Ink menatap kertas itu lama, terlalu lama. Perubahan kecil pada tubuh kucing itu jelas, telinganya bergerak, ekor menegang, pupilnya mengecil."Jadi itu maksudmu…" gumam Ink sangat pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.Anora menunduk memungut kertas itu kembali. "Ada apa, kau tahu sesuatu?" tanyanya, sambil menaruh kertas itu ke meja.Ink tidak segera menjawab. Dia melompat naik ke meja untuk memastikannya, mengendus kertas itu sekali lagi, lebih hati-hati."Bukan ancaman," ucapnya akhirnya. "Ini sebuah… peringatan.""Dari siapa?"Ink menatap Anora lama. Sangat lama. Seolah sedang menimbang sesuatu."Dari seseorang yang… ingin menolongmu..."Anora terdiam. Dia memutar bola matanya malas."Yang benar saja, Ink?""Siapa dia?" lanjutnya, menatap Ink dengan serius.Ink memalingkan wajahnya, dia kembali berjalan menuju kasurnya dan berbaring di atas sana."Ada, kau akan tahu nanti...""Sekarang kau bikin rencana saja untuk Selvara itu," lanjutnya, sambil memejamkan mata."J
Terakhir Diperbarui : 2025-11-27 Baca selengkapnya