Semua Bab Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Bab 631 - Bab 640

Pria yang berdiri di depannya tanpa ragu menamparnya dua kali, wajah yang baru saja terluka itu langsung membengkak merah, darah segar mengalir, terlihat sangat mengerikan dan menakutkan.Kerusakan pada wajah jelas menjadi pukulan yang lebih besar bagi Su Zui Die dibandingkan kaki pincang dan penyiksaan keras setiap hari.Setelah itu, meskipun terus disiksa, Su Zui Die tetap mengutuk tanpa henti, seolah-olah hukuman berat itu tidak ada artinya baginya.Bahkan Zhuo Jing pun tidak bisa menahan diri untuk menghela napas, berpikir bahwa wanita seperti itu jika dilatih dengan baik sebagai mata-mata akan sangat hebat, setidaknya tidak perlu khawatir dia akan berkhianat karena penyiksaan keras.Akhirnya Qin Feng benar-benar kehilangan kesabaran, meskipun masih ada beberapa hukuman yang belum dipakai pada Su Zui Die, tapi terlalu berdarah-darah, dan Pangeran Muda baru saja lahir, dia tidak ingin berlebihan.Setelah lewat tengah malam, kesabaran Qin Feng be

Raut wajah semua orang berubah, mengingat kekalahan telak pasukan Mo terhadap pasukan Beirong sepuluh tahun lalu. Qin Feng mengernyit dan bertanya lagi,  “Apakah kamu memberikan peta itu kepada Tan Ji Zhi dan Mo Jing Qi?” Su Zui Die mengangguk, “Benar, Mo Jing Qi mengirim Tan Ji Zhi untuk mencariku, saya setuju membantu mereka.” “Mereka menggunakan peta formasi pasukan Mo untuk apa?”Tanya Feng Zhi Yao, meskipun sudah tahu jawabannya, dia tetap ingin Su Zui Die mengakuinya sendiri. Su Zui Die menatap Feng Zhi Yao, lalu tiba-tiba tertawa cekikikan, “Untuk apa? Mo Jing Qi sudah lama tidak suka pada Mo Xiu Wen dan pasukan Mo. Dia memberikan peta itu kepada orang Beirong. Kalau tidak, kenapa pasukan Mo bisa disergap dan mengalami kerugian besar saat itu?” Wajah Qin Feng menjadi suram, keluarganya turun-temurun setia pada Kediaman Dingguo.

Mo Xiu Yao berdiri, dengan suara tenang memerintahkan, “Qin Feng, selesaikan dia.”Setelah berkata, dia berbalik dan berjalan keluar.Su Zui Die menatap Mo Xiu Yao dengan tidak percaya dan berteriak, “Apakah kamu tidak ingin Dekrit Kaisar Taizu itu lagi?”Mo Xiu Yao menoleh, tersenyum dingin, berkata, “Jika saya ingin membunuh Mo Jing Qi, saya bisa melakukannya tanpa Dekrit Kaisar Taizu.”Setelah berkata demikian, dia tidak lagi mempedulikan Su Zui Die yang jatuh terkulai di lantai dan melangkah keluar dari ruangan.Di luar pintu, di ruangan lain, Su Zhe, Han Ming Yue, Han Ming Xi, Lu Jin Xian dan lainnya berkumpul, namun ekspresi mereka sangat berbeda-beda.Wajah Su Zhe berubah merah dan putih bergantian, bibir dan tangannya terus gemetar, jelas sangat marah.Han Ming Yue pucat pasi, bahkan saat Mo Xiu Yao keluar seolah tidak melihatnya.Lu Jin Xian, Pa

Mo Xiu Yao terbangun dan mendengar suara tawa Ye Li di sampingnya. Membuka mata, Ye Li duduk di samping tempat tidur, bersandar sambil memegang bayi yang baru diganti kain bedong ungu muda dan bermain-main dengannya.Wajah cantik Ye Li tersenyum lembut. Melihat Mo Xiu Yao membuka mata, Ye Li tersenyum, “Sudah bangun? Mau lihat Xiao Bao?”Mo Xiu Yao duduk, memandang bayi dalam bedong itu yang menatap mereka dengan mata basah berkilau, wajahnya yang kemarin merah dan keriput kini tampak jauh lebih baik. Meski belum benar-benar putih dan halus, tapi sangat berbeda dengan wajah merah merona kemarin.Ye Li memeluk bayi dengan penuh kasih dan mengayunnya perlahan, bayi ini memang sangat suka tidur, sejak lahir baru kali ini Ye Li melihat dia bangun, “Hehe, bayi belum bisa melihat dengan jelas, beberapa hari lagi dia akan semakin menggemaskan.”Mo Xiu Yao diam saja melihat Ye Li bermain dengan anak itu, meskipun

Mo Xiu Yao tersenyum, berkata: “Kelahiran putra saya tentu harus dirayakan besar-besaran. Bukankah mereka berusaha mati-matian untuk datang ke barat laut mencari harta karun? Daripada mereka datang sembunyi-sembunyi, lebih baik kita undang mereka secara terang-terangan. Saya ingin melihat apa yang bisa mereka temukan dari segel pusaka kerajaan.”Meski benar ada segel pusaka kerajaan, tanpa persetujuannya, dia ingin melihat siapa yang bisa membawa benda itu keluar dari barat laut.Ye Li tergerak hatinya, berkata: “Kamu ingin...”Mo Xiu Yao tersenyum dengan dingin. “Bukankah yang memegang segel pusaka kerajaan akan menguasai dunia? Mari kita lihat siapa yang bisa merebut segel itu, dan siapa yang bisa merebut dunia.”Ye Li menundukkan kepala dan merenung sejenak, berkata: “Jika segel itu bocor keluar dari kediaman Dingguo, itu bukan hal yang baik. Tapi...”Mengingat selembar kain sutra terang yang dibawanya dari makam kerajaan, Ye Li tiba-tiba tersenyum lebar. Melihat Mo Xiu Yao, dia