All Chapters of Langkah di Jalan Keabadian : Chapter 41 - Chapter 50

63 Chapters

Bab 41 Kematian Komandan Bai Yuwen, Bai Kuang dan kelompoknya....

Di perbatasan selatan... Komandan Bai Yuwen, Bai Kuang, dan rombongannya bergerak cepat melompati pepohonan menjulang tinggi menuju wilayah timur. Untuk sampai ke sana mereka harus melewati Hutan Kematian, tempat bersemayamnya binatang buas tingkat dua hingga tingkat empat puncak. Selain itu, para kultivator tak dapat terbang melintasi kawasan tersebut karena di atas hutan berhembus angin kekacauan yang sanggup melukai siapa pun yang mencoba melintas di udara. Karena itu, mereka memilih menempuh jalur darat, meski perjalanan tersebut akan memakan waktu tiga hingga empat hari jika terus bergerak tanpa henti. Tak berselang lama, mereka merasakan beberapa aura kuat mendekat. Bai Yuwen dan rombongannya segera bersiaga. Wusshh... Kawanan serigala berbulu perak muncul di hadapan mereka, memancarkan aura membunuh yang sangat kuat. "Hewan buas rendahan macam kalian, berani-beraninya menghalangi jalan kami," ucap Bai Yuwen sambil menatap pimpinan serigala perak itu dengan remeh. Mes

Last Updated : 2025-10-29

Bab 42 Su Wan'er Berhasil Membentuk Inti Pedang Es

Sekte Pedang Langit.... Ye Tian terus melangkah menaiki tangga menuju lantai tiga, empat, dan lima. Karena di lantai pertama ia tidak merasa tertekan oleh gravitasi, begitu pula dengan lantai-lantai selanjutnya. Pemuda itu ingin mencapai lantai tujuh, di mana pusat energi pedang sangat berlimpah dibanding lantai lainnya. Namun, saat memasuki lantai enam, tekanan yang sangat kuat tiba-tiba menindas tubuhnya. Sampai-sampai ia menggertakkan gigi menahan tekanan tersebut. Di luar pagoda, Tetua Wu Yuan, Tetua Ling Mei maupun Tetua Guan Hong terkejut dengan hal itu. "Benar-benar monster. Bahkan murid-murid lain begitu kesulitan setiap kali naik ke lantai selanjutnya, sedangkan dia dengan mudahnya menaiki lantai satu per satu tanpa hambatan, seolah-olah setiap lantai tidak memberi pengaruh apa pun pada tubuhnya," ujar Tetua Guan Hong terperangah. Tetua Ling Mei mengerutkan kening, matanya menatap tajam ke arah pagoda. "Anak itu... tubuhnya seolah telah beradaptasi dengan tekanan ene

Last Updated : 2025-10-30

Bab 43 Kebangkitan Kesadaran Pedang Kuno Ye Tian

"Saudari Wan'er, selamat telah berhasil membentuk inti pedang," ucap Lin Hao di ikuti Meng Jin dan Meng Rou. "Saudara Lin Hao, saudara Meng Jin dan saudari Meng Rou, aku hanya beruntung saja," jawab Su Wan'er merendah. Ia juga tak menyangka jika bisa membentuk inti pedang hanya membutuhkan waktu beberapa hari. Membuat Lin Hao, Meng Rou serta Meng Jin terperangah. Lin Hao tersenyum kecut mendengar ucapan Su Wan'er itu, karena membentuk sebuah inti pedang bukanlah perkara mudah. Tapi ia sadar setiap orang memiliki keberuntungannya masing-masing, di tambah lagi sosok gadis itu memiliki akar spitual langka yang mampu menyerap energi pedang lebih cepat di banding dirinya. "Hais...Saudari ini...." ujar Meng Jin sambil menggelengkan kepala. "Meski aku telah berhasil membentuk inti pedang, jangan membuat kalian patah semangat. Karena aku yakin kalian bertiga pasti bisa membentuk inti pedang tersebut cepat atau lambat," ujar Su Wan'er sembari menatap Meng Rou, Meng Jin maupun Lin Ha

Last Updated : 2025-10-31

Bab 44 Kemarahan Patriak Mo Jiang Wuhen.

