All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 301 - Chapter 310

An San bingung, menurut perkiraan mereka, pemberontak seharusnya tidak akan bergerak dalam beberapa hari terakhir.Ye Li melihat surat di atas meja, berkata. “Bala bantuan akan tiba di Sungai Yunlan dalam tiga hari, tidak lama lagi Mo Jing Li juga akan mendapatkan kabar ini. Jika dia tidak menyerang Yonglin sekarang, setelah bala bantuan tiba, dia tidak akan punya kesempatan lagi.”An San mengangguk. “Jadi... selama kita bertahan tiga hari ini saja sudah cukup...” “Tapi takutnya tiga hari itu tidak akan mudah.”Pasukan Pangeran Li, Mo Jing Li menatap surat rahasia yang baru saja diterima seolah ingin melubangi surat itu dengan tatapannya. Setelah beberapa saat dia marah. “Bagus sekali pasukan Kavaleri Hei Yun, saya ingin tahu siapa sebenarnya orang hebat di Kota Yonglin!”Surat rahasia itu jelas tertulis, Mo Xiu Yao sepuluh hari lalu masih masuk istana mene

Di belakang pasukan, Mo Jing Li duduk tegak di atas kuda, menatap tajam ke medan perang, tanpa perlu diberi tahu dia sudah melihat kelompok-kelompok sosok hitam yang kuat itu. “Memang layak disebut Pasukan Kavaleri Hei Yun...”Jenderal di sampingnya tidak bisa menahan kekaguman, jika punya pasukan seperti ini, bagaimana mungkin dunia tidak damai? Meskipun sekarang mereka adalah musuh, melihat pasukan elit seperti ini tetap tidak bisa menyembunyikan rasa kagum. Mo Jing Li mengejek. “Akhirnya keluar juga.”Dengan satu lambaian tangan, dua pasukan cadangan yang belum bertempur langsung masuk ke medan perang. “Katanya Pasukan Kavaleri Hei Yun ahli dalam serangan cepat, lihat bagaimana kalian menghadapi ini!”Kota Yonglin yang kecil menjadi penuh sesak karena tambahan dua pasukan ini, kuda perang tidak bisa bergerak bebas.Pasukan Kavaleri Hei Yun jelas mengerti hal ini, de

Yun Ting mengabaikannya, berkedip dan menatap penuh harap ke arah Ye Li, sayangnya Ye Li sedang fokus memperhatikan situasi di bawah kota dan tak memperhatikannya.Pertempuran kali ini tidak berlangsung lama, hanya setengah jam lalu pasukan pemberontak mulai mundur ke timur. Melihat pasukan pemberontak yang mundur seperti ombak, Yun Ting terdiam. “Apa… apa maksudnya ini?”Apakah pasukan pemberontak ini hanya memilih sasaran yang lemah? Ketika dia melihat banyak dari mereka bahkan tidak bertarung dengan Kavaleri Hei Yun dan langsung kabur, lalu apa arti dari perjuangan mati-matian beberapa hari ini?An San tertawa dan berkata. “Kapten Yun, jangan sedih. Bahkan jika bala bantuan sudah datang, jika Pangeran kita berdiri sendiri di sana, mereka mungkin tidak berani melangkah lebih jauh. Ini yang disebut… aura. Orang lain tidak bisa menirunya.”Hanya dengan Pangeran Ding berdiri utuh di gerbang Ko

Ye Li mengagumi pembalutan Mo Xiu Yao yang sempurna, tersenyum. “Benar-benar tidak apa-apa, dua hari sudah sembuh.”Mo Xiu Yao mengangkat tangan menariknya masuk ke pelukan, mengusap rambut halusnya sambil berbisik. “Nanti jangan terluka lagi, kalau tidak kamu tidak boleh pergi ke mana-mana!” Ye Li diam, kecelakaan bisa terjadi kapan saja, ini tidak bisa dia jamin. “Saya akan berusaha, bukankah kamu juga banyak terluka di medan perang?”Reputasi dewa perang muda bukan tanpa alasan, Mo Xiu Yao juga bukan dewa yang turun ke dunia dengan perlindungan ilahi sehingga tidak terluka oleh senjata. “Saya bisa sama denganmu?”Ye Li mengangkat kepala, menyipitkan mata dengan tidak senang. “Apakah kamu merendahkan wanita?”Mo Xiu Yao tak berdaya. “Saya tidak merendahkan wanita, dan bahkan jika saya merendahkan wa

Nanti setelah pemberontakan selesai, jasa akan dicatat untuk orang yang datang belakangan. Kaisar... apakah memperlakukan kediaman Dingguo seperti ini tidak akan menimbulkan masalah? “Sebenarnya... saya pikir Pangeran Ding sudah pulih, kali ini pasti bisa sekaligus menaklukkan Xinjiang, meneruskan cita-cita Pangeran Ding yang belum selesai dulu. Tapi sekarang sepertinya kali ini harus membiarkan para barbar Xinjiang dulu.”Setelah beberapa saat, Mu Rong Shen tersenyum dengan sedikit penyesalan.Sebagai Jenderal, tidak ada yang tidak ingin berprestasi di medan perang, tetapi kini Pangeran Ding yang tiba-tiba pulih membuat Kaisar curiga, dan Kaisar tidak akan menyerahkan keberhasilan besar seperti menaklukkan Xinjiang kepada Pangeran Ding.Mo Xiu Yao tersenyum tanpa peduli. “Sepertinya kali ini memang bukan kesempatan yang baik. Beberapa hari ini Jenderal harus bekerja keras. Saya akan tinggal sementara di Yonglin, setel