Home / Romansa / Cinta Pengganti / Pernikahan Tetap Dilanjutkan

Share

Pernikahan Tetap Dilanjutkan

Author: El Rii
last update Last Updated: 2025-08-27 10:36:37

Deandra berharap kejadian beberapa jam lalu hanyalah sebuah mimpi buruk. Ketika bangun, dia mendapati duduk di sampingnya dan tersenyum.

Dia berharap saat bangun nanti, akan menemukan Rican duduk di samping kasur sambil mengusap puncak kepalanya. Meminta maaf seperti biasa dan mengecup keningnya.

Tapi ternyata tidak, karena sekarang dia sedang duduk di tengah kasur sambil menatap kosong ke arah jendela kamarnya.

Ada Laras yang menemaninya di sana.

“De, kau baik-baik saja?”

Tidak ada jawaban yang diberikan gadis itu, dia tetap diam dan bungkam. Sibuk dengan pikirannya sendiri yang acak-acakan.

Saat yang sama, Arum memasuki kamar dan menatap sedih ke arah putri sulungnya itu. Yang dia tahu, Dea gadis periang dan ceria. Tapi sekarang gadis itu berubah menjadi pemurung.

“Dea, ikut Mami keluar sebentar.”

Dea tidak menjawab, dia hanya mengangkat kepalanya untuk menatap Arum yang berdiri tidak jauh dari kasur. Dan saat itu juga dia menemui kesedihan mendalam dibalik netra kosong putrinya itu.

Hampir dua menit Dea menatap Maminya tanpa mengatakan apapun, dan detik kemudian dia menganggukkan kepala.

Rasanya ingin menangis, tapi tidak bisa. Dia tidak ingin percaya tapi hatinya menolak. Dea masih berharap obrolan tadi tidak nyata.

Laras membantu Dea untuk berdiri dari kasur. Dalam hati dia bersumpah, jika sampai Rican benar-benar meninggalkan Dea, maka dia akan mencekik pria itu sampai meninggal.

‘Lihat aja kalau ketemu. Akan kupatahkan lehernya!’ gumamnya dalam hati sambil menggandeng lengan Dea untuk keluar dari kamar.

Sejak dulu, dia memang tidak setuju jika Dea menjalin hubungan dengan pria itu. Karena Laras tahu, Rican adalah tipe pria yang tidak akan bisa menetap pada satu hati. Tapi sialnya, temannya ini terlalu buta, telinga dan pikirannya seolah tertutup rapat selama 5 tahun terakhir.

Seperti yang dia dapati tadi, semua orang kembali berkumpul di ruang tamu. Tatapan mereka tertuju padanya, dan Dea membenci hal itu.

“Kamu kuat, Sayang.” Arum mengusap pundak putrinya itu, dia sendiri pun tidak menyangka jika keadaannya akan menjadi seperti ini.

“Ras, ini mimpikan?”

Laras terdiam, dia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Tadi Tante Arum memintanya untuk datang saat Dea pingsan. Dia juga ingin mengatakan jika apa yang terjadi ini hanya mimpi, tapi rasanya ketika melihat Nate, ini benar-benar bukan mimpi.

Karena Laras sangat menyukai Nate. Jadi, sudah pasti semua ini bukanlah mimpi belaka.

“Tenang dulu De, kita dengar kebenarannya ya!” 

Dea menarik nafasnya dengan kasar, dia berharap ini hanya sebuah mimpi. Tapi, meskipun sebuah mimpi, ini terlalu buruk baginya.

Semua yang duduk disana menatap ke arah Dea, memberikan tatapan prihatin yang sangat menyebalkan.

“Duduk Deandra.”

Gadis itu hanya menuruti ucapan sang Ayah, dia merasa enggan untuk duduk karena tatapan orang-orang yang tidak dapat diartikan. Terlebih tatapan pria yang tadi mengenalkan diri sebagai calon suaminya.

Dua menit berlalu, ketika keadaan mendadak hening dan saat itulah Arsen, Papi Dea angkat bicara.

