Suara Arga gemetar hebat, tubuhnya menunduk berulang kali, tanpa menyisakan sedikit pun kehormatan."Maafkan saya... Ayah Mertua... Saya bersumpah, saya nggak punya niat jahat. Saya hanya ingin membawanya pulang, saya sangat merindukannya dan nggak bisa hidup tanpanya.""Maafkan saya, Ayah Mertua... Saya nggak tahu dia berasal dari Keluarga Widuri." Arga panik. "Nggak, bukan begitu maksud saya, maksud saya, nggak peduli dari keluarga apa Dian berasal, saya tetap mencintainya."Saat ini Arga seperti anjing kecil yang merayap di bawah kakiku, kesombongan masa lalunya hancur berkeping-keping.Ayahku masih belum puas, dia menendangnya dengan keras."Mau membawanya pulang? Supaya kamu bisa menyiksanya sampai sekarat lagi?""Kamu kira dengan membuat perusahaanmu bangkrut sudah cukup? Jangan mimpi! Tunggu saja balasanku, aku akan membuatmu merasakan penderitaan putriku."Aku menepuk punggung ayah, berusaha meredakan amarahnya agar tidak sampai membahayakan kesehatannya.Arga menatapku dengan
Read more