Share

11- MOBIL UNTUKMU

Author: Ranari Kka
last update Huling Na-update: 2025-10-17 20:02:39

Chloe berdiri di depan rak dapur setelah menuang air mendidih ke dalam gelas. Aroma kopi segera menyelimuti ruang yang sunyi, menempel di udara pagi yang lembap.

Rambutnya dikuncir seadanya. Piyama masih menempel di badan. Sesekali ia menguap kecil sambil memutar sendok di dalam cangkir. Tatapannya fokus pada uap yang naik perlahan.

Rencananya pagi ini, ia hanya ingin menikmati ketenangan yang sederhana. Namun suara langkah berat dari arah pintu depan membuatnya berhenti.

Langkah itu pelan tapi pasti. Chloe menoleh. Matanya membulat kecil. Dante berdiri diam di sana, menatapnya dari ambang pintu.

Jaket hitamnya masih melekat. Rambutnya acak-acakan dan basah oleh keringat. Matanya tampak sembab dengan lingkar hitam yang dalam di bawahnya.

“Kau... kau baru pulang?” Suara Chloe nyaris bergetar.

“Hmm.”

“Apa kau tidur?”

“Tidur. Tapi tidak di sini.”

“Di mana?”

“Di tempat yang sepi. Walaupun kuberi tahu, kau tidak akan tahu.”

Senyum tipis muncul di bibir Dante. Tampak yang aneh dan terlalu r
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   18 - AKU JADI MAKIN SUKA!

    “Kau mau ayam lagi, Dante?” Sarah mencoba membuka suasana. Ia sedari tadi menatap Dante yang terlihat fokus pada piring ayam di sampingnya.Tapi Chloe sudah lebih dulu mengulurkan tangan dan mengambil lauk itu untuk pria di hadapannya.Dante menatap Chloe tajam. Bibirnya membentuk smirk tipis. Sudut bibirnya terangkat dengan percaya diri yang membuat dada Chloe bergetar. Ada sesuatu dari tatapan itu seolah berkata, ‘Kau menantangku, ya. Mari kita lihat seberapa jauh kau berani.’“Kau peduli sekali padaku. Aku jadi makin suka,” ucap Dante santai.Chloe terbatuk kecil mendengar itu. Pipinya memanas dan semua orang di meja makan bahkan terdiam sesaat menatap mereka bergantian.Dante tersenyum tipis lalu melanjutkan, “Senang punya kakak yang baik sepertimu.”Chloe menelan ludah, mencoba menenangkan napasnya. “Y-ya, aku hanya membantu sebagai seorang kakak,” jawabnya pelan, menunduk sebentar.Dante menggeser kursinya perlahan dan duduk di samping Chloe, senyumnya tipis tapi matanya masih m

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   17 - CIUMAN SAUDARA

    Dante turun tangga perlahan, rambutnya masih acak-acakan, kausnya kusut. Ia tidak berharap siapa pun akan memperhatikannya. Biasanya, mereka semua sudah sibuk dengan urusan masing-masing.Namun, kali ini tidak.“Pagi,” suara lembut itu membuatnya berhenti di anak tangga terakhir.Chloe berdiri di dapur, mengenakan sweater abu-abu dan mengikat rambutnya ke belakang. Wajahnya tampak segar, seolah tidak terjadi apa-apa. Ia sedang menuang kopi ke cangkir, lalu menoleh dengan senyum kecil.“Untukmu,” katanya ringan, sambil mendorong cangkir itu ke arah Dante di meja.Dante menatapnya curiga. “Apa ini semacam jebakan? Apa ini hari kematianku?”“Cuma kopi,” jawab Chloe, nada suaranya tenang, bahkan nyaris hangat.Ia duduk di seberang, menatap Dante seperti sedang berusaha menebak sesuatu di wajahnya.Dante mengambil cangkir itu perlahan, mencium aromanya, tapi tidak langsung meneguk. Tatapannya tetap pada Chloe.“Kau aneh hari ini.”“Aneh? Aku hanya mencoba bersikap baik. Bukankah itu normal