“Deandra, Papi tahu kamu sulit menerima ini. Tapi, memang inilah kebenarannya. Rican mendadak pergi tanpa kabar dan tidak pulang sampai sekarang.”

Tidak ada kata yang keluar dari mulut gadis itu, hatinya mendadak suram dan hancur. Dea mengepalkan tangan dengan erat untuk terlihat kuat.

Meski matanya terlihat sendu, ekspresinya terlihat biasa saja. Percayalah, hatinya sedang hancur, remuk tak berbentuk lagi. Dia tidak tahu harus mengatakan apa, mulutnya terasa bungkam, lidahnya kelu, dan akhirnya semua hanya terhenti di tenggorokan.

“Dea, Om dan Tante minta maaf. Tapi selama beberapa hari ini kami sudah mencari tahu keberadaan Rican. Tapi percuma, kami tidak bisa menemukannya. Kami minta maaf.”

Lagi-lagi Dea terdiam, rasanya tidak ada kata yang perlu diucapkan sekarang. Dia berharap mereka semua paham akan arti diamnya.

Arum menatap putrinya dengan rasa sedih, dia menggenggam tangan Dea dengan erat. Dia tahu, betapa hancurnya perasaan putrinya itu saat ini. Tapi semuanya di luar kendali, mereka sendiri tidak dapat berbuat apa-apa.

“Berhubung undangan sudah disebar dan persiapan hampir sudah selesai. Kami memutuskan untuk tetap melaksanakan pernikahan ini. Dan, Arga yang akan menggantikan posisi Rican sebagai mempelai pria.”

Ucapan calon Ayah mertuanya itu membuat Dea mengangkat wajahnya dan menoleh pada pria yang disebut tadi. Arga, pria itu bahkan tidak menatapnya walau sedetik, dia lebih memilih untuk memandang ke arah lain.

“Kenapa pernikahan ini tidak dibatalkan saja? Bukankah masih dalam waktu beberapa hari lagi?”

Dea terus menatap pria itu yang duduk tepat di hadapannya. Dia ingin Arga menatapnya, agar pria itu melihat betapa tidak setujunya Dea dengan rencana ini.

“Sebenarnya, tanggal pernikahan kami majukan tanpa persetujuanmu. Dan akan dilaksanakan satu minggu ke depan. Tidak mungkin dibatalkan!”

Seketika emosi Dea malah memuncak mendengar ucapan Arsen. Karena semua yang terjadi tanpa sepengetahuannya.

“Kenapa kalian mengambil keputusan tanpa memberitahu terlebih dahulu? Sebenarnya yang menjalani pernikahan aku atau kalian sih?!”

Semua orang di sana langsung terdiam. Mereka tahu ini menyakiti Dea, tapi mereka juga tidak memiliki pilihan lain.

“Rican sudah menghilang entah sejak kapan, tapi kalian baru memberitahu sekarang. Dan saat ini kalian memaksaku untuk menikah dengan orang yang bahkan tidak aku kenal?”

Dea menunjuk Arga yang masih tidak memberikan ekspresi apapun, sejak tadi pria itu terus memalingkan wajah. Jika memang dia tidak setuju, kenapa diam saja?

Deandra merasa muak dengan perdebatan ini. Seharusnya di saat seperti ini, ketika ia terpuruk karena ditinggal Rican tanpa kabar. Dia mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, bukan malah menuntutnya untuk tetap menikah dengan orang lain.

“Aku tidak mau menikah dengan dia! Aku mau pernikahan ini dibatalkan!”

Mata gadis itu berkaca-kaca, dia benar-benar tidak kuat untuk mengatakan ini, harapannya untuk menikah dengan Rican masih terlalu besar.

“Tidak bisa Deandra!”

“Papi?”

“Papi tidak meminta persetujuan kamu! Ini bukan pilihan tapi keharusan!”

Tangan gadis itu mengepal erat, bibirnya bergetar. Dia benar-benar membenci semuanya. Hatinya sedang hancur, tapi malah dipaksa dan tidak diberi pilihan lain.

“Dea.”

