Home / Romansa / Cinta Pengganti / Tidak Ada Penolakan

Share

Tidak Ada Penolakan

Author: El Rii
last update Last Updated: 2025-08-27 11:15:04

Dea tidak paham, kenapa dia mengikuti Arga menuju taman belakang rumah. Padahal, ia sama sekali tidak menyukai pria itu.

Isakan dari tangis Dea masih terdengar, dan itu benar-benar membuat Arga merasa terganggu. Dia berdecak kesal, lalu meraih sapu tangan yang ada dibalik saku celananya.

“Jangan cengeng!” Dia menyodorkan sapu tangan itu tanpa menoleh sedikitpun pada Deandra.

Seketika tubuh Dea terpaku saat mendengar suara pria itu. Suaranya berat dengan kesan seksi.

‘Bodoh apa yang kupikirkan?’ Dia memekik dalam hati, kenapa di saat seperti ini dia memikirkan hal yang tidak penting.

“Apa?!” tanya Dea. Berbicara dengan Arga seperti mengundang emosinya saja.

Arga tidak lagi menjawab, dia hanya sibuk mengalihkan pandangannya dari Dea dan tampaknya tukang kebun itu jauh lebih menarik baginya.

“Saya tidak menyukai kamu! Dan mungkin tidak akan pernah. Pernikahan ini hanya karena saya tidak mau mempermalukan keluarga.”

Seketika gerakan Dea yang mengusap air matanya menggunakan sapu tangan terhenti, dia menoleh pada pria itu diiringi tatapan bingung.

“Lalu, apa kau berpikir saya juga setuju?”

Hatinya baru saja remuk, sudah dicecar dengan ucapan seperti ini lagi. Dea bersumpah Arga bukanlah pria idamannya. Dia berbeda dari Rican.

“Saya mau pernikahan ini dibatalkan! Saya hanya ingin menikah dengan Rican, bukan dengan pria aneh sepertimu!” ucap Dea dengan menggebu-gebu.

 “Tidak bisa!”

Kening Dea mengerut, karena benar-benar kebingungan. Bukankah pria itu yang mengatakan tidak menyukainya? Lalu kenapa tidak bisa membatalkan pernikahan ini.

“Saya rasa kamu belum terlalu mengenal Rican. Kenapa langsung memutuskan untuk menikah dengannya?”

Dea mengusap sisa air matanya dengan kesal, lalu tergelak persis orang bodoh. Padahal dia baru saja menangis meraung-raung seperti orang gila.

“Apa? Bagaimana? Saya tidak mengenal Rican—haha....”

Dea tergelak, dan itu membuat Arga menatap sinis ke arahnya. Gadis bernama Dea ini bukanlah gadis idamannya. Dia mengidamkan seorang wanita lembut tingkah dan tutur katanya, dan tentunya tidak tertawa lebar tak tahu tempat seperti ini.

“Kami menjalin hubungan selama 5 tahun. LI. MA. TA. HUN!!”

Dia menekankan dengan tegas dua kata terakhir, sambil menunjukkan lima jarinya tepat di depan wajah Arga. Dea bangga akan hal itu, tapi hanya ditanggapi dengan senyum sinis.

“Kalau begitu, kamu pasti tahu saya siapa?”

“Tentu saja! Kau itu supir pribadi keluarga Rican!”

Seketika bola mata Arga membulat sempurna. Dia cukup terkejut dengan jawaban Dea yang menyebut dirinya adalah supir pribadi. Apa karena dia selalu memakai setelan jas?

“Hal kecil itu saja kamu tidak tahu. Pantas saja dengan mudahnya Rican membodohimu!”

Arga berdiri, rasanya sudah cukup dia berbicara dengan gadis ini. Dia pikir dengan mengobrol sedikit, bisa membuatnya tertarik. Tapi ternyata tidak.

Ucapan Arga berhasil membuat Dea kebingungan.  Memangnya di bagian mana lagi dia tidak mengenal Rican, memangnya hubungan selama lima tahun tidak cukup untuk saling mengenal?

