terdiam, dengan semua kerumitan di dalam kepalanya.“Jadi, pada akhirnya aku memang tidak ada pi

  • Cinta Pengganti   Sudah Tahu Lebih Dulu

    Orang tua Dea dan orang tua Arga terlihat sangat antusias membicarakan pernikahan mereka. Tapi tidak dengan Dea sendiri, juga Arga.Namun, sesekali pria itu tersenyum tipis dan menjawab ketika ditanya. Sedangkan Dea? Rasanya dia sangat muak dengan semua ini.“Aku mau bicara!” ucap Dea dengan tiba-tiba, sehingga obrolan antusias orang tua mereka terhenti.Semua pandangan tertuju pada Dea, yang mana gadis itu mulai terlihat serius. Sedangkan Arga menyadari ada yang tidak beres.“ada apa De?” tanya Arum, dan mereka semua menunggu jawaban dari gadis itu.“Tadi—”“Maaf semuanya, Dea ingin bicara dengan saya. Jadi, kami permisi sebentar untuk mencari tempat berdua.”Mendengar ucapan Arga, seketika mereka semua menjadi tenang. Dan Dea sendiri terlihat kebingungan, apalagi saat Arga meraih tangannya.“Ayo, kita bicara di sana.”“Ta-tapi….”Arga tidak memberi kesempatan untuk Dea berbicara. Dia menariknya, meski terkesan lembut tapi Dea sendiri sangat kesal.“Apa jangan-jangan Dea sudah tahu?”

  • Cinta Pengganti   Mungkin, Sudah Mulai Akrab

    “Minumlah sedikit, agar lebih menenangkan pikiranmu.”Arga menerima segelas wine yang diberikan oleh seorang temannya, Ken. Pria itu adalah sahabat sekaligus sekretarisnya.Kena tahu segala sesuatu tentang Arga, begitupun dengan Arga. Mereka sudah berteman cukup lama, sehingga tidak ada hal yang perlu ditutupi lagi.“Jadi, kau benar-benar akan menikah?”Arga tidak menjawab, ia memilih untuk menikmati minumannya meski saat ini isi kepala pria itu masih rumit.Pandangannya terus tertuju ke arah luar apartemen, menikmati keindahan city light di malam hari. Karena saat ini, dia sedang duduk santai di apartemen Ken.“Ga, mau sampai kapan?”Pertanyaan itu menarik perhatiannya. Dia meletakkan gelas wine di atas meja, lalu menatap ke arah Ken yang berdiri, sambil bersandar di kaca jendela.“Mau sampai kapan terus-terus mengalah? Kau tidak bisa menjadi penanggung jawab untuk semua kesalahan Rican, Ga! Kau juga perlu bahagia!”Masih tidak ada jawaban dari bibi Arga. Dia sibuk dengan pikirannya

  • Cinta Pengganti   Tiba-tiba Masuk ke Apartemen

    Entah bagaimana caranya, Arga bisa masuk ke dalam unit apartemen Dea. Dan sekarang dia sedang memperhatikan Deandra, yang tertidur di atas lantai, di pinggir kasur.“Dia menangis begitu lama sampai kelelahan?” tanya pria itu dengan suara pelan. Lalu menggelengkan kepala.Kemudian pandangannya tertuju ke arah dua manekin yang sudah terjatuh. Arga mendekati benda itu, lalu menyentuh gaun pengantin berwarna putih.“Sayang sekali. Kau mencintai seorang pria brengsek yang tidak tahu terima kasih.”Tatapan pria itu seperti mengasihani, seolah menganggap jika Deandra benar-benar bodoh dan malang.Arga memperbaiki posisi manekin yang terjatuh. Lalu dia menghampiri Dea dan mengangkat tubuh gadis itu. Dia membaringkannya di atas kasur, dalam beberapa detik dia memandangi wajah yang masih basah dengan air mata.“Air matamu terlalu sia-sia untuk menangisi orang seperti dia.”Pria itu berbalik, dan kembali berhe

  • Cinta Pengganti   Gadis Bodoh!

    Bagai disambar petir di siang hari yang cerah, Dea tertegun bahkan napasnya sampai berhenti dalam beberapa detik.Dia menatap Didi, tapi lidahnya terasa kelu dan tenggorokan seakan tercekat. Dea benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa.“De, kau baik-baik saja?” tanya Didi, karena dia menyadari perubahan ekspresi Dea juga wajah yang tampak pucat.“Minum dulu De. Kau harus tenang!” Pria itu memberikan segelas air minum, yang berada di atas meja.Tapi, berita yang disampaikan Didi benar-benar menghancurkan seluruh harapan dan juga hati Dea. Sampai-sampai dia merasa jika saat ini, dirinya sedang bermimpi.“Me-menikah? Maksudmu?” tanya Dea, setelah dia berusaha menyadarkan diri dari keterkejutannya.“Iya,” jawab Didi dengan pelan, dan terdengar seperti gumaman, “dan, sebenarnya dia sudah punya anak, De.”Namun, detik kemudian Dea malah terkekeh saat mendengar ucapan terakhir Didi. Rasanya terlalu mengada-ngada, dan tentu saja dia tidak ingin percaya.“Di, kenapa harus berbohong sih?”“

  • Cinta Pengganti   Kebenaran

    Sampai detik ini, Dea masih berusaha menghubungi Rican. Karena dia butuh penjelasan untuk semua ini.“Ric, plis Sayang. Kamu dimana?”Dea mengusap air matanya, dia terlalu lelah menangis untuk hari ini. Seharusnya dia bahagia untuk mengurus pernikahan mereka, seharusnya sekarang dia dan Rican sibuk melakukan sesi foto.‘Hal kecil seperti ini saja kamu tidak tahu. Pantas saja dengan mudahnya Rican membodohimu.’Entah kenapa ucapan Arga terngiang-ngiang di kepalanya. Memangnya dibagian mana Rican membodohinya? Bukankah selama ini mereka saling terbuka? Tidak ada rahasia antara mereka.Seketika Dea berhenti menangis, dia kembali bimbang dengan apa yang terjadi saat ini. Benarkah Rican sedang membohonginya sekarang? ‘Kenapa semua ini semakin rumit sih?’“Nate,” gumamnya, saat melihat adiknya itu duduk di taman rumah. Seketika dia ingin agar Nate membantunya.Dengan langkah tergesa Dea berlari keluar kamarnya. Bahkan ketika dia sampai di lantai bawah, Laras yang masih berada di sana mengh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status