All Chapters of Balas Dendam Tuan Muda Sampah: Menjadi Dokter Ilahi: Chapter 401 - Chapter 410

Sean Jeff tidak tahu apakah dia sangat takut atau karena kekuatan mentalnya terpengaruh dengan sangat parah. Tapi yang pasti, kini seluruh tubuhnya gemetar dengan sangat hebat. Dia menatap arah kepergian Ryan Wayne dengan tatapan yang sangat tidak percaya dan penuh ketaktan. Pertarungan kekuatan mental jauh lebih berbahaya daripada pertarungan seni bela diri fisik. Begitu metode rahasia mental dipatahkan dengan paksa, kekuatan mental akan berbalik menyerang diri sendiri dengan ganas, menghancurkan jiwa, dan selanjutnya berubah menjadi manusia biasa tanpa kekuatan. Hanya dengan satu serangan mental biasa, kekuatan mental Sean Jeff dihancurkan oleh Ryan Wayne dengan sangat mudah, dan semua teknik sihirnya hilang sepenuhnya. Jika saja Ryan Wayne tidak khawatir kalau Eleanor Bennett juga akan terkena dampak sampingannya dan sengaja memberinya ruang gerak, Sean Jeff pasti sudah gila atau mati di tempat seketika. "Hmmp! Teknik Evil Eye itu omong kosong," Ryan Wayne yang masih di ruang

Dalam sekejap yang sangat cepat, lautan qi Ryan Wayne menjadi sangat dalam dan kosong, seolah-olah telah membuka ruang hampa yang dapat menelan segalanya. Energi api yang terkandung dalam Flame Demon Stone tiba-tiba membentuk tornado merah yang sangat besar, yang mengalir sangat deras ke lautan qi Ryan Wayne dengan kecepatan tinggi! Tidak ada konsep waktu saat berkultivasi dengan serius. Dalam sekejap mata yang terasa singkat, tujuh atau delapan hari telah berlalu dengan sangat cepat. Dengan suara retakan pelan yang sangat jelas, energi Flame Demon Stone akhirnya habis terkuras sepenuhnya, berubah menjadi tumpukan puing berwarna putih keabu-abuan. "Sekarang, ada energi api baru yang sangat kuat di Laut Qi-ku," Ryan Wayne bergumam dengan sangat puas, "dan kultivasiku juga telah meningkat ke ranah Qi Gathering tingkat tiga. Aku penasaran, apakah aku bisa menggunakan Qi Api Iblis!" Ryan Wayne mendesah pelan dengan sangat puas dan memutar-mutar jari-jarinya dengan gerakan yang sangat

Ryan Wayne menyesap tehnya dengan sangat tenang dan berkata dengan nada yang sangat kalem, "Kalau dia mau bertarung, biarkan saja dia datang." "Bagaimana mungkin aku membiarkan orang lain mendengkur dengan berisik di samping tempat tidurku?" "Kalau Keluarga Watt memang punya niat membunuh yang jelas, bisakah kita benar-benar menghindarinya hanya dengan tidak menghadiri Heavenly Meet?" "Benar sekali!" Sergei Petrov berseru dengan sangat gembira. "Ayo kita lawan mereka dengan kekuatan penuh! Kita punya Tuan Wayne yang kuat, apa yang perlu kita takutkan?" Sergei Petrov menyingsingkan lengan bajunya dengan sangat antusias dan melompat dengan sangat kegirangan. Robert Drake, Gerard Morrison dan Gerard Morrison semuanya mengangguk setuju dengan sangat kompak. Zack Leonard dan Sergei Petrov memiliki temperamen yang sangat sama, berani sekaligus agresif. Dia mencondongkan tubuh ke arah Goliath Ainz yang berwajah muram dan berbisik dengan nada yang sangat serius, "Tuan Ainz, Tuan Wayn

DOR! Suara tembakan yang sangat keras terdengar memekakkan, dan West Stone terkejut dengan sangat hebat lalu berteriak dengan sangat kencang, "Ahh, tolong!" Namun saat dia membuka matanya dengan sangat hati-hati, dia mendapati dirinya aman dan sehat tanpa luka, kecuali sepotong batu giok di pergelangan tangannya yang retak dan patah. "Luar biasa sekali!" Robert Drake berseru dengan sangat kagum. "Ini benar-benar gelang pelindung ajaib yang sejati!" Robert Drake memungut peluru yang sudah rusak parah dan jatuh ke lantai. Matanya penuh dengan semangat yang sangat berkobar dan dia menepuk pahanya dengan sangat keras. "Sayang sekali satu batu giok rusak," Robert Drake berkomentar, "tapi ini benar-benar harta yang berharga! Ini jauh lebih baik daripada pengawal pribadi mana pun!" Semua orang berseru dengan sangat kagum dan tidak percaya melihat demonstrasi yang sangat menakjubkan itu. "Dengan gelang Delapan Berkah ini yang melindungi kita," Goliath Ainz berkata dengan sangat percaya

Pada hari keberangkatan itu, sebuah Rolls-Royce Phantom yang sangat mewah dan sebuah SUV Mercedes-Benz melaju kencang di jalan raya dari Millbrook menuju Heliosburg. Musik rock yang menggelegar terdengar dari pengeras suara dengan sangat keras. Di kursi pengemudi, duduk seorang gadis cantik mengenakan gaun halter yang modis, sepatu skateboard yang trendi, dan memamerkan kaki yang seputih salju. Dia bergoyang dengan sangat liar mengikuti irama musik yang energik. Di barisan belakang, ada seorang pemuda berkemeja putih dan celana panjang hitam yang rapi. Dia sedang membaca buku kedokteran dengan penuh minat di satu tangan, dan di tangan lainnya menggandeng tangan seorang gadis beralis dingin dan bertemperamen luar biasa anggun. Itu adalah Ryan Wayne dan kelompoknya. Orang yang mengemudi dengan sangat sembrono adalah adik ipar Ryan Wayne—Evelyn Bennett. Sebagai tanggapan, Ryan Wayne hanya bisa tersenyum dengan sangat pahit dan menggelengkan kepalanya dengan perasaan tak berdaya.