All Chapters of Permaisuri yang Diabaikan: Chapter 211 - Chapter 220

Kedatangan Tak Terduga Kaisar RublisKemudian pria lain menyapaku, menghentikanku dengan licik ketika aku hendak pergi."Selamat atas kedewasaan Anda, Nona Monique!""...Terima kasih, Sir Holten.""Wow! Anda terlihat seperti pasangan yang tampan! Sangat menyenangkan melihat Anda berdiri berdampingan.""...Maaf?" Aku sangat malu mendengarnya.'Siapa yang coba dijodohkan pria ini denganku?'Aku mencoba membantahnya, tetapi aku tidak bisa karena anggota faksi bangsawan terus datang dan berbicara denganku.Melihat orang-orang ini datang untuk memberi selamat kepadaku, aku menelan desahan. Apa yang memotivasi mereka untuk melakukan ini?Pada saat itu, aku mendengar suara tak terduga di pintu masuk."Yang Mulia Rublis Kamaludin Shana Castina, Matahari Kekaisaran, telah tiba!"Apa?Ketika aku menoleh ke belakang, hampir tidak memercayai telingaku, aku melihat semua orang saling memandang wajah dengan terkejut.'Ya Tuhan! Kalau begitu, apa yang aku dengar semuanya benar! Apakah ia di sini?'K

Perdebatan dengan Carsein dan Kecelakaan BerburuAku menatapnya, meletakkan tanganku di dahiku. Aku tidak bisa mengerti apa yang ia bicarakan karena aku merasa sedikit pusing. Jelas, aku mendengarnya berbicara denganku, tetapi tidak bisa mengerti persis apa artinya."...Sein.""Mengapa Anda mencoba untuk berjuang dengan punggung Anda ke dinding sepanjang waktu? Sepertinya Anda selalu mendorong diri Anda ke dalam situasi yang ekstrem. Apakah Anda tidak tahu itu?""Hei, Sein.""Anda takut tentang itu juga.""Sein...""Berdiri di tepi tebing, Anda sebenarnya takut tentang itu, kan? Tapi mengapa Anda mendorong diri Anda ke sudut seperti itu?"Aku menarik napas dalam-dalam. Aku ingin menyuruhnya membicarakan hal itu nanti.Tapi Carsein terus berbicara, mengabaikan panggilan namaku yang berulang kali."Jangan berpikir tidak ada tempat untuk pergi. Aku akan menarikmu ke atas.

Bunga Perak dan Pengumuman PentingTiba-tiba, telingaku terangkat saat ia menyebutkan bunga perak, jadi aku lupa bahwa aku baru saja tersentak dan memalingkan kepalaku untuk menatapnya. Bagaimana dengan bunga perak itu? Apakah akhirnya mekar?"Apakah Anda berbicara tentang bunga perak itu? Apakah ia mekar? Aku melihatnya tampak seperti akan mekar ketika aku melihatnya terakhir."Aku tiba-tiba menutup mulutku sambil melontarkan serangkaian pertanyaan tanpa sadar. Mata biru lautnya menatapku dari dekat."Oh, aku minta maaf, Yang Mulia."Ketika aku bergumam, dengan kepala menunduk, ia tertawa terbahak-bahak.Ketika aku mendongak, aku melihatnya tersenyum dengan tatapan yang sangat puas.Aku hanya mengedipkan mataku dalam diam karena malu. Jantungku berdebar kencang mendengar suara tawanya yang aku dengar untuk pertama kalinya setelah kepulanganku."Yang Mulia, aku telah menemukan area istirahat

Misteri "Penjahat yang Diberkati" dan Pertemuan dengan GraceAku menyipitkan mataku ketika ia ragu-ragu. Mengingat bahwa ia biasanya memiliki sedikit perubahan dalam ekspresinya, ia pasti tahu sesuatu tentang penjahat yang diberkati."Aku kebetulan mendengar tentang dia dari orang lain. Mereka semua menunjukkan beberapa reaksi aneh seperti Anda."Setelah ragu-ragu sedikit, aku menyebutkan asumsi yang telah lama ada di pikiranku."Apakah ia ada hubungannya dengan keluargaku?""...""Baron?" Ketika aku bertanya, memiringkan kepalaku, ia terdiam sejenak, lalu berkata, "Yah, ya, tetapi...""...""Maaf, Nona. Hanya itu yang bisa aku katakan kepada Anda untuk saat ini. Itu karena ayah Anda memberiku perintah bungkam.""Ayahku?""Itu benar."Saat ia mengangguk berat, aku tidak bertanya lebih lanjut dan langsung ke intinya. Jika ayahku tidak mau memberitahuku tentang

Kunjungan ke Duke Verita dan Undangan Keluarga MirwaAkan lebih baik untuk menunjukkan kepadanya daripada menjelaskan.Ketika aku menyerahkan setumpuk kertas kepada Duke Verita, yang menatapku dengan rasa ingin tahu, ia meliriknya dalam diam.Sambil membaliknya dengan cepat, ia tampak terkejut."Hah, ini sesuatu yang tidak terduga. Mengapa aku tidak tahu tentang ini?""Biasanya, Anda menyelidiki apa yang Anda lakukan salah, bukan benar. Bagaimanapun, bukankah ini sedikit aneh?""Tentu saja. Bagaimana Keluarga Marquis Mirwa bisa begitu bersih tanpa korupsi, mengingat ia adalah wakil pemimpin faksi bangsawan setelah Duke Jena? Aku mencium bau busuk.""Aku juga berpikir begitu.""Tentu saja, kita mungkin berpikir ia adalah pria yang bersih, tetapi aku meragukannya. Terima kasih telah memberitahuku. Biarkan aku pergi dan menyelidikinya secara menyeluruh.""Sama-sama. Itu hanya hasil kecil yang aku peroleh dalam proses investigasi."Ia melihat melalui surat-surat itu lagi dengan tajam dan