Ternyata Suami Orang의 모든 챕터: 챕터 21 - 챕터 30

Malam ini Kayla benar-benar mabuk hingga Larasa keberatan saat memapah Kayla. “Udah deh Ras mending lo pulang aja gua masih pengen disini.” “Gila lo mau digodain sama om-om yang dari tadi lihatin lo terus,” “Gak apa-apa kali kan lumayan kalau banyak duitnya,” ucap Kayla diiringi dengan tertawa. “Bry,” Laras menengok Bryan untuk meminta tolong dan ternyata pria itu juga mabuk. “Eh dasar breng*ek dia malah ikutan mabuk.” Laras mengacak-acak rambut ya dengan kesal karena dua temannya ini malah menyusahkannya. Laras berdiri dan menunjuk teman-temannya sambil mengomel dan mereka tidak perduli karena sudah mabuk berat. “Dasar temen gak berguna! awas aja ya kalian.” Mau tidak mau Laras memapah Kayla dengan susah payah dan meninggalkan Bryan sendirian, “ck lo berat amat sih Kay.” Dan kini Laras sudah sampai dirumah sewa milik Kayla dan Dafa, laras mencari-cari kunci rumah milik Laras lalu membuka pintunya. “Astagaaaa ini beneran rumah,” Betapa terkejutnya Laras saat melihat is

Dafa hanya bisa mendesah kesal, saat ini dia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter tetapi Evelyn masih saja sibuk agar dirinya tetap dirawat padahal Dafa sudah merasa dirinya baik-baik saja. “Kamu yakin Dafa mau pulang?” Tanya Eve. “Ya iyalah ngapain disini lama-lama bosen tau,” jawab Dafa. “Tapi aku enggak.” “Tapi aku bosen.” “Saya juga bosen,” jawab Gio yang tiba-tiba nimbrung pembicaraan dua orang itu. Evelyn hanya melotot kesal saat Gio tiba-tiba ikut dalam pembicaraannya dengan Dafa. Gio yang ditatap seperti itu hanya menyengir kuda. “Yaudah kalau gitu aku antar kamu pulang ya?” Tanya Evelyn. “Jangan!” Dafa menjawab dengan cepat. “Loh kenapa?” “Bisa mati aku kalau Kayla tahu,” ucap Dafa dalam hati. “Aku kan bawa motor.” Jawab Dafa. “Motor kamu tinggal aja biar Gio yang bawa.” Gio hanya menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal dia yang bucin saya yang susah, pikirnya. “Enggak usah Evelyn, udah ya aku mau pulang dan please stop untuk suruh aku ini dan itu

Saat Ryu sudah pulang Evelyn menatap daddynya dengan kesal dan daddynya pun melakukan halyang sama pada Evelyn. Hingga beberapa menit mereka saling menatap kesal kini mereka membuka suara secara bersamaan.“Kamu dari mana saja Evelyn!” Tegas Daddy Jason“Apa maksud daddy menyuruhku menemani pria itu?” Tanya Evelyn.Hahhh… dan lagi mereka menghela nafas bersamaan.“Daddy dulu saja.”“Kamu dari mana saja kenapa gak pernah pulang kerumah sampai berhari-hari?”Daddy Jason menatap Evelyn dengan tajam, jangan tanyakan kenapa tidak tanya langsung dengan Gio itu semua ulah Evelyn yang sengaja menyita handphone milik Gio dan mengancam Gio agar tidak sembarangan melaporkan kegiatan pendekatannya dengan pria pujaannya alhasil daddy Jason sangat geram pada putrinya itu.“Daddy mau tahu aja apa mau tahu banget?” Ejek Evelyn pada daddynya.“EVELYN!” Teriak daddy Jason.Evelyn hanya terkekeh geli melihat tingkah

“Kalau mau ngomong ya ngomong aja mas kenapa aku harus mandi?” Tanya Kayla wanita itu malah santai melipat tangannya tanpa membantu suaminya yang sedang kerepotan karena menyiapkan makanan.“Mas males lihat kamu pagi-pagi kumel kaya gitu yang ada bikin mas nambah emosi, udah cepet mandi apa susahnya mandi doang!” Tegas Dafa, kedua tangannya masih memegang spatula mengaduk-aduk makanan yang hampir matang. Kayla meghentakkan kakinya kelantai menyambar handuk yang menggantung dan pergi kekamar mandi baru kali ini Dafa setegas itu biasanya dia akan menerima kondisi Kayla walalupun belum mandi seharian. Setengah jam kemudian Kayla sudah menyelesaikan mandi dan sarapannya ia melihat Dafa yang duduk di ruang tamu sembari menonton TV menunggu istrinya.Wanita itu mendekati Dafa dan duduk disampingnya. “Aku udah selesai mas, mas mau ngomong apa?”Dafa mematikan televisinya dan menatap Kayla dengan tatapan dingin. “Sejak kapan kamu jadi doyan mab

Dafa menghela nafas sungguh sangat memalukan jika ia menceritakan kehidupan rumah tangganya pada Laras yang notabenenya sahabat istrinya. “Aku rasa kamu juga pasti waktu itu ikut ke club saat Kayla lagi mabuk?” Lebih baik Dafa to the point saja toh buat apa ditutup-tutupi biarlah dia malu sekalian. Laras sedikit tersentak mendengar pertanyaan Dafa, “em iya waktu itu aku ikut tapi cuma malam itu aja kok Dafa, malam itu juga aku yang anter Kayla kerumah.” “Terus kenapa besoknya malah Bryan yang anterin?” Dafa memandang Laras dengan intens. “Aku gak tahu menahu kalau yang itu Dafa, karena besoknya aku gak ikut gabung sama Kayla dan Bryan.” Melihat kegelisahan di wajah Dafa membuat Laras khawatir tapi apakah dia salah jika dia tidak ikut, karena diapun juga terkadang jengah dengan Kayla. “Sorry Ras pertanyaanku sedikit memojokkan kamu. Intinya aku hanya ingin tahu sejauh apa hubungan Bryan sama Kayla?” “Sejauh ini aku rasa mereka hanya berteman biasa aja sih Dafa, gak lebih han