All Chapters of Permaisuri yang Diabaikan: Chapter 201 - Chapter 210

Pembersihan dan Kunjungan CarseinAku merasa sedih, tetapi aku berkata dengan tegas, "...Buang saja, juga.""Tapi, Nona, ini adalah hadiah mendiang kaisar. Jika Anda meninggalkannya dengan sembrono..."Aku menutup mataku dengan erat. Meskipun aku ingin membuangnya, ia ada benarnya.Aku menjawab dengan desahan dalam setelah merenung sejenak."...Simpan di dalam, sehingga tidak ada yang bisa melihatnya.""Ya, Nona. Itu saja untuk saat ini. Apakah Anda benar-benar akan membuang semuanya?""Tidak.""Oh, itu yang kuduga. Itu terlalu berharga untuk dibuang. Bisakah aku mengembalikannya?""Bakar semuanya alih-alih membuangnya.""Maaf? Bakar semuanya?""Ya, bakar semuanya."Awalnya pakaian seseorang yang meninggal harus dibakar. Aku di sini sebagai Aristia la Monique, penerus Keluarga Monique, bukan sebagai wanita bernama Aristia yang sudah meninggal.

Peluang Kebahagiaan dan Kunjungan ke Sanctus VitaAku sudah tahu bahwa ibuku diracuni sepertiku, tetapi apa hubungannya dengan sumpahnya?"Ibumu ditemukan diracuni jauh lebih lambat daripadamu. Banyak dokter serta Imam Besar datang untuk merawatnya, tetapi sebagian besar dari mereka mengatakan ia tidak akan selamat. Seperti yang Anda tahu, keluarga kami tidak memiliki anak langsung atau kerabat jauh, tetapi kondisi suksesi keluargaku sangat ketat. Jadi, satu-satunya yang bisa menjadi penerus pada saat itu adalah aku. Ibumu menolakku karena ia tidak bisa melihat garis keturunan keluargaku selama 1.000 tahun terputus karena dia.""Ah..."Aku merasa sedih karena aku bisa mengerti bagaimana perasaan ibuku saat itu.Bagaimana perasaannya ketika ia harus menolak pria yang dicintainya? Ia pasti merasa sangat sedih seolah-olah seseorang memotong hatinya. Karena ia harus menolak dengan dingin, ia tidak bisa mengungkapkan kesedihanny

Sumpah Setia, Rencana Baru, dan Pertemuan yang DinginAku merasa terkuras pada jawabannya yang acuh tak acuh, jadi aku menoleh kembali padanya setelah membungkuk keluar.Tidak ada perasaan di mata birunya. Ia bahkan terlihat bosan saat itu.Aku merasa takut entah kenapa.Berapa banyak waktu berlalu?Ketika semua orang selesai bersumpah setia, ia berdiri dari takhta dan berjalan menuruni enam tangga.Saat menatapnya kosong, aku tiba-tiba menyadari sesuatu yang tidak biasa hari ini.Pertama, mata birunya, yang selalu menatapku, tidak menoleh ke arahku sama sekali. Kedua, ia berjalan melewatinya tanpa berhenti seperti yang biasa ia lakukan.Matanya yang tidak menatapku lagi, dan langkahnya yang tidak berhenti di depanku.Merasa semakin takut, aku membungkuk ke arahnya saat ia keluar untuk parade.Suara ujung jubahnya bergeser di karpet hijau muda memudar dengan cepat.

Berkat, Penghinaan Jiun, dan Kemarahan AristiaAku membungkuk padanya perlahan untuk menunjukkan sopan santun yang pantas dan keluar dari ruang pertemuan, menggigit bibirku erat-erat. Cara ia dengan santai menghadapiku sebagai salah satu bawahannya terus menggangguku.Aku merasa agak pahit tentang sikapnya.Apakah karena aku meminta terlalu banyak darinya? Meskipun begitu, ia tidak seharusnya menghadapiku seperti ini. Bahkan jika aku menawarkan untuk dikeluarkan dari daftar kandidat permaisuri, bagaimana ia bisa memperlakukan Keluarga Monique seperti ini?Berbicara tentang keluarga kami, itu adalah salah satu dari tiga keluarga yang selamat di kekaisaran yang telah berkontribusi secara menentukan pada pendiriannya. Dan keluarga kami telah menunjukkan kesetiaan mutlak kepada keluarga kerajaan sejak pendirian kekaisaran.Sumpah darah adalah janji yang mengikat yang mengharuskan kaisar untuk menerima keinginan seseorang sebaga

 Perintah Kaisar yang Tidak Terduga dan Aliansi yang Menguat Beberapa hari kemudian ketika aku sedang sarapan setelah latihan pagi, ayahku, yang diam-diam makan dengan garpu, berkata, "Tia, aku khawatir aku harus mengubah tempat berburu ke lapangan berburu kekaisaran alih-alih perkebunan kita." "Maaf? Apa yang Anda bicarakan?" "Yah, kaisar telah mengeluarkan perintah itu. Ia juga menyuruhku untuk membuka perjamuan di rumah tamu di dekat istana." "Ya Tuhan..." Mataku terbuka lebar. Menggunakan lapangan berburu kekaisaran dan rumah tamu? Apa-apaan yang ia bicarakan? "Mengapa ia mengeluarkan perintah seperti itu?" "Yah, ia berkata ia tidak bisa membiarkan sejumlah besar bangsawan termasuk para kapten ksatria mengosongkan ibukota untuk waktu yang lama di hari-hari awal pemerintahannya, aku tidak tahu alasan pastinya."&n