“Davin, kau tidak benar-benar menjual Naina, ‘kan?” Seorang pria bertubuh gagah, berwajah tampan, sedang duduk di dalam kelab milik Davin. Kelab yang kerap sekali melelang para budak di akhir pekan. Davin, pria bertopeng rubah itu tersenyum picing, ia sedang memainkan cerutu yang berada di atas sebuah asbak. “Kau ini kacau, Tom. Bukankah aku sudah membeli Naina satu juta euro. Jadi … terserah padaku, kujual atau tidak. Bukan lagi menjadi urusanmu.”Tommi atau yang kerap disapa Tom itu melurutkan pundaknya. Pasalahnya, ia hanya berencana ingin menitipkan wanita bernama Naina di pusat perdagangan budak tersebut, bukan ingin menjualnya. Sebab, ia begitu mencintai wanita bernama Naina. “Berapa kau jual dia. Siapa yang telah membelinya?”Davin kembali terkekeh. “Barang yang sudah dijual, jangan pernah lagi berharap kembali. Mungkin wanita itu saat ini sudah menjadi santapan anj*ng tuannya.”Bruuak!Tom menggebrak meja berbentuk bund
Terakhir Diperbarui : 2025-09-29 Baca selengkapnya