Dante turun tangga perlahan, rambutnya masih acak-acakan, kausnya kusut. Ia tidak berharap siapa pun akan memperhatikannya. Biasanya, mereka semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing.Namun, kali ini tidak.“Pagi,” suara lembut itu membuatnya berhenti di anak tangga terakhir.Chloe berdiri di dapur, mengenakan sweater abu-abu dan mengikat rambutnya ke belakang. Wajahnya tampak segar, seolah tidak terjadi apa-apa. Ia sedang menuang kopi ke cangkir, lalu menoleh dengan senyum kecil.“Untukmu,” katanya ringan, sambil mendorong cangkir itu ke arah Dante di meja.Dante menatapnya curiga. “Apa ini semacam jebakan? Apa ini hari kematianku?”“Cuma kopi,” jawab Chloe, nada suaranya tenang, bahkan nyaris hangat.Ia duduk di seberang, menatap Dante seperti sedang berusaha menebak sesuatu di wajahnya.Dante mengambil cangkir itu perlahan, mencium aromanya, tapi tidak langsung meneguk. Tatapannya tetap pada Chloe.“Kau aneh hari ini.”“Aneh? Aku hanya mencoba bersikap baik. Bukankah itu normal
Terakhir Diperbarui : 2025-10-22 Baca selengkapnya