All Chapters of Balas Dendam Tuan Muda Sampah: Menjadi Dokter Ilahi: Chapter 151 - Chapter 160

"Anda benar-benar tertarik dengan Rolls-Royce Phantom ini?" Layla Lexa tampak tercengang dan tidak dapat mempercayai apa yang baru saja dia dengar dari mulut Ryan Wayne. Matanya yang besar menatap Ryan Wayne dengan campuran kagum dan tidak percaya. 'Sudah lama aku tidak membaca dongeng, dan pembelian mobil semahal ini hanya pernah kulihat di novel atau film.' Selama bekerja di showroom ini, dia terbiasa melihat banyak orang yang mengaku sukses dan kaya raya, yang ketika melihat Rolls-Royce Phantom ini, hanya akan mendesah beberapa patah kata sambil menggelengkan kepala, lalu pergi mencari mobil yang lebih terjangkau. Namun pemuda sederhana di hadapannya ini, yang sama sekali tidak tampak seperti anak pejabat atau orang kaya tulen berdasarkan penampilannya, justru dengan berani menyatakan ketertarikan pada mobil mewah kelas atas yang sudah hampir setengah tahun terpajang di showroom tanpa pembeli. "Rolls-Royce Phantom model teratas harganya lebih dari dua puluh miliar DGP. Ryan Wayn

"Eleanor jelas tidak mungkin punya uang sebanyak itu! Bagaimana mungkin Ryan Wayne tiba-tiba menjadi begitu kaya..." Elisa Lockheart bergumam dengan suara bergetar. "Mungkinkah Keluarga Wayne sudah bangkit kembali dari keterpurukan? Mungkinkah Ryan Wayne memiliki kemampuan bisnis tersembunyi untuk menghasilkan uang sebanyak itu?" Pada titik ini, Elisa Lockheart tidak punya pilihan lain selain menerima kenyataan pahit di hadapannya. Wajah cantiknya memucat seperti kertas, seluruh tubuhnya gemetar tidak terkendali, dan air mata penyesalan mulai berlinang di matanya yang jernih. Berbagai emosi kompleks seperti kaget, bingung, kehilangan, menyesal, dan penyesalan mendalam menyelimuti hatinya seperti badai yang mengamuk. 'Ya, pasti Risa Fable \memberikan informasi yang salah! Entah Ryan Wayne memiliki kemampuan tersembunyi untuk menghasilkan uang, atau Keluarga Wayne sebenarnya tidak pernah benar-benar menelantarkan Ryan Wayne!' 'Tapi bagaimanapun juga situasinya, Ryan Wayne saat ini

"Kalau begitu, kamu harus membantu aku mencari pacar baru yang lebih berkualitas! Aku sudah mulai tidak muda lagi!" kata Elisa Lockheart dengan wajah memohon yang dramatis. "Kebetulan sekali kamu bertanya, aku memiliki kandidat yang sangat cocok untukmu," kata Risa Fable sambil tersenyum misterius. "Siapa dia?" "Putra Tuan Robert Drake, Gamma Drake!" "Robert Drake? Bukankah dia dulu terlibat dengan dunia bawah?" Elisa Lockheart tiba-tiba merasa sedikit ragu dan khawatir. Kekuatan Drake Group memang puluhan atau bahkan ratusan kali lebih besar daripada Keluarga Lockheart. Dengan aset senilai Triliunan DGP, keluarga Drake adalah salah satu dari sepuluh keluarga teratas dan paling berpengaruh di Millbrook. Namun, masalahnya adalah Robert Drake memulai kariernya sebagai anggota geng jalanan di tahun-tahun awal, dan latar belakangnya memang tidak terlalu bersih dari sudut pandang moral. "Memangnya kenapa kalau dia dulu terlibat dunia bawah? Sekarang dia sudah berteman baik dengan We

"Haha, Lidya Linslet, itu hanya bercanda saja! Ayo minum, minum!" Roy Sterling merasa sedikit malu karena rencananya gagal, tetapi ketika melihat Ryan Wayne tetap tenang dan tidak tersinggung, dia merasa lega dan mengundang semua orang untuk minum bersama. Tiba-tiba, pintu ruang VIP didorong terbuka dengan kasar, dan seorang gadis tinggi berwajah polos masuk dengan ekspresi kesal dan tidak sabar. "Roy Sterling, apa yang sedang kamu lakukan? Bukankah kita sudah putus sejak minggu lalu?" "Diana, aku tahu kamu hanya sedang marah sesaat, tapi kamu tetap mencintaiku!" Roy Sterling bergegas maju dengan penuh keyakinan, berlutut dengan satu kaki, mengeluarkan kotak cincin berlian yang berkilau. Ia lalu berkata dengan tulus dan penuh harap, "Diana, aku sangat mencintaimu, menikahlah denganku!" "Terima dia, terima dia! Terima lamarannya!" semua orang bersorak serempak dengan antusias, dan suara mereka bergema hingga terdengar dari ruangan lain. Teman-teman Roy Sterling yang lain segera men

"Aku memang sengaja mem-bully kamu, terus kenapa? Kamu tidak mau berlutut seperti yang kuperintahkan?" Xavier Finn tersenyum dengan ekspresi suram dan berbahaya, niat membunuh terpancar jelas dari matanya. Dia lalu berteriak bagai guntur yang menggelegar, "Kalau begitu aku akan menusukmu sampai mati hari ini juga, dan aku tidak akan membiarkan teman-temanmu yang ada di sini pergi!" "Bahkan keluarga dan orang tuamu juga tidak akan aku biarkan hidup dengan tenang!" "Apa? Beraninya kau mengancam seperti itu!" semua orang langsung panik dan wajah mereka berubah pucat pasi seperti mayat. Semua yang hadir tahu bahwa Xavier Finn tidak pernah bercanda atau menggertak ketika mengucapkan ancaman. Para pengusaha dan petinggi yang pernah bersaing dengannya dalam bisnis dan memiliki aset puluhan bahkan ratusan miliar DGP, semuanya pernah ditusuk sampai mati di jalanan olehnya tanpa ampun, apalagi beberapa orang biasa seperti mereka. Ruang VIP yang besar itu dipenuhi keheningan yang mencekam