"Ternyata begitu, aku mengerti sekarang. Kalau begitu, waktu ulang tahun ke-80 nenekmu nanti lusa, aku juga akan datang untuk memberi selamat, gimana?" Gunther mengangguk, lalu mengusulkan untuk ikut merayakan ulang tahun Sekar.Elaine tersenyum dan bertanya, "Dia tadi sudah memukulmu, kamu masih mau datang memberi selamat? Kamu nggak marah?"Gunther menjawab, "Seorang nenek tentu saja sangat menyayangi cucunya. Wajar saja kalau tadi dia agak emosional. Lusa aku akan siapkan hadiah, sekaligus meminta maaf sama nenekmu. Dengan begitu, aku bisa memperbaiki kesan di matanya, sekaligus meluruskan semua salah paham."Elaine sempat ragu sejenak, lalu berkata, "Karena kamu bisa berpikir sejauh itu, baiklah, lusa kamu datang saja untuk memberi selamat pada Nenek.""Oke, janji ya!"Gunther sangat gembira. Asalkan Elaine mau mengundangnya ke ulang tahun Sekar, bahkan memperkenalkannya pada keluarga, itu sudah cukup jelas bagi Gunther bahwa Elaine sebenarnya sudah mulai menerima dirinya."Kalau b
Baca selengkapnya