Arga mengibaskan jas hitamnya, pandangannya seperti biasa menatap lurus ke depan. Karena dia bukan tipe pria yang mau menatap orang lain, selain yang dianggap berarti dalam hidupnya. Bahkan kedua orang tuanya pun tidak.

“Saya hanya ingin memberitahu, Rican tidak mencintaimu! Tapi pernikahan ini harus tetap terjadi, karena sudah menghubungkan 2 keluarga. Setuju atau tidak, kita tidak punya pilihan lain.”

Dea terdiam sambil menatap punggung pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Kesedihannya lenyap begitu saja, berganti dengan rasa kesal.

Arga mengancingkan jasnya, sudah cukup dia menjelaskan. Tentang sikap Rican, dia tidak ingin mengatakannya, biar waktu yang akan memberi jawaban untuk Dea.

“Jangan menjadi bodoh hanya karena bualan manis, Deandra. Be smart!

Lagi-lagi, dan entah sudah keberapa kalinya, Dea mematung mendengar ucapan pria itu. Apakah yang dia katakan itu adalah kebenarannya?

Rican melamarnya bukan karena sungguh-sungguh? Lelucon macam apa ini. Lalu apa arti hubungan 5 tahun ini?

Ucapan Arga membuat Dea semakin kebingungan. Setelah pria itu pergi, dia langsung masuk ke dalam rumah untuk meminta jawaban pada Papinya. 

Benar saja, pria bernama Arga itu baru saja pamit pulang. Dia menatap pria itu yang kini berdiri di depan pintu dan berbicara dengan Arsen.

“Terimakasih Arga, jangan lupa besok kita akan meeting.” 

Arsen menepuk pundak Arga, seolah mengatakan kata puas akan sikap dan perbuatannya. Tapi pria itu masih sama, tidak memberikan ekspresi apapun.

“Sampai ketemu besok Om.”

Arsen menganggukkan kepalanya, dia sangat kagum pada kecerdasan dan kebijaksanaan pria itu.

Sementara Dea, rasanya dia ingin sekali mencekik Arga. Perbincangan pertama mereka tidak berjalan baik,  bagaimana jika menikah nanti?

“Papi.”

Setelah Arga masuk ke dalam mobil dan berjalan keluar meninggalkan kediaman mereka, Arsen menoleh ke belakang saat dia mendengar suara putrinya memanggil.

“Kenapa kamu tidak mengantar calon mertua dan calon suamimu pulang?”

“Dea ingin bicara!”

Tidak ada hal lain yang ingin diucapkan selain itu, Dea ngin menuntut jawaban atas ucapan Arga tadi.

Sekilas Dea melihat adik laki-lakinya yang bernama Nate sedang berjalan menuju dapur, astaga adik sialannya itu apa tidak merindukannya? Bahkan dia belum menyapanya, mereka tidak bertemu selama tiga tahun.

“Ada apa?” Arsen duduk di sofa tunggal, sambil menatap wajah putrinya yang dia tahu baru saja menangis.

“Tolong batalkan pernikahan ini, Pi!”

Arsen menatap Dea dengan sendu. Dia tahu keputusan ini menyakitkan untuk putrinya itu, tapi mereka tidak memiliki pilihan lain.

“Tidak bisa, Dea!”

“Pi, aku berhak menolak! Ini kehidupan Dea. Kenapa kalian yang mengaturnya? Aku tidak mau menikah dengan pria aneh itu! Aku akan tetap menikah dengan Rican. Aku sendiri yang akan mencarinya!”

Gadis itu terengah-engah, dan Arsen seolah menutup mata untuk melihat betapa terlukanya dia.

“Setuju atau tidak setuju kamu harus tetap menikah dengan Arga. Ingat, Papi tidak ingin mendengar penolakan!” ucap Arsen dengan tegas, “istirahatlah! Papi tahu kamu lelah.”

