All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 61 - Chapter 70

“Buang ke kolam di sana.” Mo Xiu Yao menjawab tanpa mengerutkan dahi. “Itu adalah kolam dingin, dia akan mati.”Feng Zhi Yao memberikan nasihat tanpa sungguh-sungguh. “Lepaskan juga pakaiannya.”Mo Xiu Yao berkata dengan tenang.“Sepertinya tidak mungkin, calon Putrimu sangat mahir dalam mengikat orang.”Feng Zhi Yao berjongkok di tanah mempelajari ikatan di tubuh Mo Jing Li."Ah Yao, lain kali jangan buat Nona Ketiga Ye marah. Wanita itu terlalu menakutkan.”Setelah berpikir lama, Feng Zhi Yao tidak bisa membayangkan bagaimana jika ikatan seperti itu ada di tubuhnya, tanpa bantuan siapapun, bagaimana dia bisa melepaskan diri. “Namun, teknik ini patut dipelajari.” “Ah Jin.” “Ya, Yang Mulia.”Seorang pemuda yang mendorong kursi roda di belakang Mo Xiu Yao menjawab, maju untuk mengangkat orang yang tergeletak di tanah dan membawanya ke dalam hutan. Tak lama kemudian terdengar suara plop. Jelas seseorang telah dilemparkan ke dalam air.Feng Zhi Yao tidak bisa menahan diri untuk tidak

Ye Shangshu juga tampak muram, dengan suara rendah dia berkata. "Ibu, mohon tenangkan diri, orang yang kami kirim untuk menyelidiki sudah kembali. Dari pihak Pangeran Li... mereka sudah berangkat." "Sudah berangkat?"Nyonya Tua Ye sangat marah hingga tersenyum sinis, menyebutkan beberapa kata baik sambil menunjuk ke arah Ye Shangshu. "Ada keluarga mana yang menikahkan putrinya, tetapi suami tidak ingat waktu yang baik untuk menjemput? Dalam beberapa hari, keluarga Ye kita akan menjadi bahan tertawaan di seluruh Ibu Kota! Apa maksud Pangeran Li? Istri belum masuk kediaman sudah memukul wajah keluarga Ye kita?"Ye Shangshu mengerutkan kening dan berkata. "Mungkin memang ada sesuatu yang menunda?" Nyonya Tua Ye mendengus dingin. "Apa yang lebih penting dari menyambut pengantin?" Ye Shangshu langsung terdiam, dan Nyonya Tua Ye hanya bisa menghela napas panjang dan tidak bisa berbuat

Ye Li juga tidak merasa sungkan, mengangguk dan berkata. "Terima kasih banyak. Saya akan meminta Pangeran Ding untuk menukarkan hadiah lain untuk Pangeran Li."Han Ming Yue tersenyum pahit, memandang Ye Li. "Apakah Anda tidak takut saya akan mengingkari janji?"Ye Li tersenyum manis. "Kecuali Anda ingin seluruh dunia tahu tentang hubungan antara Tuan Muda Feng Yue, Qing Feng Ming Yue Lou, dan Paviliun Tian Yi. Selamat jalan, tidak mengantar." "Selamat tinggal."Qing Luan menyimpan belati pendeknya, melihat Han Ming Yue pergi dari jendela, mengerutkan kening dan bertanya bingung. "Nona, apakah kita membiarkannya pergi begitu saja?"Ye Li berdiri di jendela, menatap tempat di mana sosok Han Ming Yue menghilang. "Apakah kamu benar-benar berpikir dia adalah pemilik Qing Feng Ming Yue Lou?" "Apakah bukan?"Ye Li memainkan Liontin Giok di tangannya. "S

Nyonya Tua berambut putih yang duduk di paling depan tertawa ceria, memandang Ye Li dengan tatapan yang sangat ramah.Ye Li tersenyum tipis. “Nyonya Tua terlalu memuji, pesona Ibu kandung Ye Li tidak dapat saya samai, saya hanya berharap bisa mewarisi sedikit saja sudah cukup.”Nyonya Tua mengangguk dengan pujian, “Anak yang rendah hati.” “Ini adalah Nyonya Tua dari Hua Guo Gong.”Mo Xiu Yao dengan lembut memperkenalkan Ye Li.Barulah Ye Li mengerti, ternyata beliau adalah Nenek dari Tian Xiang. Kemudian Mo Xiu Yao memperkenalkan satu per satu kepada Ye Li yang hadir, tidak mengherankan bahwa mereka adalah keluarga pejabat tinggi atau kerabat kerajaan.Dan wanita berpakaian indah yang pertama kali berbicara adalah Bibi dari Kaisar saat ini dan Pangeran Li, Putri Zhao Ren. Dia juga merupakan Ibu kandung dari Putri Rong Hua. Mengingat sikap Putri Rong Hua yang angkuh di Festival Seratus Bu

Ye Li mempersilakan Nyonya Wang duduk, berkata, “Ada Lin Momo dan Ibu Susu yang mengurusnya, Bibi dan Bibi Sepupu juga sudah datang beberapa kali, semuanya sudah tidak ada masalah. Terima kasih atas perhatian Nyonya.”Senyum di wajah Nyonya Wang sedikit memudar, kata-kata Ye Li terdengar seolah-olah menuduhnya sebagai Ibu tiri yang tidak bertanggung jawab.Sebenarnya, Ye Li tidak memiliki pemikiran seperti itu, karena dalam hatinya tidak pernah menganggap Nyonya Wang memiliki kewajiban untuk mengatur pernikahannya. Selama semuanya terlihat baik-baik saja, itu sudah cukup. “Sebenarnya… saya datang hari ini juga ingin membahas suatu hal dengan Li'er.” Nyonya Wang segera mengembalikan ekspresinya, menatap Ye Li dengan penuh harapan.Ye Li mengangkat alis, menatapnya dengan bingung.Nyonya Wang menghela napas panjang.&n