All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 731 - Chapter 740

Rencana perdagangan luar negeri di barat laut adalah usulan Ah Li, membuka lahan di dataran utara untuk menanam pangan juga usulan Ah Li. Kata-katanya ini bukan pujian palsu, Ah Li telah melakukan begitu banyak untuk barat laut, untuk pasukan Mo, dan Mo Xiu Yao selalu merasa sangat beruntung memiliki istri yang luar biasa.Ye Li tersenyum tipis berkata: “Pangeran memuji terlalu tinggi, saya hanya menggerakkan mulut dan pena saja, yang benar-benar melakukan adalah orang lain.”Mo Xiu Yao tersenyum berkata: “Meskipun banyak orang bisa melakukan banyak hal, tapi tidak ada yang pernah memikirkan hal itu. Jadi Ah Li tetap yang utama.” “Pangeran, Putri, Yao Ji ingin bertemu.” “Masuklah.”Mo Xiu Yao mengerutkan alis pedangnya, berkata dingin.Yao Ji mendorong pintu masuk, lima tahun telah berlalu, dulu penari utama Ibu kota yang anggun kini menambah pesona dan kematangan. Namu

Kelompok yang menuju Nanzhao, selain Mo Xiu Yao, Ye Li, Qin Feng, Zhuo Jing, dan Feng San, juga termasuk Xu Qing Chen, Tuan Qing Chen yang baru dimasukkan ke dalam rombongan di saat-saat terakhir.Rencana awal adalah Ye Li dan Mo Xiu Yao pergi ke Nanzhao, sementara Xu Qing Chen dan Xu Hong Yu mengurus urusan barat laut, tapi saat keberangkatan, Xu Hong Yu justru mengusir Xu Qing Chen dan meninggalkan Jenderal Lu Jin Xian yang awalnya juga akan ikut.Mo Xiu Yao entah memikirkan apa, hanya sedikit berpikir lalu menyetujuinya. Jadi, rombongan barat laut yang secara penampilan jelas jauh di atas rata-rata itu dengan santai menuju selatan ke Nanzhao.Beberapa tahun ini Mo Xiu Yao dan Ye Li sibuk mengelola barat laut, mengubah pasukan Mo, dan urusan lainnya, sehingga sudah lima tahun tidak meninggalkan wilayah barat laut.Namun, antara barat laut dan Nanzhao terdapat wilayah besar milik Da Chu, sehingga saat rombongan keluar dari wilayah barat laut, pasukan Da

 “Berani sekali kalian! Hampir mati di depan mata masih berani sombong seperti ini! Jenderal ini, pasti akan menghancurkan tulang-tulang kalian untuk melampiaskan kemarahanku!”Guan Ting berteriak di bawah perlindungan banyak prajurit. Pengawal di pintu, terutama pengawal Qilin, tidak bisa menahan senyum sinis, melihat ekspresi Guan Ting seperti melihat orang bodoh atau mayat hidup.Apakah idiot ini pikir bersembunyi di belakang orang lain bisa aman?Karena itu dia berani sombong seperti ini?Seorang pengawal Qilin tidak tahan, mengangkat tangan dan melemparkan sesuatu ke arah lawan. Terdengar suara desis, sebuah cahaya hijau cepat dan tepat menembak ke arah Guan Ting.Guan Ting tiba-tiba melihat benda hijau meluncur ke arahnya, tentu saja terkejut dan mencoba menghindar. Tapi dia berdiri di antara banyak prajurit, tubuhnya yang besar gemuk sulit untuk menghindar. Bahkan ingin berjongkok pun tidak sempat, benda itu sudah sampai di

Guan Ting yang tercium bau minyak dari kain lap itu memutar mata putih dan hanya bisa mengeluarkan suara lirih.Baru keluar kota kurang dari sepuluh li, Qin Feng yang memimpin tiba-tiba berhenti. Orang-orang di belakang pun ikut berhenti, waspada memperhatikan sekitar.Qin Feng mengejek, “Keluar! Kalau tidak bisa sembunyi, belajar mengintai dan menyerang diam-diam?”Belum selesai bicara, beberapa anak panah tajam melesat ke arah Qin Feng. Qin Feng bahkan malas turun dari kuda, hanya memiringkan badan di atas pelana menghindari anak panah yang datang.Dari lereng jalan dan pepohonan di sekitar muncul banyak sosok berpakaian hitam dan bertopeng.Feng Zhi Yao bersandar pada Zhuo Jing, bergumam, “Saya sudah tahu perjalanan ke Nanzhao ini tidak akan semulus itu. Tapi... berkeliling sepanjang hari dengan pakaian hitam dan wajah tertutup, benar-benar tidak masalah? Di siang bolong, apa warna yang lebih mencolok

Setelah semua duduk, Xu Qing Chen mengangkat alis sambil tersenyum, “Kelihatannya kalian tidak puas selama perjalanan?”Mendengar itu, Feng Zhi Yao langsung penuh keluhan, mengeluh, “Memang begitu. Tuan Qing Chen, kalian tidak tahu, kita berjalan sambil menunggu, tapi setelah melewati Sungai Yunlan, para pengecut itu tetap tidak ada yang mengejar. Membuatku sangat berharap!”Beberapa tahun ini hidup terlalu damai, di barat laut bahkan membasmi perampok pun ada yang berebut untuk melakukannya, sampai-sampai sekarang di wilayah barat laut tidak ada lagi bandit.Benar-benar... tangan ini gatal. “Mo Jing Qi ini benar-benar membosankan, jika dia memberi perintah resmi untuk membunuh kita, para jenderal itu mana berani tidak menurut? Saya juga ingin merasakan bagaimana rasanya menerobos keluar dari tengah-tengah ribuan prajurit. Lihat sekarang, anak buahnya setengah hati... Kalau Mo Jing Qi tahu kita