Menjelang malam, nampak dua pria tua berniat memasuki kawasan gunung berkabut. Mereka mendapat tugas untuk memata matai sekte Pedang Langit. Duar! Tubuh keduanya terpental belasan meter menabrak formasi tak kasat mata. Darah merembes keluar dari sudut bibir mereka. Mo Dan dan Tetua Fengxiang tidak menyangka jika tempat yang akan mereka tuju terdapat formasi pelindung tingkat tinggi. "Bangsat! Rupanya Feng Huang telah memasang formasi pelindung di seluruh kawasan gunung kabut," raung Mo Dan dengan penuh kekesalan. "Berarti dia telah mengantisipasi hal ini, Mo Dan. Tapi.... dari mana dia memperlajari formasi tingkat tinggi ini? Setahuku dia cuman bisa membuat formasi tingkat menengah," sahut Fengxiang. Karena ia merupakan mantan Tetua sekte Pedang Langit makanya ia bisa mengetahui kemampuan sosok Patriak sekte tersebut. Dahi Mo Dan berkerut, "Maksudmu berarti ada sosok kuat yang melindungi sekte itu, Fengxiang?" "Entahlah, aku tidak bisa memastikan hal itu, Mo Dan," ja

Last Updated : 2025-11-01

Bab 45

Para Tetua memasuki aula utama sekte Awan Putih dan duduk di tempat masing masing. Mereka bingung dan heran mengapa mereka mendadak di panggil malam-malam. Patriak Mo Jiang Wuhen menatap dingin ke arah para Tetua yang duduk di hadapannya. Wajahnya muram, dan hawa tekanan dari tubuhnya masih terasa meski ia sudah berusaha menahannya. "Dua Tetua sekte kita, Mo Dan dan Fengxiang… telah terbunuh," ucapnya perlahan, namun suaranya bergema memenuhi seluruh aula. Suasana mendadak hening. Semua Tetua yang hadir membelalakkan mata, sebagian bahkan terperanjat dari duduknya. "Apa… apa yang Anda katakan, Patriark?!" seru Tetua Xu Mochen dengan nada tidak percaya. Wajahnya menegang, seolah ia tak mampu menerima apa yang baru saja didengarnya. "Mereka mati," jawab Mo Jiang Wuhen dengan suara berat. "Lencana giok jiwa milik Mo Dan dan Fengxiang hancur beberapa saat yang lalu." "Mati?!" Bao Qingsha terkejut. "Siapa yang berani membunuh mereka, Patriark?!” Patriak Mo Jiang Wuhen mengep

Last Updated : 2025-11-02

Bab 46 Di Mulainya Kompetisi Antar Sekte

Tak terasa waktu cepat berlalu, dan kompetisi antar sekte akhirnya tiba. Ye Tian, Su Wan’er, Lin Hao, Meng Rou, dan Meng Jin memasuki arena luas yang dipenuhi penonton, para murid perwakilan dari sekte-sekte besar seperti Pedang Abadi, Tombak Petir, dan Teratai Emas, maupun sekte-sekte kecil seperti Laut Biru dan Bunga Salju. Suasana di arena sangat meriah. Sorak-sorai para murid bergema di seluruh penjuru tempat. Di tengah arena, panggung batu berukuran besar telah disiapkan sebagai tempat pertandingan. Para peserta dari berbagai sekte tampak berdiri dengan wajah serius, sebagian di antaranya menatap satu sama lain dengan pandangan tajam. "Akhirnya dimulai juga…" ucap Lin Hao pelan sambil mengepalkan tangan. Ye Tian hanya mengangguk pelan, sementara Su Wan’er menatap ke depan dengan sorot mata penuh keyakinan. Tempat kompetisi tersebut berada di Sekte Awan Putih, sekte yang sebelumnya berhasil meraih juara pertama. Setiap sekte yang menjadi juara pertama akan menjadi tuan

Last Updated : 2025-11-03

Bab 47 Kekalahan Telak Zhao Liang

Beberapa penonton lain ikut bersuara, suaranya terdengar di antara riuhnya arena. “Benar, aku juga belum pernah mendengar namanya,” ujar yang lain dengan nada heran. “Tapi gerakannya... begitu bersih dan tepat. Seolah dia sudah memperkirakan setiap serangan sebelumnya.” Zhao Liang yang terus menebas dengan cepat mulai kehilangan kesabarannya. Nafasnya memburu, keringat menetes di pelipis, sementara Ye Tian tetap menghindar tanpa sedikit pun menunjukkan tanda panik. "Berhenti menghindar kalau kau memang punya nyali!" bentak Zhao Liang dengan wajah penuh amarah. Ia mengangkat pedangnya tinggi, lalu menyalurkan energi spiritual ke bilahnya. Seketika, cahaya biru menyelimuti pedang itu, berdenyut kuat seolah hidup, memancarkan hawa tajam yang menusuk udara. Suara berdesir terdengar saat energi pedang Zhao Liang mulai mengguncang arena, menandakan serangan besar akan segera dilepaskan. Penonton menegang. Beberapa bahkan menelan ludah, menyadari Zhao Liang mulai menggunakan teknik