Arum menarik tangan Dea yang hendak berdiri, seolah melarang gadis itu untuk memberontak.

“Tolong dengarkan Papi, jangan membuat malu nama keluarga.”

Dea terdiam, dia kembali menatap orang-orang yang sepertinya tidak peduli akan perasaannya. Jauh lebih peduli dengan nama keluarga.

“Malu? Lalu bagaimana dengan perasaanku? Apa kalian memikirkannya?” tanya gadis itu dengan suara bergetar. 

Dia berlalu pergi, karena tahu tak seorangpun dari mereka yang paham akan perasaannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Pengganti   Kebenaran

    Sampai detik ini, Dea masih berusaha menghubungi Rican. Karena dia butuh penjelasan untuk semua ini.“Ric, plis Sayang. Kamu dimana?”Dea mengusap air matanya, dia terlalu lelah menangis untuk hari ini. Seharusnya dia bahagia untuk mengurus pernikahan mereka, seharusnya sekarang dia dan Rican sibuk melakukan sesi foto.‘Hal kecil seperti ini saja kamu tidak tahu. Pantas saja dengan mudahnya Rican membodohimu.’Entah kenapa ucapan Arga terngiang-ngiang di kepalanya. Memangnya dibagian mana Rican membodohinya? Bukankah selama ini mereka saling terbuka? Tidak ada rahasia antara mereka.Seketika Dea berhenti menangis, dia kembali bimbang dengan apa yang terjadi saat ini. Benarkah Rican sedang membohonginya sekarang? ‘Kenapa semua ini semakin rumit sih?’“Nate,” gumamnya, saat melihat adiknya itu duduk di taman rumah. Seketika dia ingin agar Nate membantunya.Dengan langkah tergesa Dea berlari keluar kamarnya. Bahkan ketika dia sampai di lantai bawah, Laras yang masih berada di sana mengh

  • Cinta Pengganti   Tidak Ada Penolakan

    Dea tidak paham, kenapa dia mengikuti Arga menuju taman belakang rumah. Padahal, ia sama sekali tidak menyukai pria itu.Isakan dari tangis Dea masih terdengar, dan itu benar-benar membuat Arga merasa terganggu. Dia berdecak kesal, lalu meraih sapu tangan yang ada dibalik saku celananya.“Jangan cengeng!” Dia menyodorkan sapu tangan itu tanpa menoleh sedikitpun pada Deandra.Seketika tubuh Dea terpaku saat mendengar suara pria itu. Suaranya berat dengan kesan seksi.‘Bodoh apa yang kupikirkan?’ Dia memekik dalam hati, kenapa di saat seperti ini dia memikirkan hal yang tidak penting.“Apa?!” tanya Dea. Berbicara dengan Arga seperti mengundang emosinya saja.Arga tidak lagi menjawab, dia hanya sibuk mengalihkan pandangannya dari Dea dan tampaknya tukang kebun itu jauh lebih menarik baginya.“Saya tidak menyukai kamu! Dan mungkin tidak akan pernah. Pernikahan ini hanya karena saya tidak mau mempermalukan keluarga.”Seketika gerakan Dea yang mengusap air matanya menggunakan sapu tangan te

  • Cinta Pengganti   Terasa Seperti Mimpi

    Deandra, duduk termenung di atas kasurnya. Tatapan mata itu masih saja tetap kosong seperti tadi. Dia masih belum percaya apa yang sedang dia hadapi saat ini. Terasa seperti mimpi.Rican pergi bersama wanita lain, dan tiba-tiba keluarganya meminta pernikahan untuk tetap berjalan. Padahal baru kemarin Dea mendapat pesan dari calon suaminya itu agar tidak lupa untuk makan. Tapi kenapa sekarang keluarganya malah mengatakan jika Rican pergi?Dia benar-benar tidak paham akan hal yang sedang terjadi saat ini.Suara ketukan pintu membuat dia tersentak, tapi itu hanya sesaat dan kembali menatap kosong ke arah jendela kamar karena Laras yang masuk ke dalam kamarnya.“De, aku masuk ya.”Gadis itu tidak menjawab, rasanya tidak ada hal yang ingin dia katakan. Rasanya tidak ada kata yang ingin diungkapkan untuk saat ini.Laras tersenyum kecil, dia melangkahkan kakinya untuk mendekati Dea yang masih terus menampilkan ekspresi persis seperti orang yang tidak bernyawa. Ia mendesah panjang, ikut duduk

