"Terima kasih atas kebaikan dan tempat duduk yang Tuan Wayne berikan!" Samuel Terias bangkit dari posisi sujud, tapi caranya duduk tetap menunjukkan rasa hormat yang berlebihan. Dia duduk dengan posisi yang kaku—kedua kaki rapat sempurna, kedua tangan ditempatkan sopan di atas lutut, dan sebagian besar bokongnya menggantung di udara karena hanya ujung pantatnya yang menyentuh sofa. Matanya tampak ragu-ragu dan tidak berani menatap langsung ke arah Ryan Wayne. Dia bersikap pendiam dan gugup seperti kelinci putih kecil yang baru saja bertemu dengan Tyrannosaurus Rex yang lapar. "Jadi, apa yang membawamu datang jauh-jauh ke sini untuk menemuiku?" Ryan Wayne bertanya langsung tanpa basa-basi, lebih suka komunikasi yang efisien. "Tuan Wayne, saya datang dengan niat yang tulus untuk menyatakan kesetiaanku!" Samuel Terias tiba-tiba berdiri dengan gerakan yang terlalu antusias, wajahnya dipenuhi kegembiraan yang meluap-luap. Sambil menatap Ryan Wayne dengan ekspresi memohon yang penuh
Last Updated : 2025-12-21 Read more