"Perhatikan langkahmu," Mata Christian menatapnya, tanpa kehangatan. Kemudian pandangannya mulai turun perlahan. Dari mata gadis itu yang bengkak, hidung memerah, serta lingkaran hitam pekat di bawah matanya. Tatapan Christian menajam, "Semua orang sedang melihatmu sekarang." tambahnya, suaranya datar tanpa perasaan, ia menambahkan, "Jika ada yang tahu kau karyawanku, mereka pasti mengira aku yang membuatmu seperti ini." Itu benar. Kenyataannya seperti itu Christian. Lola segera menunduk, "Maaf," jawab Lola lirih, suaranya serak, nyaris hilang di keramaian bandara. Christian menghela napas berat. Ia melepaskan cengkraman perlahan, lalu mengeluarkan ponsel, jari-jarinya bergerak cepat. Beberapa detik kemudian, ponsel Lola bergetar. "Pergilah ke alamat yang aku kirimkan padamu. Lupakan penerbangan hari ini." Lola menuruti perintah Christian, membuka ponselnya dan menemukan pesan dari Christian, sebuah alamat, hotel. Burj Al Arab Jumeirah. Alisnya menyerinyit, pikirannya
Terakhir Diperbarui : 2025-11-05 Baca selengkapnya