“Jangan, Yang Mulia! Pinggang hamba baru saja sembuh!” Jihan Kin buru-buru meraih tangan nakal pria itu, meskipun baju luarnya sudah mulai terbuka.Pangeran Steve menyipitkan mata, berkata dengan suara rendah. “Jihan Kin nakal seperti ini, aku rasa aku harus mendidik dan mengajarinya sedikit.”Bahkan sebelum Jihan Kin mengerti apa pun, Pangeran Steve menyatukan pergelangan tangan kecilnya di atas kepala, mengambil sabuk wanita itu, mengikat pergelangan tangannya. Ujung sabuk lainnya diikatkan pada tiang ranjang, membelenggunya, menutup peluang baginya untuk menolaknya.“Pangeran!”Jantung Jihan Kin berdebar kencang, karena tidak menyangka calon suaminya akan mulai menggunakan peralatan dalam bercinta dengannya.‘Rantai, cambuk, borgol, pasti harus ada!’‘Rantai, cambuk, borgol?’‘Rantai dan cambuk, dia tahu. Tapi borgol... apa itu? Dan bagaimana rantai dan cambuk digunakan dalam bercinta?’‘Tidak apa-apa. Lain hari, dia akan mencoba bertanya pada wanita itu. Jika wanita itu menginginka
Read more