Last Updated : 2025-11-04

Bab 48 Di Mulainya Rencana Ye Tian oleh Su Wan'er

Pertandingan terus berlanjut dimana pertarungan babak ke dua murid sekte Pedang abadi berhadapan dengan murid sekte Laut Biru. Dimana ranah kultivasi mereka berada di ranah pondasi tingkat delapan dan tingkat tujuh. Perbedaan ranah satu tingkat membuat murid Sekte Laut Biru cukup kewalahan. "Percuma kau melawanku, kau pun tidak akan bisa mengalahkanku," ucap murid Sekte Pedang Abadi dengan sombong. "Cih, jangan terlalu sombong. Karena kesombonganmu pada akhirnya menghancurkan dirimu sendiri," jawab murid Laut Biru. Meski ia berasal dari sekte kecil, ia tak mau menyerah begitu saja. Serangan murid Sekte Pedang Abadi datang bertubi-tubi, pedangnya melesat cepat ke segala arah. Murid Sekte Laut Biru berusaha menangkis dan menghindar, tapi perbedaan ranah satu tingkat membuatnya kewalahan. Beberapa tebasan berhasil mengenai tubuhnya, memaksanya mundur beberapa langkah sambil mengerang kesakitan. Dengan satu hentakan kuat, pedangnya terlempar dari genggaman, tubuhnya tersungkur

Last Updated : 2025-11-04

Bab 49 Kemenangan Lin Hao

Pertandingan terus berlanjut hingga menjelang sore. Kali ini, Lin Hao naik ke atas panggung untuk menghadapi Gao Yang, murid dari Sekte Teratai Emas. "Apakah kalian berdua sudah siap?" tanya Tetua Yang Shiji sambil menatap Lin Hao dan Gao Yang. "Kami sudah siap, Tetua," jawab keduanya serempak. "Jika demikian, pertandingan di mulai." Tetua Yang Shiji melangkah turun dari panggung, dan formasi pelindung segera aktif, untuk mencegah para penonton terkena dampak serangan yang meleset. Keduanya saling menatap tajam, kekuatan spiritual dalam tubuh masing-masing mulai beriak. Gao Yang melangkah lebih dulu, menghantam dengan pukulan cepat yang mengandung energi keemasan. Udara di sekitar arena bergetar ketika tinjunya melesat. Duar! Lin Hao dan Gao Yang sama-sama terpental beberapa langkah saat pukulan mereka beradu. Namun keduanya segera kembali bergerak, melancarkan serangan tinju dan tendangan. Duar! Duar! Duar! Dampak serangan mereka menimbulkan ledakan yang cukup keras

Last Updated : 2025-11-05

Bab 50 Membunuh Prajurit Keluarga Zhao, Lin dan Mei

Di malam hari, para prajurit dari keluarga Zhao, Lin, dan Mei tengah mengawasi tenda tempat Su Wan’er dan Meng Rou beristirahat dari jarak sekitar tiga puluh meter. Mereka telah menerima kabar dari Tuan Muda masing-masing bahwa gadis yang mereka incar kini berada di Sekte Awan Putih untuk mengikuti kompetisi. “Tunggu sampai mereka tertidur. Begitu saatnya tiba, kita langsung bergerak menculik Su Wan’er,” ucap pemimpin prajurit keluarga Zhao dengan suara rendah namun tegas. Beberapa prajurit itu mengangguk pelan, mata mereka berkilat tajam menembus kegelapan malam. Prajurit dari ketiga keluarga itu tersebar menjadi tiga bagian, sisi barat, utara, dan selatan. Mereka bergerak diam-diam, masing-masing berusaha menjadi yang pertama menangkap Su Wan’er. Namun mereka tidak menyadari bahwa keberadaan mereka telah diketahui oleh Ye Tian. Ia sengaja tidak memberitahukan hal itu kepada Meng Jin, Lin Hao, Su Wan’er, ataupun Meng Rou. “Cucuku, biarkan aku dan Shen Long yang mengatasi para

Last Updated : 2025-11-07

1 2 3 4 5 6 7

SCAN CODE TO READ ON APP