  • Cinta Pengganti   Pernikahan Tetap Dilanjutkan

    Deandra berharap kejadian beberapa jam lalu hanyalah sebuah mimpi buruk. Ketika bangun, dia mendapati duduk di sampingnya dan tersenyum.Dia berharap saat bangun nanti, akan menemukan Rican duduk di samping kasur sambil mengusap puncak kepalanya. Meminta maaf seperti biasa dan mengecup keningnya.Tapi ternyata tidak, karena sekarang dia sedang duduk di tengah kasur sambil menatap kosong ke arah jendela kamarnya.Ada Laras yang menemaninya di sana.“De, kau baik-baik saja?”Tidak ada jawaban yang diberikan gadis itu, dia tetap diam dan bungkam. Sibuk dengan pikirannya sendiri yang acak-acakan.Saat yang sama, Arum memasuki kamar dan menatap sedih ke arah putri sulungnya itu. Yang dia tahu, Dea gadis periang dan ceria. Tapi sekarang gadis itu berubah menjadi pemurung.“Dea, ikut Mami keluar sebentar.”Dea tidak menjawab, dia hanya mengangkat kepalanya untuk menatap Arum yang berdiri tidak jauh dari kasur. Dan saat itu juga dia menemui kesedihan mendalam dibalik netra kosong putrinya itu

  • Cinta Pengganti   Kejutan Menyakitkan

    Deandra Kirana baru saja kembali dari Nige setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun terakhir. Sekarang dia pulang tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.Ini menjadi sebuah kejutan untuk mereka dan juga calon suami Dea. Rican yang sangat sempurna untuknya karena, selama 5 tahun terakhir dia adalah pria yang selalu mencintainya tanpa syarat.Dea sangat mencintai pria itu, dan semakin mencintainya ketika beberapa bulan lalu Rican menghampirinya ke Nige dan melamar Dea di tempat romantis. Pada saat itu, dia merasa menjadi perempuan paling bahagia.Dan sekarang adalah bagiannya membuat Rican bahagia.Deandra keluar dari apartemen, menunggu taksi untuk pulang ke rumah orang tuanya, dia yakin mereka pasti akan syok melihat kepulangannya yang mendadak.Sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah orang tuanya, Deandra sedang berusaha menghubungi Rican. Namun, tidak satupun panggilan atau pesannya mendapat balasan.“Dia kemana sih?” gumamnya yang terus berusaha. Terakhir kali Rican mengirimkan

  • Cinta Pengganti   Pulang Untuk Kejutan

    Tidak ada yang salah dalam hal mencintai, namun bagaimana jika cinta itu berkhianat? Kepercayaan yang sudah dijalani bertahun-tahun pun harus hancur begitu saja. Banyak rencana yang sudah diangankan, termasuk sebuah pernikahan yang istimewa tapi mimpi itu hilang dan melebur tanpa sisa.Hubungan yang awalnya baik-baik saja, hubungan yang sudah terjalin selama lima tahun, hubungan yang sudah hampir melangkah ke jenjang pernikahan ternyata harus benar-benar berakhir dengan cara yang tidak diduga. Pernikahannya yang hanya menghitung hari akhirnya batal begitu saja, karena tanpa sebab pria itu pergi begitu saja di saat satu bulan menjelang pernikahan mereka.Dia harus mendengar kabar pahit ketika baru saja kembali dari negara Nige hanya untuk memberikan kejutan untuk calon suaminya itu. Namun Dea harus disambut dengan kabar pilu yang membuat hatinya menangis.Tapi ada kejutan-kejutan lain yang menantinya, terlebih tentang siapa yang menjadi pengganti calon suaminya itu. Sungguh, Dea tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status