All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 601 - Chapter 610

Feng Zhi Yao mengangguk satu per satu, tindakan Mo Xiu Yao jelas provokasi terhadap utusan yang dikirim Mo Jing Qi, tapi dia menyukainya. Sambil tersenyum berkata. “Kediaman sudah siap sejak lama. Aslinya itu adalah kediaman orang terkaya di Kota Ruyang, orang itu kabur ke dalam benteng bersama pasukan, bawahan memerintahkan untuk menggabungkan dua halaman kediaman di kiri dan kanan dan merenovasinya. Meskipun tidak sebesar kediaman Dingguo di ibu kota, tapi masih bisa dihuni dengan cukup layak. Kediaman itu sekarang berada di posisi tenggara kota, tapi sesuai dengan rencana baru Kota Ruyang yang diajukan, setelah renovasi nanti kediaman itu tepat berada di pusat kota Ruyang.”Urusan kecil ini sebenarnya sudah ada orang yang mengurus sebelumnya, hanya saja karena Pangeran sedang tidak mood dan tidak menyebutkan soal kepindahan, bawahan pun tidak berani membicarakannya.Ini menyebabkan kondisi sekarang, pejabat yang sementara menangani urusan ko

Meskipun Qin Feng tidak menunjukkan ekspresi apa pun, hatinya sangat berterima kasih atas kepercayaan Ye Li. Melihat ke Xu Qing Feng berkata, “Kalau begitu, Tuan Muda Ketiga besok pagi datang melapor di luar kota. Tapi saya sudah bilang, nanti saya tidak akan menahan diri, kalau Tuan Muda Ketiga tidak kuat, saya hanya bisa mengantarkanmu pulang.”Xu Qing Feng juga sudah mendengar tentang misteri dan reputasi Qilin, wajahnya penuh semangat, tertawa lantang, “Kalau begitu, Komandan Qin tidak perlu memanggilku Tuan Muda Ketiga, panggil saja namaku.”Setelah mengatakan itu, Ye Li baru bertanya, “Datang sekarang, apakah ada sesuatu yang penting?”Qin Feng mengangguk, menyerahkan sebuah berkas yang tersegel dan berkata, “Meskipun Pangeran tidak mengizinkan mengganggu pemulihan Putri, saya tetap ingin meminta Putri untuk melihatnya. Ini adalah rencana pelatihan bulan depan, sa

Feng Zhi Yao memandang Su Zhe, dalam hati menghela napas pelan dan membuka pintu gerbang agar rombongan masuk kota. Saat muda dia pernah mengikuti Mo Xiu Yao, juga banyak mendapat ajaran dari Su Zhe. Memikirkan Su Zui Die yang masih dipenjara, dia tidak bisa menahan desahan panjang dalam hati. “Kedua Pangeran dan para pejabat pasti lelah setelah perjalanan jauh. Silakan masuk kota untuk beristirahat sejenak. Nanti malam Pangeran dan Putri akan mengadakan jamuan penyambutan untuk kalian.”Pangeran De melihat sekeliling, para pejabat dan rakyat yang menatapnya dengan ekspresi tidak bersahabat, dan dia tahu jika keributan ini berlanjut, yang akan terlihat buruk hanyalah dirinya sendiri. Dengan suara mendengus, dia mengibas-ngibaskan lengan bajunya dan berjalan menuju kota.Mo Jing Yu melihat sekeliling sambil tersenyum dan mengikuti, dalam hati mengagumi bahwa Mo Xiu Yao yang memimpin Ruyang selama setengah tahun saja sudah mampu membuat rakyat da

Melihat Mo Xiu Yao dan Ye Li menghilang di pintu, Pangeran De baru bisa bernapas lega. Menunjuk ke pintu sambil terengah-engah berkata, “Dia... dia sikapnya apa ini?”Mo Jing Yu tersenyum pahit, menahan Pangeran De dan menasihatinya, “Ini adalah kehamilan pertama Putri Ding dan dia baru saja melewati cobaan, jadi wajar jika Pangeran Ding cemas. Paman Kekaisaran, kenapa harus marah?”Pangeran De mendengus, mengangkat cangkir teh di sampingnya dan meneguknya dengan cepat baru bisa menahan amarahnya.Feng Zhi Yao di samping mengangkat alis sambil tersenyum berkata, “Kedua Pangeran, sebenarnya Pangeran kita tinggal di kediaman gubernur yang sempit, jadi kami mengatur tempat menginap di penginapan. Sekarang kebetulan Pangeran dan Putri pindah ke kediaman baru, jadi silakan Pangeran dan kedua orang tua beristirahat di kediaman.”Pangeran De membalikkan matanya padanya, tentu saja dia tid

Setelah turun dari menara kota, Mo Xiu Yao mengusir para pengawal dan pelayan yang impulsif, lalu menopang Ye Li berjalan santai di jalanan. Di kedua sisi jalan terlihat lampu-lampu yang gemerlap, rakyat berkumpul berkelompok sambil bermain dan bersenang-senang.Zhang Yu, pejabat baru yang baru dilantik sebagai penguasa kota, jelas sangat perhatian dalam pekerjaannya. Di jalan tidak hanya ada lampu hias yang bisa dinikmati warga, tapi juga berbagai pertunjukan yang menarik perhatian orang-orang.Jika bukan karena rambut putih Mo Xiu Yao yang sangat mencolok, mungkin mereka berdua berjalan di antara keramaian yang gembira ini tanpa ada yang menyadari.  Melihat keduanya, rakyat awalnya terkejut lalu berbondong-bondong memberi hormat.Mo Xiu Yao cepat-cepat memberi isyarat agar mereka tidak ribut, lalu menggandeng Ye Li dan mundur ke tempat yang lebih sepi, dengan pasrah menunduk memandang rambut putih di dadanya berkata, “Memang terlalu men