All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 791 - Chapter 800

Mo Xiu Yao sebenarnya tidak pernah bingung tentang hal ini, saat berbicara di depan Ye Li lebih kepada maksud menenangkan. Mendengar Ye Li berkata demikian, dia pun tidak terlalu mempermasalahkannya, lalu tersenyum berkata, “Tempat ini cukup bagus, kembali ke kota malah ada yang mengganggu. Saya akan beristirahat di sini sebentar, Ah Li, mau tunggu saya?”Ye Li mengangguk setuju, Mo Xiu Yao pun tidak berkata banyak lagi, duduk di gazebo dengan mata terpejam dan mulai mengalirkan kekuatan dalam untuk menyembuhkan lukanya.Mo Xiu Yao duduk selama setengah hari penuh dan satu malam, tidak tahu apakah di bawah gunung karena alasan Nona Nurong, hari itu tidak ada orang yang naik gunung untuk berwisata.Ye Li juga tidak mengganggu Mo Xiu Yao, malamnya dengan santai memetik beberapa buah liar yang masih agak mentah di tempat yang tidak jauh dari gazebo untuk dimakan.Keesokan paginya, saat matahari terbit dari lautan awan di timur, akhir

 “Pangeran Ding tidak bisa hadir memang sangat disayangkan. Namun, Kaisar Da Chu yang bisa datang ke Xiling, sebagai Tuan rumah saya harus menyambut dan menghormatinya dengan baik.”Kata Pangeran Zhen Nan sambil menatap Mo Jing Qi dan tersenyum.Mo Jing Qi membalas, “Pangeran terlalu sopan, saya hanya datang untuk meramaikan suasana saja. Pangeran jangan salah paham.”Pangeran Zhen Nan tersenyum tanpa berkata apa-apa, memang terlihat seperti tertawa geli.Bahkan Pangeran Zhen Nan yang memiliki tiga ribu Jin Yi Wei sekalipun tidak pernah memiliki pengikut seperti Mo Jing Qi yang selalu mengikutinya, mulai dari pengawal pribadi hingga pelayan rendahan semuanya adalah ahli kelas satu.Ini sudah mencapai tingkat ketakutan mati yang luar biasa, apakah Mo Jing Qi benar-benar mengira para ahli kelas satu sebanyak itu tidak butuh bayaran?Atau dia pikir para ahli itu dengan rela hati menjadi pelayan rendahan tanpa sedikit pun menge

 “Hmph!”Para tamu bersikap sangat sopan, tapi Kepala Keluarga Nurong sebagai Tuan rumah tampak kurang senang.Keluarga Nurong dan keluarga Xu bisa dikatakan dua keluarga tertua yang diwariskan. Namun meskipun keluarga Nurong sangat kaya, mereka selalu menyimpan sedikit dendam terhadap keluarga Xu.Tidak ada alasan lain, keluarga Xu mewariskan tradisi literasi yang kuat, menghasilkan banyak sarjana dan pejabat terkenal dari generasi ke generasi, namanya terdengar di berbagai kerajaan dan dihormati oleh ribuan orang.Sedangkan keluarga Nurong, karena merupakan keluarga pedagang, bahkan tidak diizinkan masuk ke Istana. Ketika mereka tiba-tiba menjadi kaya dan sebanding dengan kerajaan, mereka harus menanggung berbagai serangan terang-terangan maupun tersembunyi dari keluarga kerajaan.Jika dikatakan bahwa keluarga Nurong kini mengalami kemunduran dan tidak ada bantuan dari keluarga kerajaan Xiling, tidak ada yang akan mempercayainya.

Mo Xiu Yao tersenyum tipis, hanya mengatakan bahwa istri tercinta sedang kurang sehat sehingga mereka pulang dulu. Pemilik penginapan segera menunjukkan wajah pengertian dan mengantar mereka ke atas.Bagaimanapun, meskipun pemuda ini tampan, dia sudah menikah, tentu tidak ada hubungan dengan Nona Nurong. Jadi menonton pertarungan atau tidak juga tidak terlalu penting, bukan?Pada hari pertama dan kedua pertarungan, Mo Xiu Yao dan Ye Li tidak hadir langsung di tempat. Mo Xiu Yao, sebagai ahli tingkat tinggi, tentu tidak tertarik dengan pertarungan kecil para ahli di arena.Hanya saja terdengar kabar bahwa dalam dua hari itu ada beberapa ahli muda yang menonjol dan langsung masuk sepuluh besar, salah satunya adalah Ren Qi Ning yang beberapa kali bertemu dengan mereka.Sementara itu, kepala keluarga Nurong mengumumkan pada akhir hari kedua, bahwa dia akan memilih seorang suami untuk cucunya dari sepuluh besar ahli tersebut. Pernyataan ini memicu banyak gejol

Nurong Ming Yan menatap Xu Qing Chen lama, setelah yakin bahwa dia memang tidak peduli dengan penampilannya, menundukkan mata dan menyembunyikan rasa kecewa serta kegagalannya, “Namaku Ming Yan, Nurong Ming Yan, senang bertemu dengan Tuan Qing Chen.”Ruangan itu hening tanpa suara, namun di dalam hati Nurong Ming Yan merasa sangat kecewa, hanya melihat Tuan Qing Chen yang tampak sopan dan berbudaya, tapi lupa bahwa pria itu berani menantang pamannya dan keluarga Nurong, tentu bukan orang yang mudah diajak bicara.Setelah menunggu lama tanpa Xu Qing Chen membuka mulut, Nurong Ming Yan menatap pria dingin di depannya dengan sedih dan berkata dengan tekad, “Tuan Qing Chen... maukah engkau menikah dan bergabung dengan keluarga Nurong?”Begitu kata-kata itu keluar, bukan hanya para pengawal yang melindungi Xu Qing Chen dari tempat tersembunyi hampir terjatuh dari kaget, bahkan Mo Xiu Yao dan Ye Li di ruangan gelap pun