Di dalam ruang rawat rumah sakit yang sunyi, satu-satunya suara yang terdengar adalah isakan pelan Sienna. Ruangannya cukup besar dan mewah, jauh dari kotornya markas, namun tidak ada kemewahan yang bisa menenangkan hati Sienna saat ini.Ia duduk di samping ranjang, kepalanya tertunduk, bahunya bergetar. Sementara itu Adrian terbaring di bawah selimut putih, menatap langit-langit. Perban melilit di punggung dan kakinya, tetapi rasa sakit yang ia rasakan tidak sebanding dengan rasa bersalah yang ia lihat di wajah Sienna."Aku tidak apa-apa," bisik Adrian, suaranya parau, berusaha terus menenangkan Sienna.Sienna perlahan mengangkat kepalanya. Matanya sembap dan merah, dipenuhi dengan air mata yang tak berhenti mengalir. Ia menatap Adrian, lalu bangkit dari kursi dan pindah duduk ke samping ranjang. Tanpa berkata-kata, ia memeluk Adrian dengan erat, kepalanya bersandar di dada pria itu.Adrian seketika meringis. Luka di punggungnya terasa
Last Updated : 2025-09-13 Read more