Selvia menatap tak percaya dengan yang ia lihat. Jean tergeletak tak bergerak di genangan darah, napas terhenti, mata keemasan padam. Liontin perak di samping tangannya berkedip lemah, rantai ungu di pergelangan Selvia masih kencang – kakinya lumpuh, hanya bisa merangkak sia-sia. Udara beku, tangis penduduk bergema seperti ratapan hutan mati. Kegelapan mulai menyelimuti pandangannya, tapi tiba-tiba, suara derikan keras memecah keputusasaan. "Graaahhh!" Selvia memalingkan kepala. Lycus, tubuh besarnya gemetar hebat, berdiri tak stabil. Kedua matanya yang merah menyala seperti bara, tapi sekarang ada sesuatu yang berbeda. Otot-otot di lengan dan bahunya berdenyut-denyut, urat lehernya menegang. Cakarnya yang tajam mencengkeram tanah beku, menggaruknya dalam-dalam. Varkis, yang tadi dengan percaya diri menyaksikan kekalahannya, mendekat dengan langkah sombong. "Akhiri dia, monster! Robek si manusia sialan itu sampai tidak bersisa!" Tapi Lycus tidak mengarah ke Jean. Tangannya yang b
Terakhir Diperbarui : 2025-11-02 Baca selengkapnya