Pagi hari terasa sedikit lebih riuh dari biasanya. Poster-poster kecil tertempel di dinding koridor, beberapa siswa mondar–mandir sambil memegang daftar peserta.Selvara berdiri di tengah aula, menata meja pendaftaran dengan dipenuhi senyuman."Kak Al, ayo ke sini!" panggilnya sambil melambaikan tangan.Alaric menghampiri dengan langkah santai, tatapannya berputar mengamati dekorasi sederhana, pita biru, buket bunga kering, dan panggung kecil."Aku pikir event-nya besar," komentar Alaric.Selvara tersenyum tipis. "Bukan besar, tapi penting."Dia mencondongkan tubuh sedikit, suaranya menurun pelan seperti menyimpan sesuatu."Aku… mungkin butuh pertolonganmu nanti," gumamnya, semakin memainkan ujung rambutnya.Alaric mengangkat alis. "Pertolongan seperti apa?"Selvara tidak menjawab. Dia malah menoleh ke arah pintu masuk—tempat Anora baru saja muncul sambil memandang ruangan dengan tatapan datar.Anora mendekat, suara sepatu sekolahnya terdengar pelan di lantai aula."Jadi ini event yan
Last Updated : 2025-12-04 Read more