Sky memandangi koin di tangannya dengan perasaan tidak menentu. Ia ingin marah, tapi entah pada siapa. Kenapa konspirasi semesta begitu jahat? Kenapa di saat ia ingin jauh-jauh dari Jagad, lelaki itu justru semakin sering hadir di tempat, waktu, dan keadaan yang tidak seharusnya? "Tenang aja, kamu nggak harus ngelakuin itu. Aku pergi sekarang," kata Jagad yang mengerti perasaan Sky, karena ia juga merasa sangat canggung berada dalam situasi ini. Saat berbicara, ia tidak menatap Sky. Jagad mencoba menghormati jarak yang seharusnya sudah ada di antara mereka. Sky hanya diam. Ia membiarkan Jagad melangkah duluan. Namun, entah bagaimana. Sepertinya semesta masih belum merelakan keduanya berpisah. Ketika Jagad hendak meninggalkan rumah itu, Leo keluar dari kamar. Ada balsem di tangannya. "Mau ke mana lo, Gad? Ini balsemnya. Gue baru nemu di tas." Jagad memaksa senyum di bibirnya. “Udah nggak apa-apa, gue pulang aja, Le.” "Gimana sih lo? Gue udah susah-susah nyari balsemnya lo mala
Last Updated : 2025-10-25 Read more