“Tapi Pi, aku hanya ingin menikah dengan Rican!”

Arsen menghentikan langkahnya lalu menoleh dari ujung matanya. “Papi lebih setuju menikahkanmu pada seorang supir, daripada Rican!”

Dea melongo tak percaya mendengar ucapan itu. Jadi, Arga memang benar seorang supir keluarga Rican?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Pengganti   Kebenaran

    Sampai detik ini, Dea masih berusaha menghubungi Rican. Karena dia butuh penjelasan untuk semua ini.“Ric, plis Sayang. Kamu dimana?”Dea mengusap air matanya, dia terlalu lelah menangis untuk hari ini. Seharusnya dia bahagia untuk mengurus pernikahan mereka, seharusnya sekarang dia dan Rican sibuk melakukan sesi foto.‘Hal kecil seperti ini saja kamu tidak tahu. Pantas saja dengan mudahnya Rican membodohimu.’Entah kenapa ucapan Arga terngiang-ngiang di kepalanya. Memangnya dibagian mana Rican membodohinya? Bukankah selama ini mereka saling terbuka? Tidak ada rahasia antara mereka.Seketika Dea berhenti menangis, dia kembali bimbang dengan apa yang terjadi saat ini. Benarkah Rican sedang membohonginya sekarang? ‘Kenapa semua ini semakin rumit sih?’“Nate,” gumamnya, saat melihat adiknya itu duduk di taman rumah. Seketika dia ingin agar Nate membantunya.Dengan langkah tergesa Dea berlari keluar kamarnya. Bahkan ketika dia sampai di lantai bawah, Laras yang masih berada di sana mengh

  • Cinta Pengganti   Tidak Ada Penolakan

    Dea tidak paham, kenapa dia mengikuti Arga menuju taman belakang rumah. Padahal, ia sama sekali tidak menyukai pria itu.Isakan dari tangis Dea masih terdengar, dan itu benar-benar membuat Arga merasa terganggu. Dia berdecak kesal, lalu meraih sapu tangan yang ada dibalik saku celananya.“Jangan cengeng!” Dia menyodorkan sapu tangan itu tanpa menoleh sedikitpun pada Deandra.Seketika tubuh Dea terpaku saat mendengar suara pria itu. Suaranya berat dengan kesan seksi.‘Bodoh apa yang kupikirkan?’ Dia memekik dalam hati, kenapa di saat seperti ini dia memikirkan hal yang tidak penting.“Apa?!” tanya Dea. Berbicara dengan Arga seperti mengundang emosinya saja.Arga tidak lagi menjawab, dia hanya sibuk mengalihkan pandangannya dari Dea dan tampaknya tukang kebun itu jauh lebih menarik baginya.“Saya tidak menyukai kamu! Dan mungkin tidak akan pernah. Pernikahan ini hanya karena saya tidak mau mempermalukan keluarga.”Seketika gerakan Dea yang mengusap air matanya menggunakan sapu tangan te

  • Cinta Pengganti   Terasa Seperti Mimpi

    Deandra, duduk termenung di atas kasurnya. Tatapan mata itu masih saja tetap kosong seperti tadi. Dia masih belum percaya apa yang sedang dia hadapi saat ini. Terasa seperti mimpi.Rican pergi bersama wanita lain, dan tiba-tiba keluarganya meminta pernikahan untuk tetap berjalan. Padahal baru kemarin Dea mendapat pesan dari calon suaminya itu agar tidak lupa untuk makan. Tapi kenapa sekarang keluarganya malah mengatakan jika Rican pergi?Dia benar-benar tidak paham akan hal yang sedang terjadi saat ini.Suara ketukan pintu membuat dia tersentak, tapi itu hanya sesaat dan kembali menatap kosong ke arah jendela kamar karena Laras yang masuk ke dalam kamarnya.“De, aku masuk ya.”Gadis itu tidak menjawab, rasanya tidak ada hal yang ingin dia katakan. Rasanya tidak ada kata yang ingin diungkapkan untuk saat ini.Laras tersenyum kecil, dia melangkahkan kakinya untuk mendekati Dea yang masih terus menampilkan ekspresi persis seperti orang yang tidak bernyawa. Ia mendesah panjang, ikut duduk

