All Chapters of Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya: Chapter 71 - Chapter 80

Ryan semakin gencar mendekati Elman Corp? “Bukannya pria itu dekat dengan Matthew Elman sejak dulu?” tanya Lucas.“Ya,” Kevin mengangguk. “Tapi kunjungannya semakin sering. Dan menurut sumber kita, akhir-akhir ini Elman Corp telah beberapa kali melakukan penyuntikan dana untuk perusahaan milik Ryan Handersen.”Lucas melipat tangannya di dada. Lucu sekali, sampah-sampah yang menyakiti istrinya terus berkumpul seperti itu. Mereka memang cocok satu sama lain.Lucas ingin membuka mulutnya ketika intercomnya tiba-tiba berdering. Ia segera mengangkat gagangnya, dan mendengar suara Alice, sekretarisnya di seberang sana.“Tuan Lucas, sekretaris Tuan Matthew Elman baru saja menghubungi. Dia mengatakan bahwa Tuan Matthew ingin bertemu dengan Anda.”Senyuman sinis muncul di wajah Lucas saat mendengarkannya. Lucu sekali. Pria itu muncul di saat yang tepat.“Atur pertemuannya untuk besok,” jawab Lucas singkat dan langsung menutup telepon itu.“Pastikan kau menemukan mantan asisten istriku itu. Da

Matthew dapat merasakan ketegangan saat Lucas membaca proposal pengajuan yang ia bawa. Ekspresi datar di wajah Lucas membuatnya tidak mengerti apa yang pria itu sedang pikirkan.Hingga akhirnya Lucas melemparkan proposal itu kembali ke hadapannya. “Kau benar-benar percaya pada penawaran bodoh seperti itu?”Matthew mencoba menahan gejolak emosinya saat mendengar perkataan Lucas dan memaksakan sebuah senyuman di wajahnya.Matthew tidak peduli jika ia terlihat bodoh sekarang, ia benar-benar membutuhkan ini untuk membuktikan dirinya.“Saya percaya jika ini akan berhasil, Tuan,” ucapnya dengan yakin. “Anda hanya perlu kembali menyuntikkan dana. Saya yakin itu tidak seberapa untuk Anda.”“Tidak seberapa untukku, bukan berarti aku senang menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak bisa kulihat masa depannya dengan jelas.” Lucas menatapnya tajam.“Tuan Lucas, bagaimanapun Elman Corp adalah bagian dari perusahaan Anda. Jika Elman Corp merugi karena kekurangan dana untuk mengambil proyek besar,

“Senang mendengar Anda telah memutuskan dengan cepat,” sang Dokter berujar dengan nada yang lembut saat Sophie akhirnya mengatakan tujuannya datang kembali.“Saya tahu ini berat, tapi memilih untuk melakukan langkah ini demi kesehatan Anda adalah hal yang benar.”“Ya.” Sophie menjawab singkat. Ia duduk di hadapan dokter itu dengan wajah yang terlihat murung. Walau Sophie telah memutuskan dengan mempertimbangkan riwayat penggunaan obatnya dan juga reaksi Lucas, bukan berarti dirinya tidak merasa sedih sama sekali.“Usia kandungan anda masih sangat muda,” dokter itu kembali melanjutkan sambil melihat catatannya. “Kita masih dapat melakukan aborsi dengan pil. Saya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat apakah tubuh Anda dapat menerimanya dengan baik atau tidak sebelum kita melanjutkan dengan prosedur.”Sophie mengangguk pelan, ia melakukan sisa pemeriksaan dengan diam. Bahkan walau dokter itu terus mencoba mengajaknya mengobrol untuk mengurangi ketegangan yang dirasakan Sophi

“Kenapa kalian terus mengatakan bahwa Lucas akan membuangku?!” Sophie berdiri dari tempat duduknya, suaranya setengah berteriak, tapi orang tuanya tetap menatapnya dengan dingin.“Kenapa lagi?” tanya ibunya dengan tenang. “Lucas menikahimu karena kami menawarkan saham. Jika perusahaan ini tidak ada, apalagi alasannya mempertahankan pernikahan dengan seseorang yang bahkan tidak memiliki apapun untuk ditawarkan?”“Lucas bukan orang seperti itu…” Sophie mencengkram ujung pakaiannya, berusaha menahan diri.“Benarkah?” tekan ibunya lagi. “Lalu kenapa dia terus menjauhkan dirinya dari Elman Corp? Apalagi alasannya selain ingin memutuskan semua hubungan denganmu?”Sophie memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit mendengarkan perkataan ibunya. Matanya melihat ke arah ayahnya, mencoba meminta pembelaan. Tapi pria itu hanya menyesap teh yang disajikan sambil menatap mereka Sophie dan ibunya.Saat akhirnya ayahnya meletakkan teh di atas tatakan, ayahnya menyatukan jemarinya dan menatap Soph

Sophie mendorong Maya yang memeluknya sekuat tenaga. Rasa mual yang datang hanya karena sentuhan wanita itu membuat perutnya bergejolak seketika.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Sophie tajam. Tatapannya penuh penghakiman. Saat ini, Maya adalah orang terakhir yang ingin ia temui. Bagaimana mungkin orang tuanya justru membawa wanita itu ke hadapannya?“Apa kamu tidak mendengar perkataan ibumu, Sophie?” Maya menunjuk dirinya sendiri dengan senyum yang terasa begitu mengerikan di mata Sophie. “Aku di sini untuk membantumu.”“Ibu!” Sophie menoleh ke arah ibunya, nada suaranya meninggi, penuh rasa tidak terima. “Aku tidak ingin ada Maya di sini!”“Sophie!” bentak ibunya keras, membuat Sophie terdiam tak percaya. “Kamu benar-benar membiarkan statusmu sebagai istri Lucas membuatmu lupa pada orang-orang di sekelilingmu!”“Aku tidak seperti itu!” bela Sophie cepat. Tatapannya berpindah ke Maya yang kini berdiri di belakang ibunya, tampak seolah mencari perlindungan. Namun di sudut bibirny