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   16 - AROMA WANGI DIRIMU

    Chloe duduk di ujung meja, mengaduk jus jeruknya tanpa minat. Matanya masih sembab setelah malam panjang yang tak memberinya jawaban apa pun.Seperti biasa, mereka sekeluarga sarapan bersama. Suara sendok dan piring beradu di atas meja panjang. Semuanya tampak biasa sampai suara pintu depan terbuka.Mereka semua menoleh hampir bersamaa. Dante muncul di ambang pintu. Rambutnya berantakan dan jaketnya masih menyisakan bau malam, tapi beruntung kali ini tidak ada darah atau luka di tubuhnya.Richard langsung berdiri. “Dari mana saja kau baru pulang?!” Suaranya keras dan bergema di seluruh ruangan.Dante tidak menjawab. Tatapannya hanya sekilas menyapu meja makan, lalu beralih ke tangga. Ia melangkah tanpa bicara.“Dante! Ayah bicara padamu!” Richard menghardik lagi. Nada suaranya makin menajam.Sarah cepat menepuk tangan suaminya pelan, berusaha menenangkan.“Sayang, sudah. Biarkan dulu. Dante baru pulang. Sarapan dulu, Nak,” katanya lembut. Mencoba menyapa Dante dengan senyum raham. “Ib

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   15 - PANDAI MENJAGA RAHASIA

    Chloe berdiri menatap punggung Dante yang kian menjauh hingga lenyap di balik sorot lampu klub Desire. Udara malam menusuk kulitnya, tapi dada Chloe terasa lebih sesak daripada dingin yang merayap.Seharusnya ia pulang. Tapi langkahnya justru berbalik mengikuti arah pria itu pergi.Ketika ia baru saja hendak melangkah ke pintu, dua pria bertubuh besar berdiri menghadang. Wajah mereka datar, tapi tegas.Salah satu dari mereka berkata, suaranya berat dan tanpa emosi, “Tuan Dante meminta kami agar tidak mengizinkanmu masuk, Nona.”Chloe tertegun. “Dia bilang begitu?” tanyanya pelan, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang tiba-tiba naik ke tenggorokannya.Penjaga itu hanya mengangguk sekali.Dari tempatnya berdiri, Chloe masih bisa melihat melalui celah pintu. Sosok Dante berdiri tak jauh di dalam. Lampu merah muda dan biru menari di wajahnya, membuat sorot matanya sulit ditebak.Lalu seseorang mendekat dari arah bar. Seorang wanita berambut merah menyala tersenyum akrab sebelum melingka

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   14 - KAU KHAWATIR, KAN?

    “Lepas, Dante!” seru Chloe. Ia berusaha menarik tangannya, tapi genggamannya tak kunjung mengendur.Langkah Dante baru berhenti setelah mereka cukup jauh dari pintu masuk klub. Ia menoleh, rahangnya mengeras, dan napasnya berat.“Kau sudah gila?” suaranya rendah, nyaris seperti geraman.Chloe menatapnya tajam. “Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya kau lakukan di sini!”“Dengan menyamar jadi pengunjung klub dan hampir meneguk minuman itu?”“Itu cuma minuman!”“Itu alkohol dan kau tahu itu!”Nada suaranya meninggi di akhir kalimat. Suara Dante bergema di antara bangunan beton, membuat Chloe mematung sesaat.Namun, bukannya takut, ia justru membalas tatapannya dengan keras.“Lalu kau di sana untuk apa, hah?! Kau pikir aku tidak berhak tahu? Kau muncul keesokan paginya dengan baju bau keringat dan darah. Dan sekarang aku menemukanmu di klub seperti ini!”Dante diam. Tatapannya gelap, namun di baliknya terselip sesuatu. Antara marah, rasa bersalah, atau justru kekhawatiran.Ia mengusap

  • HASRAT TERLARANG ADIK TIRI   13 - AURA SEKSI YANG MENGGODA

    Chloe berdiri di depan pintu masuk Desire dengan ragu. Setiap orang yang melangkah masuk tampak seperti berasal dari dunia lain. Mereka mengenakan pakaian berkilai, aroma parfum mahal, dan tawa keras menggelegar.Wanita yang mengenakan kemeja dan celana panjang itu menarik napas, hingga akhirnya memutuskan untuk melangkah maju.Salah satu penjaga berbadan besar menatapnya dari ujung kepala sampai kaki.“Undangan?” tanyanya datar.Chloe tercekat. Ia menunduk pura-pura mencari sesuatu di dalam tas kecilnya. Tapi sebelum sempat berkata apa pun, suara ceria penuh riang muncul dari belakangnya.“Dia bersamaku.”Rambutnya merah menyala, bergelombang longgar di bahunya. Gaun hitam yang ia kenakan menempel di tubuh seperti bayangan dengan satu belahan tinggi di sisi paha. Senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi rapinya terus terpasang di wajah.Tanpa menunggu jawaban penjaga, wanita itu melingkarkan lengannya di lengan Chloe.“Dia temanku. Aku yang mengajaknya. Dia bilang, dia butuh pel

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status