All Chapters of Balas Dendam Tuan Muda Sampah: Menjadi Dokter Ilahi: Chapter 331 - Chapter 340

"Sayangnya hari ini aku telah mencapai tingkat kedua Qi Gathering," Ryan Wayne berbisik dengan santai, wajahnya tampak sangat acuh tak acuh. "Sudah kubilang bukan, kau tidak pantas untuk bermain-main dengan pisau di hadapanku." Dia mencibir dan melambaikan tangannya yang seputih giok ke depan seolah sedang bermain air dengan santai. "Sekarang akan kutunjukkan padamu apa itu pisau yang sebenarnya dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar!" Swish! Swish! Swish! Di ujung jari Ryan Wayne yang terulur dengan santai, bilah-bilah energi spiritual yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba melesat dari udara dengan kecepatan yang hampir tidak bisa dilihat mata telanjang. Energi itu bagaikan guntur dan kilat yang menyambar, menyerang ke kiri dan kanan dengan presisi yang sempurna, langsung menuju Kain Trent yang masih berada di udara! Kain Trent memang layak disebut putra sulung berbakat dari Keluarga Trent yang terkenal. Dengan gerakan yang sangat tergesa-gesa namun terlatih, dia mela

Geis Kane yang mendengar penjelasan mengerikan itu merasa panik yang luar biasa. Dia mencoba mengerahkan seluruh kemampuan Internal Force-nya, tetapi mendapati aliran darahnya tersumbat dan napasnya tersendat dengan susah payah. Keringat dingin mengucur deras dari dahinya, dan dia berseru putus asa dalam hati, 'Sudah berakhir! Sudah berakhir! Kita semua akan mati di sini!' "Racunnya seharusnya sudah mulai berefek sekarang dengan sempurna," Simon Bake memandang Ryan Wayne dengan ekspresi jijik yang jelas, seolah-olah dia melihat seorang idiot yang akan segera mati. Dia mencibir dengan meremehkan, "Lupakan jumlah prajurit kami yang banyak. Bahkan anak berusia tiga tahun pun bisa menjatuhkan mereka hanya dengan satu tusukan jari kecil!" Pada saat yang sama, Lily Stone merasakan tubuhnya melunak seperti jeli dan dia tidak bisa menahan tubuhnya lagi. Dia terduduk di tanah dengan keras, dan Geis Kane juga jatuh ke tanah tepat setelahnya dengan bunyi yang keras. "Haha, benar juga!" B

Lima menit telah berlalu sejak mereka minum teh beracun, dan racunnya seharusnya sudah bekerja dengan efek penuh sejak lama. Namun, Ryan Wayne masih berhasil membunuh dua orang ahli bela diri kuat berturut-turut dengan sangat mudah, membuat Simon Bake merasa sangat gelisah dan cemas yang mendalam. "Sesuai keinginannya, mari kita pergi menyerang bersama!" Marie Shine berkata setelah ekspresinya berubah beberapa kali dengan cepat. Dia kemudian tersenyum manis namun palsu dan berkata dengan suara yang keras, "Siapa pun yang berhasil membunuh Ryan Wayne akan mendapatkan semua ramuan berharganya tanpa perlu dibagi!" "Dia juga akan diperlakukan seperti tamu terhormat tingkat tinggi oleh Sekte Divine Harvest kami dan boleh mengambil dua puluh tanaman obat terbaik dari gudang kami sesuka hatinya tanpa batasan!" "Bunuh, bunuh, bunuh!" teriak seseorang dengan penuh semangat. "Tidak perlu bicara soal moralitas atau kehormatan saat melawan orang sombong dan bodoh seperti ini!" seru yang la

Assembly Peak yang megah kini dipenuhi mayat dan darah yang mengalir seperti sungai kecil. Pemandangannya sangat mengerikan—tubuh-tubuh prajurit tergeletak di mana-mana dalam posisi yang tidak wajar, dengan luka-luka mengerikan yang mengeluarkan darah segar. Bau darah yang sangat menyengat membumbung tinggi ke langit, hampir mengubah puncak gunung yang sebelumnya suci ini menjadi neraka di dunia. Udara terasa berat dan mencekam, dipenuhi dengan aroma besi dan kematian yang membuat siapa pun yang menghirupnya merasa mual. Lily Stone dan Lerina Wayne berpelukan erat, tubuh mereka gemetar hebat. Mata indah mereka terbuka lebar penuh ketakutan saat mereka menyaksikan pemandangan mengerikan di hadapan mereka, hampir tidak dapat mempercayai apa yang baru saja terjadi. Wajah mereka pucat seperti kertas, bibir mereka bergetar, dan napas mereka terengah-engah karena shock yang mendalam. Lerina Wayne awalnya mengira pihak lawan telah menggunakan skema jahat dan menyiapkan banyak penyerga

Begitu kata-kata itu diucapkan, seluruh hadirin terdiam seperti kuburan. Tidak ada yang berani bernapas dengan keras. Pernyataan Ryan Wayne terlalu arogan dan menghina—melampaui batas kesopanan yang bisa diterima siapa pun. Tim Horton telah terkenal di dunia seni bela diri selama lebih dari sepuluh tahun. Dia memiliki sangat sedikit saingan di Provinsi Hauri. Dia adalah seorang master seni bela diri sejati dan berada di peringkat kedua puluh dalam daftar master yang bergengsi. Dibandingkan dengan dia, orang-orang seperti Jared Leaf yang telah terkenal di Lorwood selama bertahun-tahun, hanyalah sampah yang bisa diabaikan. "Tahukah kau bahwa Grandmaster itu seperti naga yang sakral?" Wajah Tim Horton menjadi gelap seperti badai yang akan datang, dan dia dipenuhi amarah yang menggelegar. "Grandmaster tidak bisa dihina! Siapa pun yang berani menghinanya akan langsung mati dengan cara yang paling menyakitkan!" "Haha, kau benar-benar hebat seperti naga?" Ryan Wayne tertawa seolah-olah di