Matahari siang di Ibukota terasa terik, Nathan dan Senian melangkah masuk ke mall besar di Ibukota. Suasana mall ramai dengan pengunjung, musik latar lembut mengalun dari toko-toko fashion, dan aroma kopi dari kafe menyambut di setiap sudut.Senian menggenggam tas kecilnya, matanya berbinar melihat etalase toko perhiasan dan barang-barang unik. Suaminya, santai seperti biasa, melangkah di sampingnya dengan tangan disaku, sesekali menatap deretan toko di kanan kirinya."Aku pikir kita mulai dari toko perhiasan dulu, ya," kata Senian lembut, tapi penuh antusiasme, matanya menatap perhiasan yang berkilau di etalase.Suaminya mengangguk, tersenyum tipis."Oke, terserah kamu"Nathan berdiri di sampingnya, menahan diri dari komentar berlebihan, tapi matanya tak lepas dari senyum Senian yang tampak bahagia.Setelah dapat hadiah untuk mamanya, mereka lanjut berjalan menyusuri mall.Sesekali Senian menunjuk beberapa toko tas, parfum, atau aksesori lainnya. Sementara suaminya hanya mengangguk d
Terakhir Diperbarui : 2025-10-08 Baca selengkapnya