Semua Bab Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Bab 821 - Bab 830

Ling Tie Han tersenyum pasrah, “Kali ini kamu menang.”Semua orang menatap Nurong Xiong yang juga terjatuh di kejauhan. Lukanya jauh lebih parah dibanding Mo Xiu Yao dan Ling Tie Han. Pedang Mo Xiu Yao menembus langsung dada Nurong Xiong, sementara pedang Ling Tie Han menggores pinggangnya, tubuh bagian atasnya sudah berlumuran darah merah gelap.Ye Li melihat dengan jelas, pedang Mo Xiu Yao menusuk tepat di jantung, dan saat ini Nurong Xiong masih bisa bernafas sudah sangat mengejutkan, tapi jelas dia tidak akan bertahan hidup.Terbayang pedang Mo Xiu Yao tadi jika tidak menembus jantung Nurong Xiong, meskipun Nurong Xiong dihadapi oleh dua orang, Ling Tie Han dan yang lainnya, mungkin akan terluka lebih parah.Setelah itu, meskipun Nurong Xiong tidak mampu lagi membunuh kedua orang itu, membunuh salah satu dari mereka seharusnya masih cukup mudah. Memikirkan hal ini, Ye Li tidak bisa menahan keringat dingin.Namun Ye Li t

Luka Mo Xiu Yao memang cukup parah, dia terbaring di tempat tidur yang dijaga oleh Ye Li dan tidak boleh bangun atau bergerak.Berbaring untuk pemulihan benar-benar lebih menyakitkan daripada dibunuh bagi Mo Xiu Yao, tapi Ye Li kali ini cukup ketakutan dengan lukanya, memerintahkannya untuk beristirahat di tempat tidur, sehingga Pangeran Ding semakin menggila dengan terus mengganggu Putri untuk menemani dirinya beristirahat, membuat wajah Tuan Qing Chen di luar semakin hari semakin buruk. “Pangeran Ding, Putri. Kaisar Da Chu dan Pangeran Li sudah datang,”Pelayan di luar pintu melapor.Mo Xiu Yao yang sedang malas berbaring di tempat tidur dengan kepala tertelentang sambil membiarkan Ye Li memberinya buah, mengerutkan keningnya dan berkata dengan tidak sabar, “Mereka datang untuk apa?”Para pengawal di luar terkejut, bagaimana dia bisa tahu dua orang itu datang mencari Pangeran Ding untuk apa?Namun

Ye Li memandang Mo Xiu Yao dengan tidak setuju, sering mengangkat anak dengan memegang kerah baju itu tidak baik, bagaimana kalau melukai Xiao Bao?Mo Xiu Yao segera mengubah cara menggendong yang bisa diterima Ye Li, memeluk Mo Xiao Bao ke dalam pelukannya, tersenyum melihat anaknya yang matanya berputar-putar berkata, “Anakku, Ayah juga sangat merindukanmu, kamu sama sekali tidak merindukan Ayahmu?”Mo Xiao Bao di tempat yang tidak terlihat Ye Li menunjukkan gigi padanya. Dia sama sekali tidak ingin menyukai Ayahnya, Ayah sering tidak pulang justru bagus supaya tidak ada yang merebut ibu darinya.Tapi di depan Ye Li, Mo Xiao Bao tetap harus sopan mengangguk, “Anak juga merindukan Ayah.”Lalu membungkuk dan mencium wajah Mo Xiu Yao.Mo Xiu Yao yang wajahnya penuh air liur langsung terdiam, lalu melihat benda kecil di pelukannya dengan senyum nakal, Mo Xiu Yao menahan dorongan untuk melempar benda k

Ye Li agak terkejut, baru saja kembali sudah ada banyak urusan yang harus diselesaikan. Sejujurnya dia sempat lupa soal Putri Chang Le. Meletakkan pena, Ye Li berkata, “Suruh dia masuk.”Tidak lama kemudian, Putri Chang Le melangkah masuk ke ruang kerja. Setelah dua bulan tidak bertemu, putri kecil yang dulu imut itu tampak sedikit kurus, dan seolah-olah telah tumbuh dewasa banyak, hanya saja mata cerahnya kini tampak lebih redup dan penuh kesedihan. “Salam hormat, Putri Ding.”Putri Chang Le membungkuk memberi hormat.Ye Li maju dan menariknya, menatapnya dari atas ke bawah sebelum berkata, “Putri tampaknya lebih kurus, apakah para pelayan di bawah kurang memperhatikanmu?”Putri Chang Le segera menggeleng, “Putri terlalu berlebihan, orang-orang di Kediaman Dingguo sangat baik padaku.”Setelah kembali ke Kota Li bersama Feng Zhi Yao dan beberapa lain

Akhir Oktober, Da Chu resmi berperang dengan Bei Jin. Hampir bersamaan, Pangeran Zhen Nan dari Xiling memerintahkan putranya, Pewaris Pangeran Zhen Nan Lei Teng Feng, memimpin pasukan dua ratus ribu menuju perbatasan selatan yang berbatasan dengan Nan Zhao.Seketika kerajaan-kerajaan saling mengerahkan pasukan, bahkan suku Beirong di utara yang tengah mengalami musim dingin yang keras mulai bergerak.Saat itu, latihan militer yang telah dipersiapkan selama beberapa bulan oleh Kediaman Dingguo juga dimulai.Pagi-pagi sekali, jenderal Zhang Qi Lan yang bermarkas di kamp besar tiga puluh li dari Kota Li menerima sebuah perintah: ‘Memimpin seluruh pasukan untuk segera berangkat ke Jian Tian Ya, lima puluh li barat laut dari Hong Zhou, untuk merebut benteng pertahanan Jian Tian Ya.’Perintah ini datang begitu cepat sehingga benar-benar tanpa persiapan.Untungnya, pasukan Mo selalu terlatih dengan baik, dan selama beberapa hari t