  • Cinta Pengganti   Pernikahan Tetap Dilanjutkan

    Deandra berharap kejadian beberapa jam lalu hanyalah sebuah mimpi buruk. Ketika bangun, dia mendapati duduk di sampingnya dan tersenyum.Dia berharap saat bangun nanti, akan menemukan Rican duduk di samping kasur sambil mengusap puncak kepalanya. Meminta maaf seperti biasa dan mengecup keningnya.Tapi ternyata tidak, karena sekarang dia sedang duduk di tengah kasur sambil menatap kosong ke arah jendela kamarnya.Ada Laras yang menemaninya di sana.“De, kau baik-baik saja?”Tidak ada jawaban yang diberikan gadis itu, dia tetap diam dan bungkam. Sibuk dengan pikirannya sendiri yang acak-acakan.Saat yang sama, Arum memasuki kamar dan menatap sedih ke arah putri sulungnya itu. Yang dia tahu, Dea gadis periang dan ceria. Tapi sekarang gadis itu berubah menjadi pemurung.“Dea, ikut Mami keluar sebentar.”Dea tidak menjawab, dia hanya mengangkat kepalanya untuk menatap Arum yang berdiri tidak jauh dari kasur. Dan saat itu juga dia menemui kesedihan mendalam dibalik netra kosong putrinya itu

  • Cinta Pengganti   Kejutan Menyakitkan

    Deandra Kirana baru saja kembali dari Nige setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun terakhir. Sekarang dia pulang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.Ini menjadi sebuah kejutan untuk mereka dan juga calon suami Dea. Rican yang sangat sempurna untuknya karena, selama 5 tahun terakhir dia adalah pria yang selalu mencintainya tanpa syarat.Dea sangat mencintai pria itu, dan semakin mencintainya ketika beberapa bulan lalu Rican menghampirinya ke Nige dan melamar Dea di tempat romantis. Pada saat itu, dia merasa menjadi perempuan paling bahagia.Dan sekarang adalah bagiannya membuat Rican bahagia.Deandra keluar dari apartemen, menunggu taksi untuk pulang ke rumah orang tuanya, dia yakin mereka pasti akan syok melihat kepulangannya yang mendadak.Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah orang tuanya, Deandra sedang berusaha menghubungi Rican. Namun, tidak satupun panggilan atau pesannya mendapat balasan.“Dia kemana sih?” gumamnya yang terus berusaha. Terakhir kali Rican mengirimkan

  • Cinta Pengganti   Pulang Untuk Kejutan

    Tidak ada yang salah dalam hal mencintai, namun bagaimana jika cinta itu berkhianat? Kepercayaan yang sudah dijalani bertahun-tahun pun harus hancur begitu saja. Banyak rencana yang sudah diangankan, termasuk sebuah pernikahan yang istimewa tapi mimpi itu hilang dan melebur tanpa sisa.Hubungan yang awalnya baik-baik saja, hubungan yang sudah terjalin selama lima tahun, hubungan yang sudah hampir melangkah ke jenjang pernikahan ternyata harus benar-benar berakhir dengan cara yang tidak diduga. Pernikahannya yang hanya menghitung hari akhirnya batal begitu saja, karena tanpa sebab pria itu pergi begitu saja di saat satu bulan menjelang pernikahan mereka.Dia harus mendengar kabar pahit ketika baru saja kembali dari negara Nige hanya untuk memberikan kejutan untuk calon suaminya itu. Namun Dea harus disambut dengan kabar pilu yang membuat hatinya menangis.Tapi ada kejutan-kejutan lain yang menantinya, terlebih tentang siapa yang menjadi pengganti calon suaminya itu. Sungguh, Dea tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status