All Chapters of Balas Dendam Tuan Muda Sampah: Menjadi Dokter Ilahi: Chapter 521 - Chapter 530

"Dia... dia bukan manusia! Dia pasti iblis atau makhluk supernatural!" Sepuluh detik penuh berlalu dalam keheningan mencekam sebelum akhirnya seseorang berhasil menjerit dengan suara yang bergetar hebat karena ketakutan yang luar biasa. Melvin Mox yang menyaksikan semua itu begitu ketakutan hingga lututnya langsung lemas seperti jeli. Dengan bunyi gedebuk yang keras, dia jatuh berlutut di lantai yang dingin, tubuhnya gemetar tak terkendali seperti daun di angin kencang. Dengan suara yang hampir menangis, dia memohon, "Ampuni nyawa hamba! Saya hanya mengikuti perintah atasan! Semua ini ide dan rencana jahat Adam Heat, bukan keinginan saya sendiri!" "Katakan pada Adam Heat untuk datang menemuiku di Menara Surga malam ini tepat pukul delapan!" Ryan Wayne berkata dengan nada tenang yang kontras dengan kekacauan di sekelilingnya. "Kalau dia tidak datang, aku sendiri yang akan mendatanginya—dan itu tidak akan menyenangkan." "Ya, ya, ya! Saya pasti akan menyampaikan pesan Anda dengan j

Mendengar nama yang disebutkan, ekspresi Adam Heat yang tadinya dingin dan penuh perhitungan tiba-tiba berubah drastis untuk pertama kalinya. Matanya membulat dengan keterkejutan yang jelas terlihat, dan dia berseru dengan antusias yang meledak-ledak, "Luar biasa! Ini kabar yang menggembirakan!" Dia bangkit dari kursi dengan gerakan terburu-buru dan memberi instruksi cepat, "Suruh semua manajemen menengah dan senior serta seluruh eksekutif tingkat atas perusahaan untuk segera pergi ke bandara menyambut mereka dengan formasi lengkap!" "Apakah pihak bandara sudah menyiapkan rangkaian bunga segar, karpet merah sepanjang lima puluh meter, dan spanduk sambutan besar?" "Sesuai dengan instruksi detail yang Anda berikan kemarin, semuanya sudah disiapkan dengan sempurna, Tuan!" Sekretaris wanita itu menjawab dengan senyum manis profesional, meski ekspresinya menunjukkan sedikit kebingungan yang tidak bisa disembunyikan. 'Adam Heat adalah tuan muda papan atas di Leaflet dengan kekuasaan d

Adam Heat mengangguk puas, dan ketika melihat Melvin Mox tidak segera pergi, dia mengerutkan kening dengan tidak sabar dan berkata dengan nada tajam, "Kalau tidak ada yang penting lagi, kenapa kamu masih berdiri di sini seperti patung? Pergi sekarang!" Melvin Mox ragu sejenak dengan wajah yang menunjukkan kekhawatiran mendalam, lalu akhirnya memberanikan diri berkata dengan suara gemetar, "Tuan Muda Heat, teman Wellman Saul itu... dia orang yang aneh dan menakutkan." "Sepertinya dia seorang ahli bela diri dengan kemampuan supernatural. Saya khawatir... bagaimana kalau Anda mencoba berjabat tangan dengannya, berdamai secara baik-baik, dan mungkin menyerahkan sebidang tanah pabrik farmasi itu sebagai tanda perdamaian?" "Ahli bela diri macam apa? Itu Omong kosong! Aku tidak percaya!" Adam Heat mencibir dengan jijik yang jelas. "Lagipula, memangnya dia bisa menahan tembakan dari senapan modern? Jangan bodoh!" Dia melanjutkan dengan nada meremehkan, "Dan lagi, apakah kamu tahu berapa b

Meskipun pekerjaannya biasa saja, Jessy Tire berasal dari keluarga pejabat dan sudah terbiasa bergaul dengan berbagai kalangan sejak kecil. Karena itu, dia merasa percaya diri penuh untuk menghadapi pertemuan penting malam ini. "Kalau Tuan Muda Terias benar-benar tertarik padamu, lalu bagaimana dengan hubunganmu sama Wellman Saul?" Jack Tire yang sedang fokus menyetir tiba-tiba bertanya dengan nada penasaran. "Hmph, dibandingkan dengan orang-orang penting seperti Tuan Muda Terias, Wellman Saul itu bukan apa-apa!" "Dia benar-benar tidak ada gunanya!" Jessy Tire menjawab dengan nada acuh tak acuh yang jelas terdengar meremehkan. "Kami sudah putus sejak beberapa hari lalu!" Dia sendiri merasa bingung dengan perubahan perasaannya yang tiba-tiba. Entah mengapa, sejak hari ketika dia pergi ke Wunderland untuk mencegat Ryan Wayne beberapa waktu lalu, Wellman Saul yang tadinya terlihat menarik tiba-tiba kehilangan semua pesonanya di mata Jessy. Mereka putus pada malam berikutnya t

Sebenarnya, Jessy baru saja membeli patung Buddha giok murahan itu di sebuah toko suvenir selama perjalanan menuju Menara Surga—setelah kakaknya menyarankan strategi ini dengan bijak. Jack Tire berpikir bahwa dengan memiliki topik pembicaraan yang sama tentang agama, Jessy akan lebih mudah dekat dengan Samuel Terias. "Hmm, lumayan bagus jimatnya!" Wajah Samuel Terias tiba-tiba berseri-seri dengan kegembiraan tulus yang jarang terlihat. Dengan nada yang penuh kebijaksanaan yang dipelajari dari trauma, dia berkata, "Hanya dengan tidak bersaing atau berlomba-lomba mendapatkan apa pun secara rakus, dan dengan memiliki hati yang murni serta sederhana tanpa niat jahat, seseorang dapat bertahan lama di dunia yang keras ini." "Ayo bekerja di perusahaan saya sebagai asisten pribadi—saya butuh orang yang bisa dipercaya dan memiliki nilai spiritual yang sama!" Dia mendesah dalam-dalam dengan ekspresi yang tampak mencapai kesadaran mendalam, "Sungguh beruntung kita bisa percaya pada ajaran