All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 751 - Chapter 760

Wanita ini dulu pernah mengurung Qing Chen di Istana bawah tanah Nanzhao selama berhari-hari, sekarang masih saja pura-pura seperti baru bertemu, sungguh membuat orang kesal!Shu Man Lin menatap Putri An Xi dan berkedip polos, “Putri, maksudmu apa? Kapan saya pernah bertemu Qing Chen? Justru kamu… kudengar Putri An Xi dan Qing Chen adalah teman baik.”Kata “teman baik” itu diucapkan Shu Man Lin dengan sangat berat, seolah penuh dengan kecemburuan dan dendam, atau bahkan sengaja diucapkan seperti itu.Karena dia berbicara dalam bahasa Nanzhao, dan sengaja melirik Pu’a yang berdiri di samping Putri An Xi, membuat sikapnya semakin terkesan disengaja.Putri An Xi matanya menyipit tajam, menatap dingin ke arah Shu Man Lin berkata, “Saya dan Tuan Qing Chen adalah teman, ada apa dengan itu? Saya, putri sulung Kaisar Nanzhao, apa sampai tidak boleh punya satu pun teman? Justru beberapa orang, be

Ye Li mengangguk tanpa keberatan, di tempat suci Xinjiang ini ada begitu banyak, apalagi mereka hanya mengambil beberapa, bahkan kalaupun mereka membawa satu karung pun mungkin tidak ada yang menyadarinya.Setelah mengambil beberapa Bunga Man Zhu Sha dan menyimpannya dengan baik, keduanya melanjutkan perjalanan ke dalam lebih jauh. Namun anehnya, semakin ke dalam penjaga semakin sedikit.Melangkah ke dalam, bunga merah yang memenuhi langit tampak perlahan berkurang, yang terlihat oleh kedua orang itu adalah jenis bunga lain, bunga mewah berbentuk bola, merah, merah muda, putih, biru, kuning, memukau dan mempesona, membuat orang yang melihatnya lupa akan kesedihan.Namun, Ye Li menatap dengan tegas, menatap erat lautan bunga di depannya.Mo Xiu Yao menunduk dan bertanya pelan, “Ah Li, ada apa?”Ye Li mengangkat kepala, mengeluarkan bunga Man Zhu Sha yang baru saja dikumpulkan dan melihatnya, lalu menunjuk ke lautan bunga di

Lei Teng Feng tersenyum dan berkata, “Tentu ini adalah urusan saling menguntungkan, saya tidak akan membiarkan senior dirugikan.”Ye Li bersandar di pelukan Mo Xiu Yao, diam-diam menunjuk ke arah Istana dan halaman di seberang tempat Lei Teng Feng berada.Mo Xiu Yao mengangguk, setelah melihat Lei Teng Feng masuk, dia melepaskan Ye Li, melangkah ringan dan sebuah burung bangau terbang tanpa suara hinggap di atap Istana utama itu.Mo Xiu Yao bersandar di atap Istana, dengan kekuatannya dia tidak perlu membuka genteng kaca di atap untuk bisa mendengar percakapan orang-orang di dalam dengan jelas, tentu juga tidak perlu khawatir orang di bawah menyadarinya.Ye Li tahu kemampuan Qinggong nya tidak sebanding, jadi dia tidak ikut mendekat dan hanya duduk di tempat semula menunggu Mo Xiu Yao.Tidak sampai seperempat jam, Mo Xiu Yao cepat-cepat kembali, menarik Ye Li keluar dari Istana, sambil mengambil beberapa bunga You Luo Ming,

Keduanya kembali ke halaman yang disiapkan oleh Putri An Xi untuk mereka, Xu Qing Chen sudah menunggu di sana. Tuan Qing Chen mengenakan pakaian putih yang anggun, duduk santai di meja batu di bawah pohon sambil menyeduh teh dengan tenang.Dia hanya melirik mereka sekilas, membuat Ye Li merasa bersalah tanpa alasan. Ye Li merasa bersalah, namun Mo Xiu Yao tidak mengerti apa itu rasa bersalah. Dia menarik Ye Li tanpa ragu dan duduk di meja itu.Xu Qing Chen menuangkan teh untuk keduanya dan tersenyum ringan, “Pangeran dan Putri, apakah perjalanan kalian menyenangkan?”  “Cukup, waktunya terlalu singkat,”Jawab Mo Xiu Yao dengan tenang. Sudut bibir Xu Qing Chen sedikit bergetar tak terlihat, dia melirik Ye Li dengan dingin. Ye Li merasa bersalah dan diam-diam menarik Mo Xiu Yao.Mereka tiba-tiba pergi, semua urusan sosial di Kota Kerajaan Nanzhao diserahkan kepada Kakak mereka, wajar jika Ka

Mendengar itu, Mo Xiu Yao menatap Xu Qing Chen dengan penuh dendam, tangan tetap menempel di tubuh Ye Li tanpa mau melepaskan, “Jangan, Ah Li jangan pergi...” Xu Qing Chen menatap pria yang semakin bertambah usia tapi semakin kekanak-kanakan itu dengan tanpa kata, serta adik kecilnya yang tampak tidak berdaya, lalu dia pun bangkit dan pergi.Meski tahu Mo Xiu Yao hanya berpura-pura, Li'er yang begitu sayang padanya tidak tahu harus bagaimana. Dia malas duduk di sana dan mengganggu pemandangan.Seperti kata pepatah, pejabat yang jujur sulit memutuskan urusan rumah tangga, dua orang itu satu ingin memukul, satu rela dipukul, benar-benar bukan urusannya.Dia menoleh sekali lagi melihat dua orang yang duduk bersama dengan mesra itu, Xu Qing Chen menghela napas dengan tidak berdaya.Sepanjang hidupnya yang tidak pernah tersentuh oleh cinta dan kesedihan, Xu Qing Chen benar-benar tidak bisa memahami perasaan saling mencinta